Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Permainan yang Bagus untuk Mengasah Kontrol Emosi Sang Anak 

ilustrasi anak bermain (pexels.com/pixabay)
ilustrasi anak bermain (pexels.com/pixabay)

Mengasah kontrol emosi pada anak merupakan salah satu bagian penting dari perkembangan mereka. Emosi yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi, belajar, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang menyenangkan dan efektif untuk membantu anak belajar mengendalikan emosi adalah melalui permainan.

Berikut ini adalah lima permainan yang bagus untuk mengasah kontrol emosi anak, sekaligus membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif.

1. Permainan Peran (Role Play)

Permainan peran adalah cara yang sangat baik untuk membantu anak memahami dan mengelola berbagai emosi. Dengan bermain peran sebagai dokter, guru, polisi, atau bahkan karakter dari buku cerita, anak dapat mengeksplorasi bagaimana perasaan dan reaksi orang lain dalam situasi tertentu.

Selain itu, permainan peran dapat memberikan anak kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan sosial, seperti berbicara dengan sopan, mendengarkan, dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat. Misalnya, saat bermain sebagai dokter, mereka dapat belajar untuk bersikap sabar dan empati ketika 'pasien' mereka merasa sakit.

2. Permainan Board Game (Monopoli, Ular Tangga, dll.)

Board game klasik seperti Monopoli, Ular Tangga, atau permainan lainnya yang melibatkan aturan dan giliran bisa menjadi alat yang efektif untuk mengasah kontrol emosi anak. Dalam permainan ini, anak-anak harus belajar menunggu giliran, mengelola kekecewaan saat kalah, dan merasa bangga tanpa sombong saat menang.

Misalnya, saat bermain Monopoli, anak akan belajar menghadapi rasa frustrasi ketika tidak mendapatkan properti yang diinginkan, atau ketika kalah. Melalui pengalaman ini, mereka bisa belajar untuk menerima kekalahan dengan baik dan tetap termotivasi untuk mencoba lagi.

3. Permainan "Simon Says" atau "Perintah Berhenti"

Permainan yang melibatkan instruksi seperti "Simon Says" atau "Perintah Berhenti" adalah cara lain yang efektif untuk membantu anak-anak belajar mengontrol emosi mereka. Permainan ini mengharuskan anak-anak mendengarkan instruksi dengan seksama dan menahan keinginan untuk bertindak secara impulsif.

Ketika anak-anak berhasil mengikuti instruksi dengan benar, mereka merasa bangga dan mendapatkan kepercayaan diri. Jika mereka salah, mereka belajar untuk mengatasi perasaan kecewa dan mencoba lagi tanpa merasa terlalu marah atau frustrasi.

4. Permainan Puzzle

Permainan puzzle, baik dalam bentuk fisik atau digital, adalah cara lain yang bagus untuk membantu anak-anak mengasah kontrol emosi. Puzzle memerlukan fokus, kesabaran, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan secara bertahap.

Selain itu, ketika anak-anak berhasil menyelesaikan puzzle, mereka merasakan kepuasan dan pencapaian yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Puzzle juga membantu anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan logika yang penting untuk pertumbuhan kognitif mereka.

5. Permainan Olahraga Tim

Olahraga tim seperti sepak bola, basket, atau bola voli adalah cara yang menyenangkan untuk membantu anak-anak belajar mengelola emosi dalam situasi kompetitif. Dalam olahraga, anak-anak akan mengalami berbagai emosi, mulai dari kegembiraan saat mencetak gol hingga kekecewaan saat kalah.

Selain itu, olahraga tim juga mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan orang lain, menerima kekalahan dengan lapang dada, dan merayakan kemenangan tanpa terlalu sombong. Semua ini adalah keterampilan penting yang dapat membantu anak-anak dalam mengelola emosi mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Mengasah kontrol emosi anak adalah proses penting dalam membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial. Permainan, baik yang bersifat fisik maupun mental, dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan keterampilan ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us