5 Fakta Cordyline, Tanaman Tropis yang Mempercantik Taman

Cordyline merupakan sekelompok tumbuhan monokotil berbatang yang biasanya dapat ditemukan di taman dan lanskap sebagai tanaman hias. Tanaman ini berasal dari wilayah tropis dan subtropis, dan sering ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Australia, dan Pasifik.
Cordyline memiliki berbagai spesies, dengan beberapa di antaranya memiliki daun yang panjang dan ramping, sementara yang lain bentuk daunnya lebih lebar dan berwarna-warni.
Cordyline juga dikenal dengan sebutan “ti plant” atau “cabbage tree” di beberapa wilayah. Selain keindahan visualnya, cordyline juga mampu beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan. Meskipun sebetulnya lebih menyukai tempat yang terang dan lembap.
Perawatan tanaman ini relatif mudah, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari dan air. Tertarik untuk merawatnya? Mari simak lebih dulu beberapa fakta menariknya berikut ini.
1. Cordyline pertama kali ditemukan di Kepulauan Pasifik dan berperan penting bagi masyarakat adat

Tanaman cordyline memiliki sejarah panjang dan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Berasal dari daerah tropis dan subtropis, tanaman ini pertama kali didokumentasikan di Kepulauan Pasifik. Bagi masyarakat adat, cordyline memiliki peranan yang sangat penting.
Di Hawaii, misalnya, cordyline dikenal sebagai “ti,” dan dihargai bukan hanya karena keindahannya tetapi juga karena khasiat obatnya. Daunnya kerap digunakan untuk membungkus makanan dan bahkan untuk membuat rok tradisional.
Ketika para penjelajah mengeksplorasi wilayah baru, mereka membawa cordyline ke berbagai belahan dunia. Hal ini menyebabkan tanaman ini menyebar ke benua lain, termasuk Asia, Australia, dan sebagian Afrika.
2. Ada beberapa jenis tanaman cordyline yang populer dan menarik

Tanaman cordyline memiliki banyak jenisnya dan memberikan banyak pilihan bagi para pecinta kebun. Salah satu yang terkenal adalah Cordyline fruticosa, yang sering disebut sebagai “ti.” Daunnya yang berwarna cerah hadir dalam berbagai nuansa seperti hijau, merah muda, dan ungu, menjadikannya pilihan favorit untuk taman dengan iklim tropis.
Selain itu, ada juga Cordyline australis atau pohon kubis, yang dapat tumbuh tinggi dengan daun panjang menyerupai pedang. Lalu, ada juga Cordyline terminalis yang dikenal dengan pola daunnya yang menarik, yang menambah keindahan dengan kombinasi warna uniknya.
Di sisi lain, salah satu varietas yang menarik perhatian adalah Cordyline ‘Pink Passion,’ yang memiliki tepi merah muda cerah pada daun hijau yang kaya. Tanaman ini menghadirkan semburat warna ke area taman. Dengan demikian, setiap jenis cordyline memiliki daya tarik dan keunikannya tersendiri yang membuatnya istimewa.
3. Efektif untuk membersihkan udara, bermanfaat untuk kesehatan, dan sebagai penambah keindahan lanskap

Selain menarik secara visual, tanaman cordyline juga memiliki banyak manfaat. Tanaman ini efektif dalam memurnikan udara, mengurangi polusi di dalam ruangan, dan meningkatkan kualitas udara secara menyeluruh. Karena itu, cordyline sangat cocok untuk diletakkan di rumah maupun di kantor.
Dalam beberapa tradisi, daun cordyline juga digunakan untuk pengobatan. Tanaman ini dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meskipun penelitian tentang hal ini masih berlangsung, banyak orang percaya pada khasiat penyembuhan alami dari cordyline.
Selain manfaat kesehatan, cordyline juga menambah keindahan lanskap. Tanaman ini dapat ditanam di dalam pot teras atau diletakkan di taman. Hal ini dapat memberikan daya tarik visual dengan warna-warnanya yang cerah. Begitu juga mampu memberikan sentuhan hidup pada setiap ruangan yang ditempatinya.
4. Tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari penuh maupun di tempat teduh

Tanaman cordyline juga memiliki berbagai karakteristik unik. Salah satu keunikannya yaitu tanaman ini bisa tumbuh tinggi hingga mencapai 10 kaki. Tanaman tropis ini sering kali menjadi pusat perhatian di taman.
Selain itu, daunnya hadir dalam berbagai warna yang menakjubkan. Umumnya, warna daunnya terdiri dari hijau, merah, merah muda, dan ungu. Variasi warna ini menjadikannya pilihan yang ideal untuk mempercantik lanskap.
Cordyline juga terkenal karena daya tahannya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari penuh maupun di tempat teduh, sehingga sangat fleksibel untuk berbagai kondisi taman. Di sisi lain, cordyline memiliki makna budaya yang mendalam.
Di beberapa wilayah, cordyline dihargai karena manfaat obatnya dan telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat lokal. Siapa sangka, tanaman yang berwarna-warni ini ternyata menyimpan banyak makna di balik keindahannya.
5. Tips menanam dan merawat tanaman cordyline

Jika kamu tertarik untuk menanam cordyline, tips ini bisa kamu coba. Pertama-tama, pilihlah lokasi tanam yang sesuai. Tanaman ini akan berkembang dengan lebih baik jika tumbuh di tempat yang mendapatkan sinar matahari tidak langsung namun cukup. Tetapi juga bisa bertahan di area yang lebih teduh.
Penyiraman adalah hal yang sangat penting. Pastikan tanah tetap sedikit lembap, tetapi biarkan mengering di antara waktu penyiraman. Hindari memberikan air terlalu banyak, karena hal ini dapat menyebabkan akar tanaman membusuk. Pemupukan juga berperan penting untuk menjaga kesehatan daun. Gunakan pupuk cair secara seimbang setiap beberapa minggu selama musim tanam agar pertumbuhan tanaman dapat optimal.
Selain itu, pemangkasan perlu dilakukan secara rutin. Pangkas daun yang sudah mati atau rusak untuk mendorong pertumbuhan baru dan menjaga penampilan tanaman tetap menarik. Jangan lupa untuk memeriksa hama seperti tungau laba-laba atau kutu daun secara berkala dan segera tangani dengan sabun insektisida jika diperlukan.
Cordyline adalah tanaman hias yang berasal dari wilayah tropis dan subtropis; terkenal karena keindahan visualnya serta kemampuannya beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan. Selain mempercantik lanskap, cordyline juga memiliki manfaat kesehatan, seperti memurnikan udara dan mengandung sifat antiinflamasi.