Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Pemakaian AC pada Mobil Mempengaruhi Konsumsi BBM?

illustrasi indikator mobil (unsplash.com/Tuân Nguyễn Minh)
illustrasi indikator mobil (unsplash.com/Tuân Nguyễn Minh)
Intinya sih...
  • Cara kerja AC dan dampaknya pada mesinAC mobil bekerja dengan kompresi refrigeran yang menyerap panas. Kompresor digerakkan oleh mesin, menambah beban dan konsumsi BBM. Penggunaan AC pada suhu rendah meningkatkan konsumsi BBM.
  • Perbedaan konsumsi BBM saat AC menyala dan matiPenggunaan AC bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar antara 5–20 persen tergantung kondisi jalan dan suhu. Dampaknya lebih besar saat berkendara di perkotaan dibanding jalan tol.
  • Alternatif menghemat BBM tanpa mengorbankan kenyamananMengatur suhu AC di kisaran sedang, gunakan mode sirkulasi udara, dan membersihkan filter
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

AC mobil memang menjadi fitur penting untuk menjaga kenyamanan pengemudi dan penumpang, terutama saat cuaca panas. Namun, banyak yang penasaran apakah menyalakan AC benar-benar berdampak pada konsumsi bahan bakar. Perdebatan ini sudah lama ada, karena ada yang beranggapan AC hanya mengonsumsi daya listrik dari aki, sementara sebagian lain menyebut AC bisa membebani mesin dan membuat BBM lebih boros.

Secara teknis, AC memang bekerja dengan memanfaatkan kompresor yang digerakkan oleh mesin melalui belt. Artinya, saat AC dinyalakan, mesin harus bekerja lebih keras untuk memutar kompresor. Kondisi ini tentu berdampak pada penggunaan bahan bakar. Tapi, seberapa besar pengaruhnya? Jawabannya bergantung pada beberapa faktor, mulai dari kondisi mobil, cara mengemudi, hingga suhu yang dipilih pada AC.

1. Cara kerja AC dan dampaknya pada mesin

illustrasi AC mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)
illustrasi AC mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)

AC mobil bekerja dengan prinsip kompresi dan sirkulasi refrigeran yang menyerap panas dari kabin. Kompresor AC digerakkan langsung oleh mesin melalui sabuk penggerak. Saat kompresor aktif, beban mesin bertambah sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk mempertahankan kinerja. Beban tambahan inilah yang akhirnya memicu peningkatan konsumsi bahan bakar.

Jika AC digunakan pada suhu rendah secara terus-menerus, kompresor akan bekerja lebih lama dan sering aktif. Hal ini membuat mesin bekerja lebih berat dalam jangka waktu lama, sehingga konsumsi BBM bisa meningkat cukup signifikan. Meskipun begitu, dampaknya gak selalu sama pada setiap mobil, tergantung efisiensi mesin dan kapasitas AC yang digunakan.

2. Perbedaan konsumsi BBM saat AC menyala dan mati

illustrasi menyalakan AC mobil (vecteezy.com/Muhammad Gunawansyah)
illustrasi menyalakan AC mobil (vecteezy.com/Muhammad Gunawansyah)

Beberapa studi dan pengujian menunjukkan bahwa penggunaan AC bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar antara 5–20 persen. Persentase ini bergantung pada kondisi jalan, beban kendaraan, dan pengaturan suhu AC. Misalnya, saat berkendara di perkotaan dengan lalu lintas padat, AC yang menyala akan membuat mesin bekerja pada putaran rendah tapi tetap memikul beban kompresor, sehingga konsumsi BBM cenderung lebih boros.

Sebaliknya, saat berkendara di jalan tol dengan kecepatan konstan, dampak AC terhadap konsumsi BBM relatif lebih kecil. Mesin yang sudah bekerja pada putaran optimal tidak terlalu terbebani oleh kompresor AC. Meski begitu, tetap ada tambahan konsumsi bahan bakar yang perlu diperhitungkan. Efeknya memang gak terlalu terasa pada perjalanan singkat, tapi pada jarak jauh, perbedaannya bisa signifikan.

3. Alternatif menghemat BBM tanpa mengorbankan kenyamanan

illustrasi membersihkan ac mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)
illustrasi membersihkan ac mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Menghemat BBM saat AC menyala bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah mengatur suhu AC di kisaran sedang, bukan pada level terendah. Selain itu, gunakan mode sirkulasi udara dalam kabin untuk menjaga pendinginan lebih efisien. Membersihkan filter AC secara rutin juga membantu kinerja sistem pendingin menjadi lebih ringan, sehingga beban mesin berkurang.

Alternatif lain adalah memanfaatkan ventilasi alami saat cuaca tidak terlalu panas. Misalnya, membuka sedikit jendela saat berkendara di area dengan udara sejuk. Namun, perlu diingat bahwa membuka jendela lebar-lebar saat melaju cepat juga bisa meningkatkan hambatan udara, yang pada akhirnya memengaruhi konsumsi BBM. Jadi, penggunaan AC yang bijak dan sesuai kebutuhan menjadi kunci.

Kesimpulannya, pemakaian AC pada mobil memang memengaruhi konsumsi bahan bakar, meskipun besarnya dampak tergantung pada kondisi dan cara penggunaan. AC yang menyala terus-menerus pada suhu rendah akan membuat mesin bekerja lebih berat dan boros BBM. Sementara itu, penggunaan yang tepat dan efisien dapat mengurangi efek negatifnya. Jadi, bijaklah dalam menyalakan AC agar kenyamanan tetap terjaga tanpa mengorbankan efisiensi bahan bakar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
Doni Hermawan
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Seorang Pria Meninggal Diduga Diamuk Massa, Jasad Penuh Luka di Semak-semak

12 Sep 2025, 18:00 WIBNews