Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana Longsor

Dua korban longsor di Tobasa belum ditemukan

Jakarta, IDN Times - Dalam sepekan terakhir ini, sudah tiga empat kali bencana longsor terjadi di Sumatera Utara.

Teranyar terjadi, Kamis (13/12) di dua tempat. Yakni di Parapat, Kabupaten Simalungun. Menimpa dua rumah dan satu orang tewas.

Lalu di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir. Sebanyak delapan orang tewas, lima luka-luka dan dua masih dalam pencarian.

"Sebanyak 2 orang masih dalam pencarian dan 2 orang selamat dalam kondisi luka-luka. Korban dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis.

Menurut Sutopo sepanjang tahun ini memang terjadi banyak bencana longsor di Indonesia. Ia pun meminta warga waspada. Pasalnya bencana ini bisa saja terus terjadi mengingat puncak curah hujan akan terjadi dari Januari-Februari 2019.

Baca Juga: Hingga Sore, 8 Korban Tertimbun Longsor di Tobasa Belum Ditemukan

1. Longsor terjadi di beberapa tempat

Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana LongsorLongsor di Toba Samosir (BNPB)

Menurut Sutopo, hujan terus-menerus yang berlangsung sejak Minggu hingga Kamis menyebabkan longsor di beberapa tempat. Posisi rumah berada di bawah lereng perbukitan.

"Material longsor di perbukitan langsung meluncur dan menimbun 4 rumah di bawahnya," ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Empat Rumah Tertimbun Longsor, 8 Orang Belum Ditemukan

2. Pencarian dan evakuasi terus dilakukan

Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana LongsorLongsor di Toba Samosir (BNPB)

Tim SAR gabungan dari BPBD Toba Samosir bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dari PT Inalum, PT Jasa Tirta, PT Badjra Daya, PT TPL, relawan lain dan masyarakat terus melakukan pencarian dan evakuasi korban. Bupati dan Wakil Bupati Tobasa telah meninjau ke lokasi bencana.

"Sebanyak 5 unit alat berat dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban longsor," jelas dia.

3. Tercatat 430 bencana longsor sepanjang 2018

Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana LongsorLongsor di Toba Samosir (BNPB)

Longsor terus terjadi cukup merata di beberapa wilayah di Indonesia. Tercatat sudah terjadi 430 kejadian bencana longsor di Indonesia sejak 1 Januari-13 Desember 2018.

"Dampak yang ditimbulkan 129 orang meninggal dan hilang, 115 orang luka-luka, 37.933 orang mengungsi dan terdampak, dan 1.948 rumah rusak," ungkap Sutopo.

4. Puncak hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2019

Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana LongsorPixabay

Menurut Sutopo, diperkirakan bencana longsor akan terus meningkat seiring meningkatkan curah hujan. Puncak hujan periode ini sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Januari-Februari 2019 mendatang.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Prediksi daerah rawan longsor bulanan di seluruh Indonesia dapat dilihat pada website PVMBG, bahkan hingga tingkat kecamatan dengan tingkat bahayanya dari rendah, sedang dan tinggi. BPBD, aparat lain dan masyarakat dapat menggunakan peta tersebut sebagai rujukan untuk meningkatkan sosialisasi dan kewaspadaannya.

5. Mitigasi bencana perlu ditingkatkan

Curah Hujan akan Meningkat Januari-Februari, Waspadai Bencana LongsorIDN Times / Helmi Shemi

Mitigasi bencana longsor, lanjut Sutopo, baik struktural dan non struktural masih perlu ditingkatkan. Sistem peringatan dini longsor masih sangat terbatas jumlahnya. Hanya sekitar 300-400 unit yang ada di daerah rawan longsor, sementara kebutuhannya lebih dari ratusan ribu unit.

"Terbatasnya anggaran baik APBN dan APBD menyebabkan belum semua daerah rawan longsor memiliki peringatan dini longsor," kata dia.

Selain itu, peran dunia usaha dan BUMN/BUMD juga masih sangat minim membantu pengadaaan alat ini di daerah operasinya. Begitu juga sosialisasi masyarakat mengenai antisipasi longsor juga masih perlu terus ditingkatkan.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya