5 Fakta Tegu Emas, Kadal yang Gemar Sekali Mandi!

Tegu emas atau disebut tegu kolombia atau hitam adalah spesies kadal besar yang ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Sesuai asalnya, kata tegu berasal dari istilah yang keluar dari mulut suku Amazon artinya ‘kadal’. Persebaran spesifik negara-negara bagi tegu emas seperti Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Panama, Peru, Suriname dan Venezuela.
Tegu emas mendiami berbagai lingkungan di wilayah tropis dan subtropis. Mereka tumbuh subur di hutan hujan, sabana, sungai, pantai laut, ladang kebun dan lahan basah lainnya. Selain itu, tegu emas juga dapat ditemukan di pinggiran kota dan perkotaan.
Mengenai statusnya, tegu emas termasuk beresiko rendah atau populasinya masih stabil dari ancaman kepunahannya dalam daftar merah IUCN. Tegu emas bersifat soliter kecuali saat membentuk keluarga. Mari kenali kadal khas Amerika Selatan dan Tengah bisa kamu akses melalui ulasan artikel.
1.Hal yang menarik dari tegu emas

Tegu emas gemar menggali liang dalam berukuran luas untuk menghindari predator dan mengatur suhu tubuhnya. Tegu emas senang sekali mandi dan menghabiskan cukup banyak waktu berendam dalam air saat cuaca terlalu panas. Tegu emas punya naluri pulang yang kuat ketika mereka melakukan perjalanan jauh yang jauh dari wilayah tempat lahirnya.
Selama musim dingin, tegu emas memasuki kondisi brumasi atau hibernasi. Tegu emas akan mengalami metabolisme sangat lambat sehingga terdapat separuh makanan yang tidak tercerna membuat makanan membusuk di perutnya. Selama masa hibernasi, tegu emas masuk dalam periode tidak aktif.
2.Rupa dari tegu emas

Tegu emas tumbuh dengan panjang rata-rata hingga 100 cm dan berat mencapai 4 kg dengan tubuh yang mengkilap, dilengkapi banyak garis-garis hitam dan emas di sepanjang tubuhnya. Tubuhnya bertekstur tebal ditutupi sisik mengilap bergaris oranye atau hitam serta memiliki kaki dan ekor yang tebal.
Tegu emas memanfaatkan kombinasi warna hitam dan emasnya yang ditutupi pita membantunya untuk berkamuflase. Permukaan punggungnya memperlihatkan pola keemasan yang mencolok. Di bagian bawah tubuhnya cenderung lebih terang menghadirkan warna putih atau kuning pucat membantunya menyatu dengan cahaya berbintik-bintik di lantai hutan.
3.Diet tegu emas

Tegu emas sangat lincah dan cepat saat memburu para hewan kecil dengan mengejarnya dan mencengkramnya menggunakan gigi. Rahangnya yang kuat disertai gigi tajam seperti belati untuk mencengkram dan membunuh mangsa. Tegu emas menggunakan lidah panjangnya untuk mengindentifikasi sinyal mangsa.
Tegu emas termasuk kadal bersifat omnivora yang memakan jangkrik, kecoak, mamalia kecil, burung, telur burung, cacing, ikan, kura-kura, caiman, buah-buahan dan sayur-sayuran. Menariknya, tegu emas juga bisa mengonsumsi dan mencerna mangsa bercangkang keras seperti siput dan kepiting.
4.Reproduksinya

Selama musim kawin, jantan menunjukkan sifat teritorialnya dan berperilaku agresif terhadap jantan lainnya saat bersaing untuk mendapatkan betina. Perkawinan terjadi pada Mei dan Juni. Setelah kawin, betina cenderung bertelur sekitar 20-50 butir dalam liang.
Pengeraman telur berlangsung selama 3 bulan. Setelah lahir, sang anak langsung mampu mengurus dirinya sendiri. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon-pohon yang aman dari predator. Biasanya, pasangan tegu amas aktif secara seksual atau kawin pada usia 18-36 bulan.
5.Sedikit tips memelihara tegu emas

Tegu emas termasuk jenis kadal yang susah dijinakkan untuk dipelihara. Namun, jika berhasil dipelihara, suhu akuarium harus sekitar 80 derajat fahrenheit. Ukuran akuarium tegu emas lebarnya 4 kaki dan panjangnya 2 kaki. Tegu emas harus disediakan bak air dangkal agar mereka dapat berjemur. Baknya dibersihkan setiap dua hari dan bahkan setiap hari, jelas Pangovet.
Tegu emas rentan terkena penyakit seperti ketidakseimbangan fosfor dan kalsium. Tanda-tandanya meliputi pincang dan kaki bengkok. Tegu emas menggunakan ekor tebalnya untuk mencambuk predator seperti spesies kadal lain dan ular berukuran besar.