Cerita Pilu Nenek Pedagang Sayur yang Dibegal Dekat Kantor Polisi

Deli Serdang, IDN Times - Tak pernah dibayangkan oleh Yuningsih bahwa dirinya menjadi korban pembegalan. Perempuan tua yang usianya hendak menginjak kepala 6 itu harus terjatuh setelah dicegat paksa komplotan begal dengan senjata tajamnya.
Alhasil sepeda motor yang selalu ia bawa kemana-mana terutama saat mencari nafkah, raib dirampok gerombolan anak muda. Sebelum dibegal, ia memang seperti biasa ingin pergi belanja sayur-sayuran di pasar tradisional Delitua.
1. Yuningsih dibegal saat hendak berbelanja sayur-mayur yang biasa akan ia dagangkan kembali

Kepada IDN Times perempuan tua bernama Yuningsih tak urung menceritakan musibah yang baru saja dialaminya. Seperti hari-hari biasa, saat itu ia pergi dari rumah pukul 05.00 WIB untuk berbelanja sayur-mayur yang nantibya akan ia jual kembali.
"Kejadian jam 5 pagi. Saya biasa pergi belanja jam segitu, karena saya jualan sayuran dan ikan," beber Yuningsih, Selasa (7/1/2025) malam.
Saat baru saja keluar dari simpang rumahnya, Yuningsih sudah mencermati sekitar dan melihat jalanan sepi. Saat ia melihat ada sinar lampu yang terang mirip lampu mobil, ia melanjutkan perjalanan.
Sebab yang ada di benaknya saat itu ialah dirinya akan aman. Apalagi jika berbarengan melintasi jalanan sepi bersama pengendara lain.
"Waktu sampai di tikungan sebelum Polsek Patumbak, ternyata (lampu terang itu) sepeda motor. Kemudian mereka mepet saya dari samping kanan dan kiri," lanjut Yunungsih.
2. Sepeda motor dan surat-surat berharga miliknya hilang

Batin Yuningsih terhenyak. Terlebih saat komplotan pemuda itu langsung memberhentikannya dan menyerobot kunci sepeda motornya.
"Orang yang sebelah kanan matikan kunci sepeda motor saya, dicabutnya. Kemudian orang yang sebelah kiri megang sepeda motor saya terus turun. Dia teriak "tinggal! tinggal!" katanya. Ya saya turun. Begitu saya turun, ternyata di belakang saya ada sepeda motor satu lagi. 2 orang juga, bawa benda (seperti sajam)," beber Yunungsih.
Karena diselimuti rasa takut dan nyawanya terancam, Yuningsih berusaha lari menjauh. Ia tidak mempedulikan sepeda motornya lagi demi keselamatan dirinya.
"Saya takut dan berusaha lari sampai jatuh. saya minta tolong. Kemudian mereka kabur. Tidak saya perhatikan lagi orang itu, yang penting saya bisa lari (selamat). Ada 3 sepeda motor, total 6 orang. Mereka masih muda umur sekitar 20 tahunan, lah. Gelap jalanan jadi saya tidak kenal," ceritanya.
Kaki Yuningsih memar akibat terjatuh. Sejumlah luka juga menjejak tepat di bawah lututnya.
Tidak hanya kerugian sepeda motor saja yang harus ditanggungnya, namun saat itu di bagasi motor ada surat tanah yang ia taruh di sana.
"Surat berharga ada di dalam jok saya. Surat tanah itu lupa saya mengeluarkannya jadi ada di dalam jok," pungkasnya.
3. Janji polisi tangkap pelaku yang membegal nenek penjual sayur

Sementara itu Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Setyawan, membenarkan peristiwa itu yang lokasinya tidak jauh dari Polsek Patumbak, ditaksir hanya sekitar 100 meter. Pihaknya sudah mendatangi rumah Yuningsih dan berjanji menangkap komplotan begal itu.
"Tadi kita langsung bertemu dengan korban. Beliau adalah seorang ibu yang jadi korban pencurian dengan kekerasan di wilayah Patumbak. Saya langsung mendengar ceritanya supaya kita bisa mendapatkan energi positifnya. Mudah-mudahan dengan energi positifnya kita bisa melakukan pengungkapan," kata Gidion, Selasa (7/1/2024) malam.
Kapolrestabes Medan menyayangkan aksi pembegalan yang terjadi di wilayah hukumnya. Apalagi dalam hal ini yang menjadi korban adalah seorang nenek-nenek pedagang sayur.
"Ini keprihatinan kita juga. Kembali pelaku menyasar kelompok rentan, yaitu lansia yang mencari nafkah. Ini memprihatinkan, maka kami akan mengungkap kasus ini," janjinya.
Dirinya yang datang langsung ke rumah Yuningsih telah memberikan bantuan baik secara psikis maupun lainnya. Gidion juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membantu terlebih mengungkap pelaku pembegalan hingga membantu Yuningsih mengurus surat tanahnya yang juga raib.
"Dan kemudian kita juga melakukan evaluasi. Evaluasi ini untuk meningkatkan operasional kepolisian. Saat ini kasus masih dalam penyelidikan. Karena kejadian begitu cepat, pagi hari. Saksi juga sangat minim, kita mengharapkan ada pundi-pundi digital evidence atau mungkin ada masyarakat yang punya video amatir, itu sangat kami apresiasi," pungkasnya.