5 Anak Suku Pedalaman di Riau Meninggal karena Influenza A Plus Covid

IDN Times, Pekanbaru - Lima orang anak Suku Talang Mamak di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, meninggal dunia. Adapun penyebabnya, kelima anak suku pedalaman tersebut terkena Influenza A plus Covid.
Demikian dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau Heri Permana, di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Senin (17/11/2025).
"Hasil laboratorium di Batam (Provinsi Kepulauan Riau), (kelima) korban positif Influenza A plus Covid," katanya.
Untuk diketahui, para korban merupakan anak-anak yang sakit dalam waktu hampir bersamaan. Kelima anak suku Proto Melayu atau Melayu Tua yang meninggal dunia itu bernama Ira, Riki, Itar, Andra dan dan Dinda.
1. Kasus pertama di Riau, ini faktor penyebabnya

Heri melanjutkan, kasus Influenza A plus Covid ini, merupakan yang pertama di Bumi Lancang Kuning.
"Kasus Influenza tipe A ini baru pertama kali ditemukan di Riau. Sebetulnya sama dengan influenza biasa, namun ini lebih meningkat," lanjutnya.
Adapun faktor penyebabnya, diantaranya karena masalah gizi, sanitasi lingkungan yang kurang memadai dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum optimal dan cuaca. Kemudian, kondisi tempat tinggal yang padat dan tidak memenuhi syarat kesehatan.
Untuk diketahui, warga Suku Talang Mamak tinggal di pedalaman. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu dan atap daun.
2. Tim Kemenkes turun, status Inhu KLB

Terkait dengan hasil laboratorium tersebut, diterangkan Heri, tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah turun ke Kabupaten Inhu. Kemenkes menindaklanjuti dengan menurunkan tim dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
"Kemarin tim Dirjen P2P sudah turun ke lokasi Talang Mamak, dan itu sudah dilaporkan ke Menteri Kesehatan. Selanjutnya, kami sedang menunggu arahan dari Kemenkes untuk langkah apa yang harus dilakukan. Terkait kasus ini, Kabupaten Inhu juga sudah menetapkan Kondisi Luar Biasa (KLB)," terangnya.
Untuk antisipasi kasus lebih banyak lagi, Heri mengaku jika pihaknya telah menyalurkan bantuan makanan bergizi tambahan dan obat-obatan ke Pemerintah kabupaten Inhu. Selain itu, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Kemenkes melalui Dirjen P2P untuk memberikan bantuan dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, menjaga makan dan juga jaga jarak. Kemudian agar tidak menular sebaiknya menggunakan masker. Karena Influenza A ini seperti influenza biasa," jelasnya.
3. Ada 222 kasus

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu mencatat, sebanyak 222 warga Suku Talang Mamak diserang Influenza Tipe A. Demikian dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu Sandra.
"Dari 222 itu, 5 anak telah meninggal dunia," kata Sandra.
Dengan banyaknya kasus itu, pihaknya bersama puskesmas terus berupaya melakukan pemantauan secara ketat untuk memutus penyebaran penyakit tersebut.
"Kami terus melakukan edukasi dari rumah ke rumah, pemantauan kasus aktif, serta memastikan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas layanan kesehatan di wilayah terdampak," pungkas Sandra.


















