Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswa SMA di Pekanbaru Dapat Penghargaan NASA, Kalahkan Ribuan Peserta

ilustrasi NASA Amerika Serikat (pixabay.com/ahundt)
ilustrasi NASA Amerika Serikat (pixabay.com/ahundt)
Intinya sih...
  • Alexsandro menemukan kerentanan pada sistem NASA dengan metode google dorking dan broken link hijacking
  • Ia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan dari NASA dalam kategori kerentanan pada sistem
  • Keahliannya diakui oleh berbagai institusi terkemuka, baik di tingkat nasional maupun internasional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

IDN Times, Pekanbaru - Alexsandro Alvino meraih prestasi tingkat internasional. Siswa SMK Metta Maitreya Kota Pekanbaru, Provinsi Riau itu, mendapatkan sertifikat dari Badan Antariksa Amerika Serikat atau Nasional Aeronautics and Space Administration (NASA).

Remaja 16 tahun itu mendapatkan pengakuan internasional setelah menemukan kerentanan atau vulnerability pada sistem NASA. Temuan itu didapatnya saat mengikuti program bug bounty NASA, yang diikuti 8.000 peserta dari berbagai negara.

Alexsandro awalnya sempat pesimis bisa lolos seleksi program yang diadakan NASA itu, karena pesertanya ribuan orang. Namun dengan tekad dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia mencoba mencari celah dari sistem keamanan NASA. 

"Saya awalnya cuma coba dan ternyata bisa dapat (kelemahannya). Saya dapat tingkat prioritas P4 itu totalnya tiga, saya dapat penghargaan dari NASA," ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Diketahui, adapun penghargaan yang diterima Alexsandro dari NASA, berupa letter of appreciation.

1. Begini cara Alexsandro menemukan kerentanan pada sistem NASA

20250807_192753.jpg
Alexsandro Alivino, siswa SMA Metta Maitreya Pekanbaru, dapat penghargaan dari NASA (IDN Times/ istimewa)

Dijelaskan siswa kelas 12 itu, kerentanan pertama yang ditemukannya dalam sistem NASA adalah kebocoran data pribadi, atau PII-Personally Identifiable Information. Alexsandro menemukannya menggunakan metode google dorking, teknik pencarian lanjutan melalui mesin pencari untuk menggali informasi tersembunyi di internet. 

Dia melaporkan data berupa alamat rumah dan informasi pribadi seorang staf NASA yang langsung direspons oleh tim keamanan lembaga tersebut.

"Setelah melalui proses verifikasi selama dua bulan, saya menerima surat penghargaan (letter of appreciation) dari NASA," jelasnya.

Tidak sampai di situ, Alexsandro kembali menemukan kerentanan lain. Kali ini berupa broken link hijacking pada domain utama NASA, termasuk akun Facebook dan Twitter milik seorang astronot yang tidak lagi aktif. Melalui celah ini, Alexsandro dapat mengklaim tautan yang seharusnya tidak bisa diakses sembarangan.

"Broken link hijacking itu seperit ada link yang mati, bisa kita claim. Jadi ada di domain utama NASA saya dapatnya, Jadi ada Facebooknya Astronot," kata Alexsandro.

Menurutnya, tidak mudah menemukan celah yang belum pernah dilaporkan orang lain. Ia sempat beberapa kali menemukan kerentanan yang ternyata sudah dilaporkan peserta lain. Kegigihannya membuahkan hasil ketika ia menjadi satu-satunya pelapor atas beberapa kerentanan baru.

2. Orang Indonesia pertama yang dapat penghargaan dari NASA

Ilustrasi penghargaan (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Ilustrasi penghargaan (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Atas temuannya itu, Alexsandro menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan dari NASA dalam kategori kerentanan pada sistem. Kini, nama Alexsandro dicantumkan dalam crowd stream.

"Orang Indonesia selama ini memang enggak ada yang dapat P1 atau kritikal di website NASA atau globe.gov," ujarnya.

Sebelum mengikuti program NASA, Alexsandro sudah sering mencari sertifikasi dari berbagai lembaga terkait dengan keamanan sistem siber. Minatnya itu sudah tertanam sejak dini, karena ingin menjadi arsitektur sistem dan potensi kerentanan.

Atas keinginan Alexsandro itulah, membawanya pada pemahaman yang mendalam tentang strategi pertahanan siber yang inovatif. Alexsandro dikenal karena pendekatannya yang metodis dan etis dalam menganalisis lingkungan digital, berfokus pada penguatan dan perlindungan infrastruktur vital.

3. Keahliannya diakui institusi terkemuka

20250807_193444.jpg
Alexsandro saat mengulik program di laptopnya (IDN Times/ istimewa)

Meskipun masih sangat muda, rekam jejak Alexsandro telah menarik perhatian berbagai pihak dan mendapatkan pengakuan luas di kancah nasional maupun internasional. 

Keahliannya telah diakui dalam berbagai platform sebagai bukti kemampuannya sejalan dengan standar tertinggi yang dihargai oleh institusi terkemuka.

Baik itu di sektor pemerintahan, militer (seperti yang diemban TNI-MIL) dan lembaga auditor negara (seperti BPK). Pengakuan lainnya dari agensi antariksa terdepan (NASA), entitas regional seperti Uni Eropa (Europa), organisasi kesehatan global (WHO), hingga raksasa teknologi (LGE), serta komunitas pengembang dan akademisi seperti Codepolitan dan Teknokrat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us