3 Alasan Tubuh Terasa Nyeri dan Ngilu di Musim Hujan

Apakah kamu pernah merasa persendian terasa kaku dan otot terasa pegal disaat musim hujan? Musim ini sangat identik dengan berbagai perubahan fisik yang memengaruhi kesehatan dan kenyaman tubuh kita. Salah satu keluhan yang terjadi adalah nyeri dan ngilu di berbagai bagian.
Fenomena ini sebenarnya cukup umum terjadi dan memiliki hubungan erat dengan perubahan suhu, tekanan udara, hingga tingkat kelembapan yang meningkat selama musim hujan. Keluhan nyeri ini sering kali dianggap remeh, namun bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi tubuh yang perlu perhatian lebih.
Yuk, simak beberapa alasan di balik tubuh yang terasa nyeri dan ngilu di musim hujan.
1. Penurunan suhu yang memengaruhi persendian

Ketika suhu udara turun selama musim hujan, tubuh mengalami penyesuaian terhadap lingkungan yang lebih dingin. Suhu dingin dapat menyebabkan otot dan jaringan sekitar persendian menjadi kaku. Kondisi ini memengaruhi aliran darah ke area persendian, membuatnya terasa kurang hangat dan sulit bergerak. Orang-orang dengan riwayat penyakit sendi seperti osteoartritis atau rematik seringkali lebih rentan merasakan nyeri yang memburuk pada cuaca dingin.
Selain itu, suhu dingin juga dapat memicu kontraksi otot di sekitar sendi. Kontraksi ini meningkatkan tekanan pada saraf yang ada di sekitarnya, yang berkontribusi pada munculnya rasa tidak nyaman.
Dampaknya lebih terasa saat tubuh berada dalam kondisi tidak aktif, seperti setelah duduk terlalu lama atau di pagi hari. Penurunan suhu juga memengaruhi produksi cairan sinovial, pelumas alami yang berfungsi untuk melindungi dan mendukung pergerakan sendi. Ketika cairan ini berkurang, persendian terasa lebih kaku dan rentan terhadap gesekan yang menimbulkan nyeri.
2. Tekanan udara rendah yang memicu sensivitas tubuh

Selama musim hujan, tekanan udara sering kali menurun seiring dengan cuaca yang berubah. Penurunan tekanan menyebabkan jaringan lunak dan cairan di dalam tubuh mengembang sedikit, yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf-saraf di sekitar persendian. Hal ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap nyeri, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi seperti artritis atau riwayat cedera persendian. Sensasi ini sering kali terasa seperti ngilu yang datang tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Banyak orang melaporkan bahwa mereka merasa lebih kaku selama musim hujan, karena tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan atmosfer. Kondisi ini juga berpengaruh pada otot yang cenderung lebih mudah tegang, memperburuk rasa nyeri di area persendian atau otot.
Untuk mengurangi dampak tekanan udara rendah, penting untuk menjaga tubuh tetap aktif dengan melakukan peregangan ringan, serta mempertahankan postur tubuh yang baik untuk mengurangi tekanan pada saraf dan persendian.
3. Peningkatan kelembapan yang menggangu sirkulasi darah

Kelembapan yang tinggi menyebabkan tubuh kita berusaha keras untuk mengatur suhu internalnya. Dalam kondisi kelembapan tinggi, tubuh kehilangan kemampuannya untuk melepaskan panas melalui keringat secara efektif.
Akibatnya, darah cenderung mengalir lebih lambat, menyebabkan pembuluh darah mengembang dan meningkatkan tekanan pada jaringan tubuh. Orang dengan gangguan peredaran darah, seperti diabetes atau penyakit vaskular, lebih rentan merasakan dampak dari peningkatan kelembapan ini.
Kelembapan yang tinggi juga membuat pembuluh darah menyempit, mengurangi aliran darah ke jaringan-jaringan tertentu. Hal ini menyebabkan otot dan persendian kekurangan oksigen serta nutrisi, yang kemudian memicu rasa nyeri atau ngilu. Untuk mengatasi efek negatif dari kelembapan tinggi, kita harus menjaga tubuh tetap terhidrasi dan hangat.
Ketiga faktor diatas saling berkontribusi pada perubahan yang memengaruhi otot, persendian, dan sirkulasi darah. Dengan menjaga tubuh tetap hangat, aktif bergerak, serta mempraktikkan gaya hidup sehat, kita dapat meminimalkan dampaknya. Jadi, jangan biarkan musim hujan mengganggu produktivitas dan kesehatan kita.