Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perjalanan Residensi Seniman Sinematografi Teater Tendi Karo Volkano

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Medan, IDN Times - Teater Rumah Mata menetapkan nama-nama seniman lintas disiplin yang akan mengikuti Residensi Seniman dalam proses Penciptaan Karya Kreatif inovatif Sinematografi Teater, berjudul Tendi Karo Volkano. Karya ini mendapat dukungan dari program Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Penetapan nama-nama ini setelah melewati proses Open Call, Penilaian Administratif, Penilaian Kompetensi dan Wawancara.

Adapun nama-nama seniman tersebut adalah S. Metron Masdison, Syamsul Fajri, Lestari, Rafika Ul Hidayati, Hananingsih Widhiasri, Rasyidin, Andi Parulian Hutagalung, MUHDI Kurnia, Pusen Sinulingga, Christopher, Sri Sultan Suharto Saragih, Rahmat Setiawan, Priska Prisilia Br Bangun, Rudi Pranoto, Jacky Raju Sembiring, dan Christoper Loise Sembiring.

1. Salah satu tahapan yang dilewati seniman adalah membongkar habis pola kerja Sinematografi

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Seniman-seniman melewati beberapa tahapan dalam proses Penciptaan Karya Kreatif Inovatif Sinematografi Teater berjudul Tendi Karo Volkano. Tahapan pertama, melewati Diskusi Residensi Seniman dengan menggali lebih jauh Konsep Dasar Sinematografi Teater “Tendi Karo Volkano”.

Kemudian, membongkar habis pola kerja Sinematografi ketika dipadu padankan dengan teater. Begitu juga terkait judul, berbagai literatur, referensi dan pustaka diperkuat pengembangannya dengan praktek-praktek seni yang selama ini dilaksanakan seniman.

Pada Diskusi ini juga ada Elaborasi Interpretasi Konsep ArtistiK, Data Karo Volkano, Dokumentasi foto dan Video Karo Volkano.

Dari elaborasi ini diharapkan seniman-seniman, dapat memberikan tawaran pengembangan dramaturgi sesuai pengalaman masing-masing pekarya.

2. Langkah terakhir yang paling menentukan adalah merumuskan dramaturgi

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Agus Susilo, Ketua Teater Rumah Mata menjelaskan bahwa langkah terakhir yang paling menentukan adalah merumuskan dramaturgi hasil residensi antar pekarya serta merumuskan berbagai kemungkinan pertumbuhan, dan perkembangan artistik karya agar dapat ditindaklanjuti untuk dieksekusi ketika para seniman bertemu dan berproses kreatif bersama di kawasan enam gunung api di Karo.

Usai diskusi, hasil Residensi Seniman ini akan dilanjutkan berkarya bersama di Kawasan  6 Gunung Api Karo berbasis Observasi dan Riset pada (22/6/2024) hingga (30/6/2024).

Mereka akan dibawa memahami lebih dekat dan intens tentang ekosistem yang tumbuh di tanah Karo, seperti Kandungan spiritual enam gunung api yang berhubungan dengan ritual, mantra-mantra, dan kebudayaan yang tumbuh. Produk Budaya yang berkembang dalam ekosistem kegunungapian dan Lanskap Sumatera jaringan gunung api.

3. Proses perjalanan seniman ke kawasan 6 gunung api di Karo

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Dalam proses perjalanan seniman ke kawasan 6 gunung api di Karo ini, akan digelar eksebisi tumbuh kembang karya di beberapa lokasi gunung api yang juga melibatkan seniman-seniman seni pertunjukan tanah Karo.

Eksebisi Tumbuh Kembang Karya pertama digelar di Tongging Hills, Gardu Pandang Tongging (Kawasan Gunung Sipiso-piso) pada (24/7/2024) juga akan disiarkan langsung ke beberapa platform media. Lokasi ini kita pilih karena dari sini kita dapat menyaksikan lanskap Danau Toba, Gunung Sipiso-piso, Air Terjun Sipiso-piso, Gajah Bobok, Taman Simalem Resort. Di sini juga adalah irisan 4 wilayah kebudayaan; Karo, Dairi, Toba dan Simalungun.

Acara ini akan digelar di Siosar Puncak 2000, Karo High Land (Kawasan Gunung Sibuaten), (26/6/2024).

Selain presentasi karya seniman yang beresidensi, eksebisi ini juga akan menampilkan Artis-Artis Karo, seperti Tio Fanta Pinem dan Jacky Raju Sembiring.

Setelah itu, akan bergerak ke kawasan Gunung Sinabung dan menggelar Eksebisi Tumbuh Kembang Karya Ketiga di Desa Budaya Lingga, (28/6/2024) juga menampilkan Artis-Artis Muda Karo, seperti Mey Permata.

Eksebisi Tumbuh Kembang Karya Keempat digelar di Gedung Kesenian Taman Mejuah-Juah, Berastagi pada (30/6/2024). Dari kawasan ini bisa menatap Gunung Barus, Pintau dan Sibayak. Eksebisi keempat ini akan diramaikan penampilan dari Pelawak, Aktor dan Musisi terkenal Dari tanah Karo.

4. Proses penciptaan karya yang melibatkan pekarya dari lintas disiplin seni

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Tahapan berikutnya yang akan dilalui seniman-seniman Indonesia, ialah beraktivitas di “Lembah Sibayak” hingga puncaknya di Daulu dan Raja Berneh (Desa Semangat Gunung), lokasi wisata Pemandian Air Panas Puncak DP, (31/7/2024) hingga (10/8/2024).

“Proses penciptaan karya yang melibatkan pekarya dari lintas disiplin seni yang terdiri dari 9 dari Sumatera Utara diantaranya Kota Medan, Deli Serdang, Siantar, Langkat dan Karo, dan 7 dari luar provinsi yakni Jakarta, Jogjakarta, Lombok, Semarang, Padang, Pekanbaru, Aceh.

Proses Penciptaan karya ini menggunakan cara kerja Sinematografi Teater berbentuk Site Specific dengan metode Residensi. Seniman Lintas Disiplin seni ini akan intens berkarya bersama untuk menemukan pengalaman dan impresi baru.

“Mereka akan menjajaki ruang dan waktu untuk mempertemukan gagasan, praktek kerja dan metode berkesenian yang berbeda hingga dapat melebur jadi satu kesatuan. Sebelum dipentaskan pada (10/8/2024), kita akan mengevaluasi dan mematangkan Kembali proses residensi ini pada 9 Agustus 2024 untuk menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan karya yang dapat dinikmati publik,” ungkap Agus Susilo.

5. Ada peluncuran Buku Perjalanan Penciptaan Karya Sinematografi Teater "Tendi Karo Volkano"

Para pemain dan penyelenggara Teater Rumah Mata saat menggelar konprensi pers (Dok. Teater Rumah Mata)

Di acara puncak Residensi Seniman Penciptaan Karya Kreatif Inovatif Sinematografi Teater bertemakan “Tendi Karo Volkano”, pada (10/8/2024) selain pertunjukan yang dapat disaksikan dari tiga lapis media secara bersamaan, yaitu Panggung, Layar LED, dan Channel Youtube akan juga diluncurkan Buku Perjalanan Penciptaan Karya Sinematografi Teater “Tendi Karo Volkano” dan Pameran Arsip dan Dokumentasi Perjalanan Penciptaan Karya ini.

“Dalam Proses Penciptaan Karya kreatif Inovatif ini kami juga membuka ruang selebar-lebarnya bagi seluruh pegiat seni budaya juga artis-artis di tanah Karo untuk turut terlibat berkolaborasi dan akan dipilih sebagai Bintang Tamu,” ungkap Benson Adi Saputra Kaban sebagai Promotor.

Lanjutnya, hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen meneguhkan dan memajukan ekosistem kesenian di tanah Karo, dan upaya mempersiapkan potensi-potensi seni yang nantinya dapat dihadirkan dalam even-even pariwisata dan kebudayaan.

“Menggali, mengasah dan mengokohkan potensi seni budaya di Karo adalah tanggung jawab kita menuju Ekosistem Pariwisata Karo yang bertaraf internasional,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us