7 Primata yang Hidup di Hutan Sumatra Utara, Yuk Kenali Keunikannya

Medan, IDN Times – Sumatra Utara memiliki alam yang begitu kaya. Hutan alamnya menyajikan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Hutan Sumatra Utara menjadi rumah bagi berbaga primata. Mereka menjadi penjaga keseimbangan ekosistem. Meskipun kehidupan primata-primata ini masih berada di bawah bayang-bayang ancaman. Perburuan, degradasi habitat dan perubahan fungsi hutan menjadi ancaman serius bagi eksistensinya.
Berikut adalah tujuh primata yang dapat ditemukan di Sumatra Utara, dengan beberapa keunikannya.
1. Orangutan sumatra (pongo abelii)

Orangutan Sumatra adalah salah satu primata paling ikonik yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Habitat utama mereka berada di Taman Nasional Gunung Leuser yang terkenal sebagai salah satu kawasan konservasi terbesar di Indonesia.
Orangutan Sumatra adalah pemanjat pohon yang ulung. Sehingga mereka disebut satwa arboreal. Mereka lebih sering berada di atas pohon dibandingkan kerabatnya, Orangutan Kalimantan.
Orangutan sumatra dikenal sebagai hewan yang cerdas. Mereka adalah satwa yang memiliki DNA mendekati manusia. Di alam liar pernah ditemukan mereka memanfaatkan daun sebagai alat untuk berlindung dari hujan. Bahkan pernah ditemukan orangutan yang menggunakan ranting kayu untuk mencari serangga.
Orangutan sumatra juga dikenal sebagai petani hutan. Mereka memakan buah dan secara tidak langsung menyebar biji-bijian ke lantai hutan dan menjadi pohon baru.
Saat ini, kondisi orangutan sumatra terancam punah. Perburuan da pembukaan lahan membuat satwa endemik ini semakin tersudut.
2. Orangutan tapanuli (pongo tapanuliensis)

Orangutan tapanuli adalah spesies yang baru diumumkan pada 2017 lalu. Satwa bernama latin pongo tapanuliensis ini langsung masuk ke dalam kategori sangat terancam punah begitu diumumkan sebagai spesies baru.
Habitat mereka berada di ekosistem Batangtoru. Hamparan hutan alam yang ada di kawasan Tapanuli, Sumatra Utara. Orangutan tapanuli juga menjadi satu-satunya primata yang paling sedikit jumlahnya di dunia. Jumlahnya saat ini diperkirakan tersisa kurang dari 800 individu.
3. Siamang (Symphalangus syndactylus)

Siamang adalah primata terbesar dalam keluarga owa (gibbon). Mereka dapat ditemukan di kawasan hutan tropis Sumatra Utara, terutama di wilayah pegunungan.
Fakta uniknya, siamang memiliki kantung tenggorokan besar yang dapat mengembang seperti balon. Kantung ini membantu memperkuat suara mereka, sehingga panggilan mereka bisa terdengar hingga jarak 3 km.
Mereka hidup berpasangan dan dikenal sangat setia pada pasangan seumur hidup. .
Suara siamang sering dianggap sebagai “musik alami” yang menandai pagi hari di hutan tropis Sumatra. Siamang masuk sebagai satwa dalam kategori dilindungi. Perburuan masih menjadi ancaman serius.
4. Thomas's Langur (Presbytis thomasi)

Thomas’s langur atau kedih adalah primata yang dikenal dengan keunikan bulunya. Kombinasi warna hitam dan putih, serta wajahnya yang tampak seperti sedang memakai topeng. Thomas’s Langur sering ditemukan di sekitar ekosistem Leuser.
Primata ini adalah pemakan daun sejati. Mereka memiliki perut khusus yang membantu mencerna makanan berserat tinggi. Mereka biasanya bergerak dalam kelompok kecil, terdiri dari 2-5 individu.
Primata ini memiliki sifat yang tenang dan sering terlihat duduk di atas pohon, menikmati pemandangan sekitar.
5. Owa ungko (Hylobates agilis)

Primata ramping dengan lengan panjang ini merupakan spesies yang gemar bergelantungan di antara pepohonan. Owa Ungko dikenal sebagai "akrobat hutan" karena kelincahannya.
Tidak seperti banyak primata lainnya, Owa Ungko tidak memiliki ekor. Mereka monogami dan sering terlihat menyanyi bersama pasangannya untuk memperkuat ikatan atau menandai wilayah.
Suara mereka yang khas sering dianggap sebagai tanda kehadiran mereka di dalam hutan.
6. Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus)

Lutung Kelabu atau lutung perak memiliki bulu berwarna abu-abu keperakan yang membuatnya terlihat mencolok.
Bayi lutung kelabu memiliki warna bulu jingga terang saat lahir, yang berubah menjadi abu-abu seiring usia. Lutung Kelabu adalah hewan yang sangat sosial dan sering hidup dalam kelompok besar dengan sistem kepemimpinan.
Mereka memakan berbagai jenis tumbuhan, termasuk buah, daun, dan bunga.
7. Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)

Kera ini adalah salah satu primata yang paling umum ditemukan di Sumatra Utara. Mereka sering terlihat di kawasan wisata atau bahkan di pemukiman penduduk.
Kera ekor panjang sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai lingkungan, termasuk hutan, perkotaan, hingga pantai.
Mereka memiliki kecenderungan untuk mencuri makanan dari manusia, yang sering kali menjadi atraksi di tempat wisata.
Meskipun sering dianggap sebagai hama, monyet ini memiliki peran penting dalam menyebarkan biji-bijian di hutan.