Fakta-fakta Dugaan Teror Bom Jemaah Haji di Saudia Airlines, Dikirim lewat VPN Direct Speech

- Ancaman bom menyebabkan pendaratan darurat maskapai Saudi Arabia di Kualanamu
- Ancaman bom disampaikan melalui direct speech radio, berbeda dengan sebelumnya
- Tidak ditemukan bom setelah dicek oleh Jibom Polda dan Jihandak Kodam I/BB
Deli Serdang, IDN Times - Asri Santosa selaku Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan membenarkan adanya ancaman bom lagi pada maskapai Saudi Arabia (Saudia) Airlines. Kali ini pesawat tersebut membawa 376 jemaah haji dengan rute penerbangan Jeddah - Muscat - Surabaya.
Mau tidak mau sang Kapten Pilot terpaksa mendaratkan pesawatnya di bandara terdekat, yaitu Kualanamu. Berbeda dengan yang sebelumnya terjadi, kali ini ancaman bom datang melalui fitur semacam VPN bernama direct speech radio (pesan suara langsung).
1. Ancaman bom jadi penyebab maskapai Saudi Arabia Airlines melakukan pendaratan darurat di Kualanamu

Kepala Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, membenarkan bahwa penyebab maskapai Saudi Arabia Airlines mendarat darurat di Kualanamu karena adanya ancaman bom. Informasi itu didapat pilot saat pesawat baru saja sampai di Aceh.
"Ada memang dugaan maskapai Saudi Arabia diduga terdapat bom. Kapten mendapat informasi dari Oman. Betul, dikonfirmasi dari perusahaannya memang diduga ada bom. Karena kapten di atas Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing," aku Asri, Sabtu (21/6/2025).
Informasi tersebut sontak saja membuat pohak bandara segera bertindak. Termasuk segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC). Sebelum pesawat datang, personel TNI dan Polri sudah hadir di bandara untuk melakukan pengamanan.
"Sudah standby saling mengatur keamanannya. Siapa yang melakukan apa, sudah dilakukan. Lalu penumpang dievakuasi. Tanpa bawa barang apapun, ditaruh di tempat yang clear, lalu di-screening. Setelah itu imigrasi dengan sigap memproses bagaimana masuk ke Indonesia. Untuk barang bawaan, teman-teman Beacukai mengurusnya setelah dinyatakan aman oleh Polri. Dalam 634 koli bisa diselesaikan dengan x-ray berbantukan personel," ungkap Asri.
2. Teror bom disampaikan melalui direct speech radio, berbeda dengan ancaman beberapa waktu lalu yang disampaikan melalui surel

Asri merinci bagaimana ancaman bom itu datang. Ia mengatakan bahwa ancaman didapatlan Pilot bukan dari email seperti yang sebelumnya terjadi, alih-alih dari direct speech radio, sebuah fitur mirip VPN.
"(ancaman) menggunakan namanya semacam direct speech, seperti VPN. Jadi itu memang percakapan ground to ground, point to point. Ini gak ada nomornya. Hanya negaranya saja (yang tertera)," ungkap Asri.
Ia membenarkan bahwa ancaman itu terdeteksi dari komunikasi suara. Mulanya, pesan masuk dari Kuala Lumpur. Pihak Kuala Lumpur lalu segera menginformasikannya ke Jakarta.
"Saya belum bisa memastikan kenapa ke Indonesia (ancaman datang). Walaupun pesawat asing Saudi, saya tak bisa memastikan karena dari pihak kami cuma (mengurus) savety-nya. Jadi nanti ada pihak tertentu yang menanganinya. Saudi Airlines baru 2 kali ini mengalami teror," pungkasnya.
3. Setelah dicek oleh Jibom Polda dan Jihandak Kodam I/BB, tidak ada ditemukannya bom di pesawat

Sementara itu Kapolda Sumut, Irjen Pol Wishnu, memastikan bahwa semuanya telah aman. Hasil pengecekan tim Jibom Poldasu dan Jihandak Kodam I/BB, tidak ditemukannya bom apapun.
"Pesawat Saudia Airlines, rute Jeddah - Muscat - Surabaya informasinya diteror bom. Tim penjinak bom Polda Sumut dan TNI memberikan pengamanan terhadap barang-barang yang ada di pesawat. Alhamdulillah, barang-barang bagasi dilakukan x-ray dan saat ini tidak ditemukan adanya bom yang diteror dalam pesawat tersebut," kata Irjen Wishnu.
Pukul 16.30 WIB, pesawat telah benar-benar dinyatakan aman dari bom. Begitu pula dengan penumpang dan kru pesawat yang dinyatakan aman serta sehat.
"Untuk itu kami diminta bantuan pengamanan bersama dengan TNI dan tim otoritas bandara. Hasil pengecekan, semuanya (jemaah haji) dalam keadaan sehat walafiat dan sekarang lagi diistirahatkan di 3 hotel. Setelah para penumpang dan kru aman," lanjutnya.
4. Ancaman bom diduga datang dari India lagi

Kapolda Sumut juga telah melakukan pendalaman kepada Kapten Pilot. Di mana pengemudi pesawat itu mendapat informasi dari ATC di Oman.
"Dari Oman dia cek ke perusahaannya dan ternyata harus mendarat sesuai prosedur penerbangan. Hari ini, dalam beberapa jam saja kita sudah memastikan apa yang menjadi teror bom, dapat diselesaikan dengan baik," ungkap Wishnu.
Ia menjelaskan bahwa Bareskrim Polri akan menyelidiki kasus ini. Sebab dalam sepekan sudah ada 2 ancaman bom di pesawat.
"Kemungkinan sama (ancamannya). Karena informasinya dari wilayah India. Kita dalami. Pertama dari email. Ini dari direct speech. Kami dalami dari Polda Metro, Bareskrim. Butuh koordinasi antar negara," pungkasnya.