5 Alasan Perlunya Mengapresiasi Kemandirian Anak

Kemandirian adalah keterampilan penting untuk dimiliki setiap orang. Maka, ini perlu diajarkan sejak dini ke anak-anak supaya kelak ketika dewasa mereka mampu menjalani hidupnya tanpa banyak bergantung ke orangtua maupun lainnya.
Orangtua memegang peranan kunci dalam upaya menanamkan dan mengembangkan kemandirian anaknya. Melalui kegiatan belajar dan mendorong secara tepat, anak akan lebih siap menghadapi tantangannya di masa depan.
Jika anak telah berusaha, bahkan menunjukkan keberhasilannya dalam hal kemandirian, jangan lupa mengapresiasinya dan tetap memberikan arahan dengan semestinya saat diperlukan, berikut lima alasannya.
1.Supaya anak semakin percaya diri

Orangtua yang gak lupa memuji tindakan baik anaknya, apalagi jika sudah menunjukkan sisi mandirinya, ini akan membuatnya semakin percaya diri melakukannya lagi. Perasaannya pun bahagia karena usahanya diakui dan dihargai oleh orangtuanya. Terus dibiasakan sampai besar, supaya anak juga percaya diri dan optimis pada upayanya saat menghadapi tantangan.
2.Supaya anak semakin bertanggung jawab saat diberi kebebasan

Kemandirian juga berarti memberikan anak kebebasan ruang bergerak, baik dalam berpikir hingga bertindak. Dengan mengapresiasinya saat berhasil, ini membuatnya bangga dengan dirinya dan sebagai orangtua yang tetap ingin anaknya tumbuh bijaksana, juga perlu memberi arahan jika diperlukan.
Tujuannya adalah agar anak punya rasa tanggung jawab atas segala kebebasan yang dimilikinya, sehingga tidak sampai keluar batas.
3.Mendorong sisi kreativitas dan inovasi anak

Anak-anak yang diajarkan mandiri sejak dini, dan diberikan kebebasan akan cenderung lebih aktif dan kreatif. Dia akan terampil dan berani berinovasi menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Berikan apresiasi terhadap kemandiriannya dengan tetap memberikan arahan seperlunya, ini akan mendorong anak menjadi pribadi yang pola pikirnya kritis dan kreatif.
4.Supaya koneksi emosional anak dengan orangtuanya semakin kuat

Ketika orangtua mengajarkan anak untuk mandiri, dan anak telah berhasil, jika orangtua tak pernah lupa mengapresiasi sekecil apa pun kemajuan anaknya, maka ini menciptakan hubungan sehat dan akrab. Anak merasa didukung oleh orangtuanya, orangtua juga bahagia karena anaknya patuh dan terampil. Tindakan ini efektif menjaga hubungan harmonis antaranggota keluarga.
5.Membantu anak agar semakin tumbuh menjadi pribadi dewasa, mandiri dan bijaksana

Keseimbangan dalam bersikap mengapresiasi kemandirian anak dan memberi arahan saat-saat memang diperlukan, ini membantu mereka agar semakin bertumbuh menjadi pribadi dewasa, mandiri, dan bijaksana. Dengan begitu, ketika nanti dewasa dihadapkan pada persoalan, mereka bisa tenang, terkendali, dan tepat mengambil keputusan bertindak.
Beri anak pujian secara spesifik tentang kemandiriannya. Beri tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan dan usianya. Antara kakak dan adik tak harus sama, karena adil untuk mereka itu berbeda. Meskipun, sedang melatih anak hidup mandiri, tetaplah memantau kemajuannya, jika diperlukan bimbingan lebih, berikan petunjuk supaya anak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hargai setiap proses yang dijalaninya, meski belum sempurna, tetaplah mengapresiasi, karena mereka sudah mencoba dan berusaha.
Mengajarkan kemandirian pada anak, bukan berarti melepasnya secara penuh. Tetap perlu pemantauan sewajarnya, jika anak mengalami kebingungan atau melakukan kesalahan, jangan dimarahi, lebih baik beri tahu dan jelaskan cara yang benar.
Ini lebih dimengerti olehnya, sekaligus gak mematahkan semangatnya agar tumbuh jadi individu mandiri dan tangguh. Semoga kelak mereka sukses dan gak banyak bergantung hidup maupun harapan ke orang lain, didik anak supaya selalu bisa berdiri di kakinya sendiri.