40 Rumah di Desa Amplas Rusak Diterpa Angin Kencang, Ada yang Ambruk

Deli Serdang, IDN Times - Hujan deras disertai angin kencang memberi dampak bagi masyarakat di Desa Amplas, Percut Seituan. Puluhan rumah rusak sampai ada yang ambruk.
Bukan hanya rumah-rumah warga yang rusak, banyak juga pepohonan yang tumbang. Kini masyarakat yang terdampak tengah dievakuasi oleh pemerintah setempat agar mendapatkan pertolongan sementara.
1. Sekitar 40 rumah rusak diterpa angin kencang dan hujan deras di Amplas, warga harapkan bantuan pemerintah

Kepala Dusun III A Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan, Ayub, membenarkan bencana alam yang terjadi di wilayahnya. Ia membeberkan bahwa insiden terjadi pada Jumat (23/5/2025) sore.
"Hari Jumat, kita di kawasan dusun III A Desa Amplas Percut Seituan, ada mengalami musibah angin puting beliung (angin kencang) disertai hujan dan petir pada pukul 4 sore. Sampai saat ini kita masih mendata masyarakat yang terdampak angin puting beliung tersebut. Namun sejauh ini, sudah ada (hampir) 40 rumah yang rusak ringan dan berat," kata Ayub, Sabtu (24/5/2025).
Pemerintah desa disebutnya telah berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah Kabupaten. Nantinya mereka akan membangun tenda evakuasi dan dapur umum.
"Kita sudah laporkan ke BPBD, Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten. Mudah-mudahan bantuan seperti tenda dan sembako (segera disalurkan). Masyarakat yang tak bisa tinggal di rumahnya lagi kita arahkan untuk mengungsi di masjid dan kita buat dapur umum," lanjutnya.
2. Rata-rata kerusakan di rumah warga terletak pada bagian atapnya, sebagian dinding ambruk

Ayub memaparkan data rumah masyarakat yang terdampak bencana. Di mana totalnya ada 10 rumah mengalami rusak berat, 11 rumah mengalami rusak sedang, dan 11 rumah rusak ringan.
"Rata-rata kerusakan di atap, ada yang rusak sebagian bahkan ada yang semua atapnya terbang akibat angin kencang. Banyak juga pohon tumbang yang kemudian menimpa rumah," ungkap Ayub.
Kepala Dusun III A ini membeberkan bahwa meskipun ada rumah yang ambruk, tidak ada ditemukannya korban jiwa. Namun ada beberapa masyarakat yang luka lecet karena terjatuh dan tertimpa puing bangunan.
"Bencana besar dulu ada tahun 2020, tapi tak sebesar sekarang ini. Tahun 2020 hanya beberapa rumah, kini hampir ada 40-an rumah," pungkasnya.
3. Duka Maruli saat rumahnya roboh, anak-anak sempat tertimpa batu

Maruli Manurung merupakan salah satu warga yang rumahnya ambruk. Masih segar diingatannya ketika kemarin sore keluarganya terkena musibah akibat angin kencang.
"Hujan dan anginnya kencang, berputar. Pertama atap rumah saya yang terangkat. Sesudah atap terangkat disusul bangunannya (dinding) rubuh," ungkap Maruli.
Saat itu ia berada di rumah bersama 2 anaknya. Maruli mengatakan bahwa saat dinding rumahnya ambruk, anaknya sempat tertimpa batu.
"Sampai tertimpa batu anak-anak saya, luka lecet di tangannya. Rencananya saya mau mengungsi di rumah tetangga. Kalau bisa ada bantuan pemerintah, cuma itu yang bisa saya harapkan," pungkasnya.