Pematangsiantar, IDN Times - Satu unit Angkutan Pedesaan (Angdes) Simarjarunjung mengalami kecelakaan, Rabu (12/2) pagi, di Jalan DI Panjaitan, Nagahuta Timur, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Sumut. Beruntung kecelakaan tidak menimbulkan korban jiwa.
Masyarakat sekitar yang menyaksikan kejadian itu seketika langsung berkerumun dan menyelamatkan seluruh penumpang yang ada di dalam, termaksud sopirnya.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, angkutan yang dikemudikan pria bermarga Sitio itu datang dari arah Parapat menuju Siantar. Dari kesaksian warga, sopir angkutan mengemudikan dengan kecepatan tinggi.
Setibanya di lokasi, sopir diduga tidak dapat mengendalikan laju mobilnya, sehingga mobil itu menabrak tiang listrik yang berdiri di sisi kiri jalan. Seketika angkutan itu terbalik.
"Memang kencang tadi. Gak tau entah karena ngantuk atau memang gak bisa lagi mengendalikan, tiba-tiba nabrak tiang,"ujar salah seorang warga.
Kanit Laka Sat Lantas Polres Siantar Ipda Bostan Simangunsong menerangkan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang mereka lakukan, terungkap jika sopir mobil menyalip kendaraan yang datang dari lawan arah.
"Kecepatannya di atas rata-rata. Ketika mau menyalip, datang kendaraan dari depannya. Banting setir langsung," terangnya saat ditemuin di ruang kerjanya.
Seketika mobil angkutan itu berbalik melawan arah. Ketika dievakuasi, kata Bostan, posisi mobil sudah melawan arah. "Terbalik-balik gak tau sampai berapa kali. Posisinya pun sudah melawan arah," jelasnya.
Data yang dikumpulkan Polisi, jumlah korban sebanyak 13 orang. Keseluruhannya merupakan pelajar yang ingin berangkat ke sekolah masing-masing. Adapun identitas korban yakni, Yeti, Dea Aritonang, Juan Simbolon, Bobby Manurung, Adila Pratama, Daniel Hutabarat, Aulia Rahman, Aplin Nainggolan, Dwi Hutasoit, Bella, Inka, Reni dan Hernani Sianturi.
Seluruh pelajar yang jadi korban itu kemudian dibawa ke klinik terdekat. Sementara satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Vita Insani untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Penumpang semuanya pelajar. Kalau yang dibawa ke Vita Insani itu masih diperiksa. Kita masih koordinasi dengan rumah sakit,"ucapnya.
Sementara itu, dari keterangan Ipda Bostan, pihaknya tidak menemukan sopir angkutan trayek Sidamanik-Siantar itu. Sopir itu melarikan diri tanpa jejak usai kejadian.
"Kita gak tahu karena apa. Mungkin takut diamuk masyarakat," jelasnya.
Untuk itu, Polisi akan berkoordinasi dengan mandor angkutan Simarjarunjung untuk mendapat identitas lengkap sopir tersebut. "Kita akan minta mandornya untuk membawa sopir ke kantor. Kalau memang tidak ada itikad baik, kita akan jemput. Tergantung pilihannya.