Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Batalyon Armed Didemo Warga Sibiru-biru, Diduga Buntut Penyerangan

Warga Sibiru-biru mendemo Batalyon Armed imbas dugaan keterlibatan penyerangan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Peristiwa tragis terjadi di perbatasan Dusun III dan Dusun IV Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru. Pada Jumat (8/11/2024) malam di sana terjadi peristiwa bentrokan yang mengakibatkan setidaknya 1 orang tewas bernama Raden Barus (60).

Bentrokan yang dikabarkan terjadi pada pukul 23.00 WIB membuat masyarakat setempat takut. Sebab, menurut pengakuan mereka sebanyak ratusan orang menyerang warga hingga menyebabkan belasan masyarakat luka-luka.

1. Raden Barus meninggal dunia setelah dikeroyok puluhan orang terduga TNI

TKP meninggalnya Raden Barus dikeroyok sekelompok orang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sabtu (9/11/2024) pantauan IDN Times ramai Polisi Militer beserta Inafis datang ke tempat meninggalnya Raden Barus alias RB dihajar sekelompok orang, tepatnya di perbatasan dusun III dan dusun IV Desa Selamat.

PM dan Inafis melakukan olah TKP dan memberikan garis polisi di tempat kejadian yang ternyata tidak jauh dari rumah RB. Masyarakat pada pukul 12 siang terpantau menunggu jasad RB pulang dari Rumah Sakit Bhayangkara karena menjalani proses autopsi.

"Saya keluar dari rumah mau membeli rokok, terus saya melihat keramaian masuk ke gang atau perkampungan. Setelah itu saya lari ke rumah nenek. Di situ lah pintu didobrak dan mereka menanyakan keberadaan Andre Ginting. Saya tidak kenal siapa dia," kata Rofikar Tarigan, Sabtu (9/11/2024) siang.

Rofikar merupakan salah satu korban pemukulan itu. Ia mendapat sejumlah luka-luka di tubuhnya.

"Setelah itu saya buka pintu, saya diseret keluar dan saya dipukuli. Saya terus-menerus dipukuli dan dibawa ke Asrama Batalyon Artileri Medan (Armed)," jelasnya.

2. Rofikar diserang puluhan orang, kepala bocor

Rofikar alami luka-luka di kepala dan punggungnya (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sejauh ini, Rofikar tidak tahu masalah apa yang menyebabkan sekelompok orang terduga TNI melakukan penyerangan di Desa Selamat. Pengakuan dari Rofikar beberapa dari mereka menggunakan senjata.

"Saya tidak tahu masalahnya apa. Saya dipukuli sekitar 50 orang menggunakan berbagai macam jenis senjata," bebernya,

Saat diwawancarai, Rofikar hendak berangkat ke Rumah Sakit Sembiring untuk melakukan scanning. Sebab sejumlah tubuhnya mengalami luka-luka.

"Saya mengalami luka kepala, bocor. Punggung dan tangan memar dihantam pakai senjata," pungkasnya.

3. Warga Desa Selamat mengamuk, berbondong-bondong datang ke Batalyon Armed

Masyarakat desa antar jenazah RB ke Batalyon Armed (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Saat jasad RB tiba di rumah duka, ratusan warga mengamuk. Mereka bersepakat untuk mendatangi Batalyon Armed sembari membawa jenazah RB menggunakan ambulans.

Ratusan warga berjalan kaki beberapa kilometer dan memblokade jalanan. Sejumlah aparat juga berulangkali membujuk mereka, namun amukan massa tidak terbendung.

"Masyarakat kami 1 yang meninggal 7 yang luka-luka. Kena klewang ada, yang kena celurit," tutur Herna selaku keluarga RB.

Warga yang mengamuk mendatangi Batalyon Armed disebut Erna ingin meminta keadilan. Berdasarkan keterangannya, sekitar 2 trip kelompok orang yang datang melakukan penyerangan di desanya.

"Kami tidak tahu masalahnya apa. Tidak ada kami bermusuhan. Setahu kami satu kampung Sibiru-biru ini kami tidak bermusuhan," pungkasnya.

Pada pukul 15.30 WIB, kemarahan masyarakat mulai mereda. Sekitar 20 orang perwakilan masuk ke Batalyon Armed dan berbicara langsung dengan pimpinan.

Begitu juga dengan jenazah RB di Ambulan. Ia dibawa kembali ke rumah duka karena akan diselenggarakannya upacara adat.

4. Di depan massa aksi perwakilan Batalyon Armed berjanji akan memproses hukum TNI yang terlibat

Warga Sibiru-biru mendemo Batalyon Armed imbas dugaan keterlibatan penyerangan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu petinggi Batalyon Armed Komandan Batalyon Armed 2 Letkol Arm Herman Santoso menemui massa. Ia mencoba untuk meredam amarah mereka. Ia berjanji akan bertanggung jawab.

"Saya yang tanggung jawab. Saya akan bertanggung jawab," katanya berulang kali.

Terkait insiden penyerangan yang terjadi, di depan massa aksi ia meminta maaf dan mengatakan akan menuntaskan kasus ini.

"Saya akan proses hukum," pungkasnya.

Kini situasi di lokasi sudah kondusif. Tentara di Batalyon Armed juga telah kembali ke asrama begitu pula dengan masyarakat Desa Selamat yang mengantar jasad RB kembali ke rumah duka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Doni Hermawan
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us