Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Penyebab Kumis Wanita Tumbuh Lebat, Bisa Jadi Gangguan Kesehatan

Ilustrasi perempuan berkumis. (Ket: Dibuat dengan Ai)

Bagi sebagian besar wanita, munculnya kumis tebal bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri. Padahal dalam dunia medis, kondisi ini bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu.

Walau pertumbuhan rambut wajah pada wanita bukan hal aneh, namun jika jumlah dan ketebalannya di luar batas wajar, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Yuk, ketahui apa saja penyebabnya di bawah ini dilansir dari Hello Sehat.

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyebab paling umum

ilustrasi perempuan nyeri haid (unplash.com/Getty Images)

PCOS merupakan kondisi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang umum terjadi pada wanita usia produktif. Gejalanya beragam, mulai dari siklus haid tidak teratur, jerawat, hingga pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, PCOS dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

2. Hirsutisme, ketika rambut tumbuh berlebihan di area tidak lazim

Ilustrasi wanita dengan rambut rusak (freepik.com/freepik)

Hirsutisme adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan rambut kasar dan gelap di area tubuh yang biasanya hanya dialami laki-laki, seperti dagu, dada, dan punggung. Wanita dengan kondisi ini umumnya memiliki kadar hormon androgen (hormon pria) yang lebih tinggi dari normal.

3. Hiperplasia adrenal kongenital, kelainan sejak lahir

Ilustrasi pakaian perempuan. (pexels.com/Ylanite Koppens)

Kondisi genetik ini mengganggu produksi hormon di kelenjar adrenal, terutama kortisol dan aldosteron.

Dampaknya tidak hanya pada tekanan darah dan metabolisme, tetapi juga bisa memicu pertumbuhan rambut berlebih, termasuk kumis, pada wanita.

4. Sindrom cushing, akibat hormon kortisol berlebih

ilustrasi rambut (pexels.com/cottonbro studio)

Sindrom ini terjadi ketika kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat secara tidak normal. Gejalanya mencakup kenaikan berat badan, wajah membulat, siklus haid terganggu, dan rambut tubuh tumbuh lebih tebal, termasuk di bagian wajah.

5. Penggunaan obat steroid, bisa memicu kumis

ilustrasi perempuan di taman (pexel.com/Andrea Piacquadio)

Steroid anabolik yang biasanya digunakan untuk membentuk otot atau meningkatkan stamina olahraga, dapat meniru efek hormon pria dan menyebabkan pertumbuhan kumis pada wanita. Efek ini bersifat sementara, tetapi bisa mengganggu secara estetika.

6. Tumor di kelenjar adrenal atau ovarium

ilustrasi rahim wanita (pixabay.com/therapractice-1764476)

Tumor yang terbentuk di area penghasil hormon bisa menyebabkan lonjakan hormon testosteron dalam tubuh wanita. Hasilnya, muncul gejala seperti kumis tebal, dada berbulu, dan perubahan suara menjadi lebih berat.

7. Akromegali, pertumbuhan tubuh tak terkendali

Ilustrasi bentuk sisir dan fungsinya dalam menata rambut. (Pinterest/apple.news)

Akromegali merupakan kondisi langka akibat kelebihan hormon pertumbuhan. Selain menyebabkan ukuran tubuh yang membesar, wanita dengan kondisi ini juga dapat mengalami pertumbuhan rambut wajah yang signifikan, termasuk kumis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us