Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Tahun Maxride di Medan, Sudah 1.500 Driver dan Rencana Ekspansi

Armada Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Armada Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • Maxride merekrut 1.500 driver baru di Medan
  • Pendapatan mitra stabil, rencana ekspansi besar ke seluruh Indonesia
  • Lebih dari 600 ribu warga Medan telah mengunduh aplikasi Maxride
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Di tengah persoalan klasik Kota Medan pengangguran terbuka yang masih tinggi dan kemacetan yang kian menekan kehadiran Bajaj Maxride selama satu tahun terakhir menghadirkan warna baru dalam layanan transportasi perkotaan. Transportasi roda tiga legendaris Bajaj kini bertransformasi dengan layanan digital berbasis aplikasi dan kendaraan yang lebih ramah lingkungam.

Tidak hanya menawarkan alternatif mobilitas yang lebih efisien, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang luas bagi warga. Sejak hadir pada 2023 di Indonesia, Maxride mengembangkan ekspansi. Di Medan, dengan usianya yang baru satu tahun mereka sudah merekrut lebih dari 1.500 driver di Medan.

1. Sebanyak 1.500 driver dan dampak ekonomi nyata

Media Gathering Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Media Gathering Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sejak mulai beroperasi pada 20 November 2024, pendapatan mitra pun terbilang stabil, rata-rata Rp900 ribu per minggu, dengan ratusan driver kini memiliki unit Bajaj pribadi, bahkan sebagian memiliki lebih dari dua unit.

General Manager at PT Max Auto dan Maxride Indonesia Antonio Gratiano menjelaskan, Maxride pertama kali beroperasi di Makassar pada 2023. Hingga 2025, layanan ini telah merambah Pulau Jawa, Pekanbaru, dan sejumlah kota lain dengan total 3.200 driver di seluruh Indonesia. Aplikasi Maxride telah mencatat lebih dari satu juta unduhan dan 14 juta kilometer perjalanan nasional.

Rencana besar pun tengah disiapkan: pembangunan pabrik Bajaj di Indonesia pada akhir 2025, sehingga unit tidak lagi diimpor dari India. Hal ini juga membuka peluang dealer dan kemitraan leasing baru.

“Di manapun ada juragan yang minat beli bajaj. Tahun 2026 kami siapkan strategi ekspansi lebih besar,” kata Antonio dalam Media Gathering 1 Tahun Bajaj Maxride Medan, Selasa (25/11/2025).

2. Sudah diunduh lebih dari 600 ribu warga Medan

Armada Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Armada Maxride Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Antusiasme itu juga mendorong tumbuhnya minat investasi dari para “juragan” atau pemilik armada, yang melihat peluang bisnis dengan profit menjanjikan namun risiko relatif rendah.

Di tingkat pengguna, Maxride telah diunduh oleh lebih dari 600.000 warga Medan, dengan total jarak operasional mencapai 350.000 kilometer. Ekosistem yang terbangun pun semakin kuat dengan terbentuknya lima komunitas driver Paguyuban Merah Putih, BSM, Porbaksu, GBR, dan FKBSU.

Maxride Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak hanya memberi alternatif moda transportasi, tetapi juga membuka ruang pemberdayaan ekonomi. “Orang-orang dengan keterbatasan pun bisa tetap bekerja. Cerita-cerita para driver justru membuat kami semakin termotivasi memperbesar dampak,” ujar Ricky selaku Head of Maxride Indonesia.

3. Cerita Perubahan Hidup Para Driver

Manajemen dan driver Maxride Medan bersama perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dan Polisi (IDN Times/Indah Permata Sari)
Manajemen dan driver Maxride Medan bersama perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dan Polisi (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dampak sosial Maxride terlihat dari banyaknya warga dengan keterbatasan ekonomi maupun latar pekerjaan sebelumnya yang kini bisa mandiri. Salah satunya Simson Situmorang, top driver yang mencatat pendapatan hingga Rp21 juta dalam tiga bulan.

“Saya kerja nikmati saja, jangan dibuat beban. Pulangnya jam 10 malam. Saya beli unit cash, target saya setahun balik modal,” tuturnya.

Para juragan armada seperti Murni bahkan membangun pola pembinaan untuk menjaga semangat driver. “Saya punya 10 unit. Untuk memotivasi driver, saya sering beri apresiasi seperti sembako,” ujarnya.

Perlindungan sosial bagi mitra juga menjadi perhatian. BPJS Ketenagakerjaan mencatat sudah 200 driver Maxride yang terlindungi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

“Ada salah satu driver yang meninggal dunia karena sakit. Kami berikan santunan Rp43 juta serta Rp166 juta untuk beasiswa anaknya. Maxride ini sudah peduli kehidupan dan keberlangsungan keluarga driver,” ujar perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Shreta.

Polresta Medan turut mengapresiasi kolaborasi ekosistem transportasi ini. “Maxride dianggap mampu mendorong roda perekonomian. Semakin banyak lapangan kerja terbuka, semakin rendah potensi kriminalitas,” ujar Kanit Lantas Polresta Medan Iqbal Jefri,

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest Life Sumatera Utara

See More

1 Tahun Maxride di Medan, Sudah 1.500 Driver dan Rencana Ekspansi

25 Nov 2025, 21:15 WIBLife