Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanda Kamu Harus Resign dari Tempat Kerja Itu

Ilustrasi pekerja yang stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kadang, ada masa di mana pekerjaan yang dulu membuat kamu bersemangat, sekarang justru terasa berat dan bikin kamu malas. Mungkin kamu pernah berpikir untuk resign, tapi selalu ragu karena takut mengambil keputusan yang salah. Nah, sebelum kamu memutuskan, coba deh kenali tanda-tanda yang bisa jadi sinyal kalau kamu memang sudah saatnya meninggalkan pekerjaanmu.

Bukan cuma soal bos yang menyebalkan atau gaji yang stagnan, ada banyak faktor lain yang mungkin jadi alasan kenapa kamu harus mempertimbangkan untuk resign atau keluar dari tempat kamu bekerja.

Yuk, simak tanda-tanda berikut ini dan lihat apakah kamu sedang mengalaminya!

1. Kamu tidak lagi merasa terlibat

Ilustrasi pekerja (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Kalau setiap hari kamu datang ke kantor tanpa rasa antusias dan hanya menjalankan tugas seadanya, itu bisa jadi tanda kalau kamu sudah tidak merasa terlibat lagi dengan pekerjaanmu. Menurut laporan Gallup yang dilansir HRD Connect, 85% karyawan di seluruh dunia tidak sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan mereka. Ini seperti virus tersembunyi yang perlahan-lahan merusak motivasi dan produktivitas. 

Lebih buruk lagi, disengagement atau kebiasaan tidak terlibat ini bisa menular ke kinerja kamu yang akhirnya menurun dan berdampak pada tim secara keseluruhan. Kalau sudah sampai tahap ini dan tidak ada cara untuk membangkitkan lagi semangat, mungkin sudah saatnya kamu mencari suasana baru.

2. Lingkungan kerja mulai toxic

Ilustrasi teman kerja yang tidak kompak (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Lingkungan kerja yang toxic, seperti rekan kerja yang tidak supportive atau atasan yang sering merendahkan, bisa sangat memengaruhi kesehatan mentalmu. Saat suasana kantor sudah tidak lagi kondusif dan membuat kamu lebih sering stres daripada bahagia, itu adalah tanda serius untuk segera resign

Disengaged employees seringkali membawa pengaruh negatif yang menyebar di antara rekan-rekan kerja mereka, merusak moral tim dan menyebabkan ketegangan. Jangan biarkan situasi ini terus berlangsung, karena dampaknya bisa sangat besar untuk kehidupan kamu secara keseluruhan.

3. Tidak ada peluang untuk berkembang

Ilustrasi karyawan mencoret-coret sebagai simbol ingin kariernya berkembang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap orang pasti ingin berkembang dalam kariernya, entah itu dengan naik jabatan, mendapatkan tanggung jawab baru, atau belajar keterampilan baru. Tapi, kalau di tempat kerja sekarang kamu merasa stuck dan tidak ada peluang untuk maju, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan opsi lain. 

Disengagement juga sering terjadi karena karyawan merasa tidak ada lagi tantangan atau kesempatan untuk berkembang. Jika perusahaan tidak memberikan jalur karier yang jelas atau peluang pengembangan diri, kamu mungkin perlu mencari tempat yang bisa memberimu lebih banyak ruang untuk tumbuh.

4. Muncul kesempatan yang lebih menarik

Ilustrasi mendapatkan tawaran kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jika tiba-tiba kamu ditawari pekerjaan lain yang terdengar sangat menarik, ini bisa jadi momen yang tepat untuk resign. Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, dan kalau kamu merasa pekerjaan baru ini lebih cocok dengan passion atau gaya hidupmu, jangan ragu untuk mengambilnya. 

Pastikan kamu menilai tawaran tersebut dengan bijak, dan lihat apakah kesempatan ini dapat memberikan kepuasan yang lebih besar baik dari segi karier maupun keseimbangan hidup. Ingat, terkadang peluang terbaik datang saat kamu berani mengambil risiko.

5. Stres mulai mempengaruhi kesehatan

Ilustrasi pekerja yang mengalami tekanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu mungkin bisa tahan dengan tekanan pekerjaan, tapi kalau stres mulai berdampak pada kesehatan fisik dan mental, itu tanda jelas kamu harus segera mencari solusi, salah satunya dengan resign. Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan masalah serius, seperti gangguan tidur, kecemasan, hingga masalah kesehatan lainnya. 

Neglecting disengagement dan membiarkan stres menumpuk bisa berujung pada biaya kesehatan yang tinggi, baik untuk kamu maupun perusahaan. Kesehatan harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai kamu mengorbankan kesehatan hanya demi pekerjaan yang tidak lagi memberi kamu kebahagiaan atau kepuasan.

Jadi, kalau kamu merasakan satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan langkah besar berikutnya dalam kariermu. Jangan takut untuk mencari yang terbaik buat dirimu sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us