Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Awal 2023, Jalan Tol Stabat Sampai Tanjung Pura Diprediksi Beroperasi

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika meresmikan jalan tol Binjai-Stabat di Sumatera Utara pada Jumat, 4 Februari 2022 (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika meresmikan jalan tol Binjai-Stabat di Sumatera Utara pada Jumat, 4 Februari 2022 (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Langkat, IDN Times - Pembangunan Ruas Tol Binjai-Pangkalan Brandan seksi 2 (Stabat-Tanjung Pura) sepanjang 26,2 kilometer telah mencapai 70 persen. Sementara seksi 3 (Tanjung Pura-Pangkalan Brandan) sepanjang 18,9 kilometer telah mencapai 40 persen.

"Seksi 2 (Stabat-Tanjung pura) sudah mencapai 70 persen, sementara seksi 3 (Tanjung Pura-Pangkalan Brandan) masih 40 persen. Ada kemungkinan, pada awal tahun 2023 yang bisa beroperasi seksi 2," kata Pimpinan Proyek Hutama Karya (HK) Hestu Budi, saat dihubungi via selullar, Kamis (17/11/2022).

1. Tanah yang lunak menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan ruas jalan tol

Tol Binjai-Stabat (YouTube/Hutama Karya)
Tol Binjai-Stabat (YouTube/Hutama Karya)

Dalam pembangunan ini, jelas Hestu, ada beberapa faktor hambatan dalam proses pembangunan jalan tol. Diantaranya hambatan yakni faktor tanah yang lunak. Sehingga pada saat proses penimbunan ada beberapa ruas mengalami amblas.

"Jangan sampai jalan tol sudah jadi malah amblas. Yang tadinya di timbun, harus ada perbaikan tanah. Ini juga yang menjadi salah satu kendala," ungkap Hestu.

"Ternyata tanahnya itu lunak. Kalau ditimbun amblas gitu. Meski demikian itu tetap harus kita tangani, adapun upaya penanganannya ditimbun dulu ditunggui sampai bagian mana yang amblas," timpal dia.

2. Perhatikan berbagai segi faktor antisipasi permasalahan di belakang hari

Pembangunan Tol Serang-Panimbang (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Pembangunan Tol Serang-Panimbang (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Faktor cuaca yang belakangan intensitas hujan cukup tinggi, terang dia, juga menambah pengaruh saat melakukan penimbunan. Karenannya, pihaknya meski memerhatiakan semua faktor agar tidak menimbulkan permasalahan dibelakang harinya kelak.

"Musim hujan ini yang menjadi pengaruh sewaktu melakukan penimbunan saja," papar Hestu.

Untuk terkait masalah pembebasan lahan, Hestu mengakui, jika sejauh ini tidak ada masalah yang begitu berarti. "Sejauh ini permasalahan pembebasan lahan dapat diatasi dengan baik," beber dia.

3. Rest area nantinya akan dibangun di dekat Sungai Wampu Stabat

Branch Manager Tol Binjai-Stabat Hery Prasetyo, saat memberikan keterangan pengoprasian jalan Tol Binjai Stabat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)
Branch Manager Tol Binjai-Stabat Hery Prasetyo, saat memberikan keterangan pengoprasian jalan Tol Binjai Stabat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Dirinya juga sedikit menyinggung, jika nantinya jalan tol seksi 2 dan seksi 3 sudah dapat dioperasikan. Terdapat hanya satu rest area (tempat istirahat) bagi pengemudi. Rest area sendiri dibuat disesuai dengan panjang jalur berkisar 40 Km. "Rest area hanya satu, yaitu di dekat Sungai Wampu, Stabat," tegas Hestu.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada 4 Februari 2022 lalu meresmikan jalan Tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer di pintu gerbang Seksi I Desa Sei Karang, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Nantinya jalur Tol Trans Sumatera ini akan menghubungkan Kota Medan, Binjai, Langkat dan Langsa (Aceh).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us