Beasiswa KSE 2024 Dibuka untuk Kampus Negeri di Sumut, Catat Jadwalnya

Beasiswa KSE merupakan suatu program beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Karya Salemba Empat. Yayasan ini berkomitmen untuk memajukan sektor pendidikan khususnya dengan menghadirkan suatu program beasiswa. 

KSE tidak diikuti oleh seluruh PTN yang berada di Indonesia. Namun, program ini hanya bekerja sama dengan beberapa universitas saja. Salah satunya ialah Unimed, UIN SU, dan USU.

Dari tahun ke tahun peminat Beasiswa KSE semakin berkembang pesat. Kini KSE telah memberikan dukungan kepada lebih dari 30.000 mahasiswa dari 35 Perguruan Tinggi Negeri.

"KSE merupakan suatu yayasan yang foundernya ada 8 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi UI. KSE secara resmi dibentuk tahun 1998. Kenapa dinamakan Karya Salemba Empat? Karena kebetulan Fakultas Ekonomi UI ini berada di Jalan Salemba. Nomor gedungnya nomor 4," kata Irvan, Ketua Paguyuban KSE Unimed.

KSE dahulunya hadir untuk memberikan dukungan ekonomi bagi pelajar. Di mana di tahun 1998 Indonesia sedang mengalami krisis moneter. KSE merupakan penerus Program Beasiswa 84 yang termasuk program informal dan telah mengkoordinasikan sumbangan individu untuk mahasiswa UI sejak tahun 1995.

Irvan menyebutkan jika beasiswa KSE memberi tunjangan Rp750 ribu selama setahun kepada para penerimanya. Tunjangan tersebut dapat membantu mahasiswa, khususnya yang berada di Sumut, untuk kebutuhan pembelajaran, biaya hidup, internet, dan lain-lain.

"KSE menggunakan sistem yayasan, jadi beasiswa ini kuotanya tergantung dari yayasan dan berapa perusahaan yang berdonasi. Biasanya setiap tahunnya ada peningkatan," ujar Irvan.

Dirinya mengatakan jika beasiswa KSE merupakan beasiswa yang didesain untuk mahasiswa yang kurang mampu. Namun disebutnya bukan berarti mahasiswa lain tidak bisa ikut.

"Yang penting adalah para penerima satu visi dengan KSE, seperti pandangan-pandangannya dan satu jalan dengan apa yang KSE buat ke depan," ucapnya.

Irvan menyebutkan jika KSE tidak hanya merupakan program beasiswa saja. Namun KSE aktif berkegiatan sebagai sebuah paguyuban. Hal ini bermanfaat untuk melatih softskill para awardee di setiap kampus. USU, UIN SU, dan Unimed masing-masing juga telah memiliki paguyuban KSE.

"Di KSE kita disediakan beberapa kegiatan utama. Yang pertama sudah pasti beasiswa reguler yang didapatkan oleh awardee. Kemudian KSE ada interpreneur academy, ini merupakan wadah bagi anak KSE agar memiliki jiwa-jiwa entrepreneur. Lalu ada seperti PKM internalnya KSE, di sini kami membuat teknologi tepat guna dan tepat daya yang bisa diaplikasikan langsung ke masyarakat," jelas Irvan.

Tak hanya itu saja, KSE turut pula menyediakan pelatihan-pelatihan seperti leadership, bahkan ada mentoring coaching clinic. Itu semua ditujukan untuk para awardee-nya.

"Bahkan yang tak kalah bagus adalah, KSE memiliki program pemberdayaan desa. Di mana satu desa itu kita kembangkan apa yang menjadi tumpuan utama dan potensi yang dimiliki," lanjutnya.

Di samping tunjangan Rp750 ribu yang diberikan setiap bulannya selama setahun kepada para awardee, KSE juga memberi kesempatan perpanjangan beasiswa kepada para penerimanya di tahun sebelumnya. Yang kemudian akan diseleksi lagi.

Syarat untuk dapat mengikuti beasiswa ini antara lain adalah para pendaftar aktif di jenjang S1, menempuh studi minimal semester 2, tidak sedang menerima beasiswa lain, dan belum menikah.

Kemudian para pendaftar juga diminta menyiapkan berbagai berkas/dokumen seperti identitas diri, slip gaji orang tua, tagihan listrik dan PDAM, transkrip nilai, surat rekomendasi atau surat keterangan tidak menerima beasiswa lain, membuat esai, hingga membuat video profil atau latar belakang pendaftar ingin mengikuti beasiswa ini.

"Banyak hal yang bisa kita wujudkan di dalam internal case, karena KSE ini bukan hanya tentang uang, tapi skill kita yang memang bisa dikembangkan apapun itu, bakal disupport," ujar Irvan.

Untuk tahap seleksi, di KSE para pendaftar harus melewati beberapa tahap. Di antaranya ialah kelengkapan administrasi beserta rekomendasi oleh Rektorat hingga tahap interview/wawancara.

Irvan memberikan tips agar kamu bisa menjadi awardee Beasiswa KSE berikutnya. Salah satu yang Irvan soroti adalah pada tahap menulis esai dan tahap wawancara.

"Interviewer harus bisa kita yakinkan. Sebelum kita ditanyai, kita harus cari tahu dulu apa yang ingin kita apply. Rajin-rajin lihat website KSE dan bisa pantau juga para awardee yang sudah lolos. Jika sudah ada niat di dalam hati, pasti bakal ada jalan," kata Irvan.

Sementara itu, Dhival yang merupakan awardee Beasiswa KSE sekaligus Kadiv Research and development, menambahkan tips dan trik lolos Beasiswa KSE.

"Kalau misalnya bahas esai dan personal interview, sampaikanlah motivasimu dan kalau bisa sejalan dengan visi misi KSE. Kan ada enterpreneur, teknologi, edukasi, jadi ambil saja dari hal itu," pungkasnya