Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Mengelola Keuangan saat Memasuki Usia 40 Tahun

mag.co.id

Medan, IDN Times - Memasuki usia 40 tahunan, maka idealnya finansial sudah tertata baik. Namun kenyataannya, untuk fokus pada manajemen keuangan tidak mudah dilakukan. Kompleksitas pengeluaran dapat menimbulkan masalah baru, seperti dana tidak cukup untuk memenuhi keperluan hingga terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.

Ketika usia menjelang 40-an, manajemen keuangan menjadi semakin vital. Jika ingin finansial dapat terjaga hingga jangka panjang maka perlu melakukan "financial checklist".  

Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto, memiliki sejumlah saran financial checklist pada usia 40-an. Yuk simak:

1. Siapkan dana pensiun

Ilustrasi daftar keuangan (Pexels.com/Pixabay)

Pada usia 40-an, bukan lagi saat untuk Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa khawatir lifestyle tertinggal dari orang lain. Uang Anda bisa habis tergerus demi memenuhi keinginan menjadi seperti orang lain. 

Hal bijak yang justru harus dilakukan adalah merencanakan pensiun. Artinya, menyiapkan dana pensiun dapat dilakukan dengan mengikuti program tabungan pensiun di bank, berinvestasi untuk mengoptimalkan dana pensiun, seperti investasi di obligasi, reksadana atau program dana pensiun atau DPLK pribadi dari lembaga keuangan bank atau dari perusahaan asuransi. 

Dapat memilih salah satu program atau melakukan diversifikasi dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar. Terutama jika melalui instrumen investasi. 

Salah satu asuransi, seperti Sequis yang bisa membantu menyiapkan masa pensiun dengan Asuransi Retirement Life Plan yang memiliki manfaat pensiun 100 persen dari Uang Pertanggungan jika Tertanggung tetap hidup pada usia pensiun berdasarkan plan yang dipilih, manfaat meninggal dunia hingga 200 persen jika Tertanggung meninggal dunia dalam masa pertanggungan asuransi, dan terdapat nilai tunai selama masa perlindungan.

“Jika saat pensiun, Anda ingin tetap dapat hidup nyaman seperti masa sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan sisa tabungan atau BPJS Tenaga Kerja. Saat usia produktif dan sudah memiliki pendapatan, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan dana pensiun. Dapat dimulai dengan mengalokasikan 10% hingga 20% setiap bulan untuk tabungan pensiun. Naikkan terus persentasenya jika ada tambahan pendapatan, seperti mendapat bonus, kenaikan gaji, atau dari pendapatan lainnya,” sebutnya.

2. Sudah berasuransi

ilustrasi menabung (freepik.com/freepik)

Memasuki usia 40-an, umumnya risiko kesehatan juga makin meningkat. Sehingga, perlu menyiapkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sejak usia masih produktif dan masih sehat.

Hal ini agar terhindar dari risiko sakit, jadi bisa segera mendapatkan pengobatan medis dan finansial keluarga juga tidak terganggu.

3. Siapkan dana darurat

ilustrasi tabungan pensiun (freepik.com/freepik)

Dana darurat fungsinya untuk persiapan jika harus dihadapkan pada situasi tidak terduga, seperti tagihan mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perawatan medis mendesak. 

Dana darurat akan terasa manfaatnya saat nanti membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar tanpa perlu meminjam atau menggadaikan barang juga tidak perlu mencairkan dana investasi.

Dengan demikian, disarankan untuk menyisihkan minimal 10 persen untuk dana darurat. Minimal dana darurat di tabungan sebesar 3 sampai dengan 6 kali gaji yang dimiliki.

4. Mengecek utang

ilustrasi seseorang sedang berdiskusi (freepik.com/pressfoto)

Salah satu yang membuat banyak orang sulit meningkatkan kesejahteraan karena memiliki kebiasaan berutang konsumtif. Jika bermaksud berutang, rumuskan cara mengembalikan uangnya. Misalnya, persediaan uang untuk mencicil selama waktu yang ditentukan, apakah suku bunga bersifat tetap atau fluktuatif, tingkat inflasi yang selalu meningkat. 

Pesan Yan, jika memiliki utang, bayarlah sesuai tanggal tagihan agar tidak terkena denda. Jangan bayar utang dengan metode minimum payment, tetapi sesuai nominal tagihan atau lunasi jika memiliki kelebihan dana. 

“Kita perlu mengelola utang untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga dan menjaga reputasi finansial di mata kreditur jika suatu hari membutuhkan fasilitas kredit dari lembaga keuangan. Hal ini karena status utang dapat di cek di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK,” saran Yan.

5. Siapkan dana pendidikan anak

pexels.com

Jika memiliki anak maka perlu membuat perencanaan dana pendidikan. Alokasikan 10 persen dari pendapatan dan tambah terus persentasenya karena biaya pendidikan bersifat fluktuatif. 

Salah satu cara memenuhi dana pendidikan dapat memanfaatkan asuransi pendidikan, karena ada manfaat asuransi jiwa bagi orang tua sebagai pencari nafkah. Salah satunya adalah asuransi pendidikan dwiguna (endowment).

Dalam hal ini, Sequis juga menyediakan asuransi pendidikan melalui Sequis EduPlan Insurance  yang menyediakan manfaat dana pendidikan sampai masa asuransi berakhir meski Tertanggung meninggal dunia, preminya tetap sehingga keuangan keluarga dapat terjaga, dan terdapat  nilai tunai  selama masa perlindungan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sekolah anak.

Share
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Arifin Al Alamudi
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us