Banjir Bandang Tapsel, Ratusan Korban Bertahan di Pengungsian

Tapanuli Selatan, IDN Times – Para pengungsi banjir bandang di Desa Kotatua dan Simaninggir Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, masih bertahan di tempat pengungsian hingga Minggu (22/12/2024).
Banjir menerjang kawasan itu pada Rabu (18/12/2024) lalu. Sampai sekarang, rumah yang terdampak belum bisa dihuni.
1. Material banjir bandang masih menumpuk

Sampai saat ini material seperti lumpur, batang kayu, bebatuan, dan sampah masih menumpuk di halaman dan rumah-rumah warga. Kondisi ini menghambat upaya warga untuk kembali ke rumah masing-masing.
Data sementara menunjukkan lebih dari 700 warga mengungsi, dengan 10 orang terluka. Puluhan rumah rusak, termasuk beberapa yang hancur. Desa Kota Tua terdampak 385 kepala keluarga (KK), sementara Desa Simaninggir terdampak 110 KK.
“Material banjir belum dievakuasi sepenuhnya,” ujar Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel, Puput Mashuri dilansir ANTARA, Minggu (22/12/2024).
2. Warga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian

Sampai saat ini warga masih memadati sejumlah titik pengungsian. Pemerintah setempat membuat posko pengungsian di sejumlah titik.
Pengungsian berada di antara lain; Posyandu di Simaninggir, Gereja GPA Kota Tua, dan Istana Hasadaon Kota Tua.
“Semua lokasi pengungsian difasilitasi dengan dapur umum dan bantuan logistik,” kata Puput.
3. Upaya pembersihan terus dilakukan

Pemerintah daerah bersama relawan telah menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan pokok lainnya. Kebutuhan dasar, seperti makanan dan air bersih, dipenuhi di dapur umum.
BPBD Tapsel bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) II Sumatera menggunakan alat berat untuk membersihkan material banjir dan menormalkan aliran Sungai Aek Mardua. Pembersihan ini melibatkan TNI, Polri, Brimob, relawan, dan masyarakat setempat.