Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis 

Yoga dipanggil jadi motivator di beberapa kampus

Medan, IDN Times- Keterbatasan fisik bukan menjadi kendala Ahmad Prayoga (23) warga Jalan Makmur, Gang Suka Rukun, Kabupaten Deli Serdang untuk berkarya dan bermanfaat. Ditemui IDN Times di rumahnya, Yoga bercerita terkait kemampuannya melukis hingga kesibukan terkini, berjualan secara online. Saat ini, ia juga aktif menjadi motivator di beberapa kegiatan kampus.

"Kondisi sekarang karena kecelakaan, karena kesetrum sekitar tahun 2016. Pada waktu itu masih sekolah sambil kerja, megang besi kena kabel tegangan tinggi, kejadiannya dari situ, terus diamputasi, saat itu berusia 17 tahun," kata Yoga beberapa waktu lalu.

IDN Times menyajikan kembali kisah Yoga yang mungkin bisa menginspirasi.

1. Karena kecelakaan yang menimpa dirinya, ia memilih melukis untuk menghilangkan kebosanan

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis Dok.Pribadi/IDN Times

Kata Yoga, sejak kecelakaan yang menimpa dirinya itu, ia mencari kegiatan untuk menghilangkan kebosanan. Yoga mantap memilih melukis dan menekuninya. "Berawal dari masuk Yayasan Smiling Kids Foundation yang menaungi anak-anak terkena kanker. Masuk situ, belajar dan belajar," ujarnya.

"Bisa menyesuaikan untuk keluwesan menggunakan kuas pakai mulut, sekitar enam bulan latihannya. Banyak juga cat yang terbuang, kanvas yang terbuang, kertas yang terbuang pada proses latihannya" tambah Yoga.

2. Dalam melatih kemampuan melukis, Yoga membuktikan ada proses dan perjuangan yang dilakukan

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis Dok.Pribadi/IDN Times

Dalam melatih kemampuan melukis, Yoga membuktikan ada proses dan perjuangan yang dilakukan. Tentu saja, baginya, pantang untuk menyerah. Hingga pada akhirnya, ia bisa menjual hasil lukisannya. "Kalau untuk harga lukisan tergantung ukuran dan permintaan. Kalau sesuai pesanan biasanya lebih banyak foto keluarga," ujarnya. 

3. Rutin diundang dalam kegiatan melukis dan acara-acara pameran foto sebelum adanya pandemik COVID-19

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis Dok.Pribadi/IDN Times

Kata Yoga, ia rutin diundang dalam kegiatan melukis dan acara-acara pameran foto sebelum adanya Pandemik COVID-19. Terakhir, masih jelas diingatannya, ia hadir dalam kegiatan Anugerah PFI Medan 2020. Saat itu, ia berkesempatan melukis wajah Akhyar Nasution, mantan Wali Kota Medan. 

"Dulu kan melukis, setelah COVID-19 ada, gak ada lagi kegiatan melukis lainnya. Dulu itu sering ikut acara pameran foto dan saya ikut melukis. Yang kegiatan terakhir, ikut acara pameran di Lapangan Merdeka, saat itu melukis Pak Akhyar," tuturnya seraya tersenyum.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional: 5 Fakta Disabilitas di Dunia  

4. Kondisi terkini dimanfaatkannya untuk berjualan Sirup Bunga Telang dan Camilan Singkong Balado lewat media sosial

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis IDN Times/Masdalena Napitupulu

Yoga bercerita, selain tak bisa hadir dalam beberapa kegiatan karena pandemik, ia memilih fokus untuk berjualan secara online. Untuk saat ini, ia tidak fokus dalam melukis. Ya, kondisi terkini dimanfaatkannya untuk berjualan Sirup Bunga Telang dan Camilan Singkong Balado lewat media sosial.

"Kalau sekarang lebih ke produk, bisa dicek @toko_kitamedan. Dulu sebenarnya pas ngelukis sudah jalan bisnis makanan. Tapi sempat terhenti, sekarang jalan lagi. Kebetulan dalam suatu kegiatan ketemu Reza dan Iqbal, jadi kita jalan kan bisnis baru ini," tuturnya.

Semenjak berjualan produk secara online, Yoga mengaku, mendapat keuntungan yang stabil. Karena jangkauan yang lebih luas. Bahkan, produknya sudah sampai ke luar kota.

"Kenapa memilih telang? Kebetulan bunga telang ini banyak tumbuh di mana-mana, namun masih banyak yang belum tahu manfaatnya. Lumayan lebih luas jangkaunnya. Pemesan ada yang dari Bengkulu, Lampung dan Sidempuan," katanya. 

5. Keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk tetap berkarya

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis Dok.Pribadi/IDN Times

Keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk tetap berkarya. Bagi Yoga, tak masalah menggunakan mulut pada setiap kegiatan sehari-hari selagi ada keluarga yang memberi dukungan.

"Dulu kan bisa menyesuaikan pakai tangan, kalau sekarang kegiatan kan pakai mulut. Kendala lebih ke diri sendiri, moodnya harus diatur. Dulu kita bisa melakukan apa saja, sekarang terbatas. Tapi dengan support dari keluarga dan orangtua semua bisa dilakukan," kata Yoga.

6. Yoga: Selagi punya sehat kenapa gak digunakan untuk kebaikan?

Cerita Yoga, Penyandang Disabilitas yang Lihai Melukis dan Berbisnis Ilustrasi tadarus (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di Kota Medan, penyandang disabilitas yang optimis dan tetap berkarya di tengah keterbatasan memang tak banyak. Yoga pun mengakui hal tersebut. Untuk itu, ia berharap pada pemerintah, agar lebih aktif memperdayakan kemampuan yang dimiliki penyandang disabilitas.

"Kalau dilihat yang seperti saya ini kan banyak di Kota Medan. Karya orang seperti saya ini, banyak sebenarnya yang bisa dilakukan, gak mesti melukis, buat produk juga bisa. Harapannya bisa diberdayakan, karena kami seperti ini, hanya anggota tubuh yang tidak lengkap tapi otak masih bisa jalan," ucapnya.

"Kayak yang di lampu merah banyak kita lihat masih minta-minta. Kenapa tidak diberdayakan oleh pemerintah untuk buat produk. Kan hasilnya bisa untuk mereka juga," tambahnya.

Terakhir, ia berpesan, selagi masih bunya kesehatan, selagi masih punya akal yang diberikan sama Tuhan, ya digunain.

"Kita punya sehat dan bisa jalan ke sana dan kemari, kita harus punya syukur dan bisa jadi modal. Melihat sekarang, banyak orang yang punya anggota tubuh lengkap tapi salah pilih jalan, ke narkoba dan lain-lain. Selagi punya sehat kenapa gak digunakan untuk kebaikan," kata Yoga. 

Baca Juga: Media Berperan Penting Mempromosikan Kedudukan Disabilitas

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya