Dinding Kaca Gedung Megacom Pecah dan Runtuh Dihantam Angin Kencang

Medan, IDN Times - Angin kencang menerpa Kota Medan pada Selasa (10/6/2025) siang namun tidak disertai hujan dan badai. Sejumlah bangunan hingga pohon turut roboh dan ambruk.
Di Medan Deli, angin kencang menghantam kios sampai menyebabkan atapnya terbang ke jalan. Begitu pula yang terjadi di Jalan Sudirman di mana satu pohon besar menimpa Kantor Pos Cabang Medan Polonia.
Tidak hanya itu, salah satu gedung yang berada di Jalan Kapten Muslim juga kena dampak angin kencang. Di mana dinding kaca gedung pecah dan berjatuhan.
1. Gedung rusak akibat diterpa angin kencang

Insiden rusaknya gedung di Jalan Kapten Muslim akibat angin kencang dibenarkan oleh saksi mata bernama Subeno Sembiring. Saat insiden terjadi, ia tengah bekerja sebagai tukang parkir.
"Kejadian sekitar jam 11 siang pas datang angin kencang, tapi gak ada hujan. Saya tadi lagi jaga parkir," cerita Subeno kepada IDN Times.
Suara pecahan kaca yang nyaring turut merenggut atensinya. Di mana dinding kaca gedung kosong berlantai 4 itu jatuh menghantam tanah.
"Bangunan masuk kawasan komplek Megacom. Gedung ini kebetulan kosong," lanjutnya.
2. Dinding-dinding kaca gedung pecah dan berjatuhan, tidak ada korban jiwa

Pantauan IDN Times, dinding-dinding kaca yang pecah berada di lantai 2 dan 3. Kerusakan berderet cukup banyak, posisinya berada di bagian depan gedung.
"Waktu kejadian, ada tadi orang namun setelah itu langsung pergi. Gak kena orangnya. Tapi tadi ada mobil warna merah (yang parkir) kena. Kena atapnya aja sedikit," kata Subeno.
Bangunan kosong ini disebutnya memang tidak rusak sepenuhnya, namun terdapat beberapa retakan saja. Terpaan angin yang kencang memperparah kondisi sampai membuat dinding kaca berjatuhan.
"Biasanya banyak di sini ojol mangkal. Kebetulan gak ada yang kena timpa. Setelah kejadian, langsung diberi pembatas (garis plastik) sama satpam komplek," pungkasnya.
3. BMKG sebut angin kencang di Medan bersumber dari adanya bibit Siklon Tropis 92W

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada IDN Times angkat bicara mengenai angin kencang yang menerpa Kota Medan. Melalui Martha Manurung selaku Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, ia mengatakan angin kencang bersumber dari adanya bibit Siklon Tropis 92W di wilayah Filipina.
"Analisis sementara, adanya bibit Siklon Tropis 92W di bagian barat Filipina, membuat massa udara di bagian Barat Sumut bergerak ke arah Timur, saat melewati pegunungan bukit barisan," kata Martha.
Bibit siklon sendiri merupakan awal mula terbentuknya badai besar yang bisa menyebabkan angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Bibit ini sendiri terbentuk di daerah laut yang hangat.
"Bagian bawah massa udara tersebut menyebabkan hujan di bagian Barat pegunungan sedangkan di bagian Timur mengalami angin kencang yang kering ditandai oleh arah angin Baratan dengan kecepatan angin hingga 22 knot (44km/jam) dan kelembaban udara hingga 51 persen yang berlangsung dari pagi hari hingga siang hari," pungkasnya.