FISIP USU Rayakan Usia ke-45, 2 Menteri Bicara Pemimpin Masa Depan

Medan, IDN Times- Perayaan Dies Natalis ke-45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) memasuki puncaknya ada Sabtu (8/11/2025). Tak hanya menghadirkan kebersamaan lewat Fun Walk, acara ini juga diwarnai orasi ilmiah dari dua Menteri.
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Meutya Hafid dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi yang memberikan pandangan strategis terkait kepemimpinan masa depan.
Tahun ini FISIP USU mengangkat tema “45 Tahun FISIP USU: Dari Kampus untuk Negeri, Creating Future Leaders.” Perayaan dimulai dengan kegiatan Fun Walk yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni. Suasana ceria dan penuh keakraban terasa sepanjang kegiatan, menegaskan kuatnya solidaritas keluarga besar FISIP.
1. Meutya bicara pemimpin masa depan di era teknologi digital

Menkomdigi Meutya Hafid juga menyoroti bahwa di era teknologi digital, masyarakat kini hidup dalam network society, di mana sekitar 70 persen interaksi sosial berlangsung di ruang digital. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 229 juta pengguna internet, dan 95 persen di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial dengan durasi penggunaan rata-rata mencapai delapan jam per hari.
Meutya mengutip data UNICEF 2024 yang menunjukkan bahwa 76 persen anak muda di bawah usia 25 tahun meyakini media sosial adalah sarana paling efektif untuk menyampaikan pandangan sosial maupun politik.
“Anak muda sudah memimpin, melalui unggahan, video, teks, dan berbagai bentuk solidaritas digital,” ujarnya.
2. Mahasiswa FISIP USU diorong untuk jadi pelopor mencegah kekerasan di kampus

Dalam orasinya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menyoroti pentingnya perspektif gender dalam kepemimpinan. Ia mendorong mahasiswa FISIP menjadi agen perubahan sosial yang peduli pada isu keadilan dan perlindungan anak, serta menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan aman.
“Kami berharap bahwa anak-anak mahasiswa ini juga menjadi pelopor bagaimana melakukan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Nggak mungkin kita-kita aja yang harus bekerja untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Mahasiswa punya peran yang sangat penting dan strategis bersama-sama dengan kami bagaimana memberikan pemahaman di lingkungan kampus sendiri dan juga di masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Calon pemimpin ke depan menurutnya harus punya perspektif tentang kesetaraan gender. Melihat perempuan sebagai manusia, bukan sebagai bagian. "Jadi perempuan itu diberikan kesempatan, diberikan akses untuk meningkatkan kapasitas dirinya,” katanya.
3. Berbagai acara meriahkan Dies Natalies

Sebelumnya dalam sambutannya, Rektor USU Prof. Muryanto Amin menegaskan bahwa Dies Natalis ini menjadi momentum refleksi atas kontribusi FISIP dalam pembangunan bangsa. Ia menekankan pentingnya penguasaan digital thinking agar mahasiswa mampu menjadi pemimpin yang adaptif dan siap menghadapi tantangan transformasi teknologi.
Pj Sekda Sumatera Utara, Sulaiman Harahap, menyampaikan apresiasi atas peran FISIP USU yang telah lebih dari empat dekade mencetak sumber daya manusia unggul dan berintegritas.
"Alumni FISIP banyak berkiprah di posisi strategis, baik di pemerintahan maupun sektor publik, sehingga memberi dampak nyata bagi pembangunan daerah," kata Sulaiman.
Sementara itu, Dekan FISIP USU Dr. Hatta Ridho menegaskan bahwa lulusan FISIP harus memiliki jiwa kepemimpinan dan empati sosial. Ia menjelaskan bahwa FISIP kini menerapkan pendekatan pembelajaran kolaboratif seperti team-based project dan project-based learning untuk memperkuat kemampuan analisis dan problem solving mahasiswa terhadap persoalan sosial di masyarakat
Acara Dies Natalis ke-45 FISIP USU yang digelar 6-8 November 2025. Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid juga menyampaikan orasi ilmiahnya.
Berbagai acara yang digelar mulai dari lomba e-sport, lomba mewarnai dan fashion show anak-anak, bazar UMKM, Rally Academic, hingga batu goncang.


















