5 Kesalahan dalam CV yang Harus Dihindari agar Lolos Seleksi Berkas

Curriculum Vitae atau CV atau yang biasa disebut Daftar Riwayat Hidup merupakan sebuah dokumen yang biasanya harus disiapkan ketika akan melamar pekerjaan. Dokumen ini umumnya berisi informasi lengkap tentang diri seseorang berkaitan dengan pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, serta prestasi.
Selain untuk melamar pekerjaan, CV juga dapat digunakan ketika akan melamar beasiswa, magang, atau program lainnya. Pahamilah kesalahan-kesalahan dalam CV yang harus dihindari berikut.
1.CV terlalu panjang atau terlalu singkat

CV yang terlalu panjang memiliki potensi untuk membuat bosan perekrut. Akan lebih baik, apabila CV berfokus pada pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hal tersebut akan memudahkan perekrut juga.
Sebaliknya, CV yang terlalu singkat juga harus dihindari. CV yang terlalu singkat berpotensi untuk tidak memberikan informasi yang cukup. Pastikan informasi penting yang diperlukan perekrut sudah tercantum dalam CV.
2.Kesalahan tata bahasa dan salah ketik

Kesalahan tata bahasa dan salah tik pada surat lamaran pekerjaan bisa memberikan kesan tidak baik bagi perekrut. Kesalahan tersebut dapat menimbulkan asumsi bahwa penulis surat merupakan orang yang kurang memperhatikan hal-hal kecil. Hal tersebut dapat mengurangi kredibilitas pelamar.
Hal tersebut dapat diantisipasi dengan melakukan proofreading secara teliti. Kegiatan tersebut dapat dilakukan manual dengan cara membaca satu persatu kata dalam surat lamaran pekerjaan tersebut. Selain itu, proofreading juga dapat pula dilakukan dengan alat bantu yang saat ini sudah banyak tersedia.
3.Tidak menyesuaikan dengan deskripsi pekerjaan

Pelamar seringkali tergoda untuk menuliskan semua pengalaman yang dimiliki ke dalam CV, padahal untuk melakukan hal tersebut harus mempertimbangkan relevansi dengan posisi yang dilamar. Perekrut akan lebih tertarik kepada pelamar yang dapat membuktikan pengalaman dan keterampilan mereka.
Oleh karena itu, sesuaikanlah pengalaman dan keterampilan yang dimiliki dengan posisi yang dilamar.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, pelamar harus membaca CV dengan cermat deskripsi pekerjaan yang tercantum. Selain itu, pelamar juga harus mengidentifikasi kata kunci yang relevan. Selanjutnya, pastikan dalam CV sudah mengandung kata kunci yang dimaksud dengan memberikan contoh konkretnya.
4.Tidak mencantumkan informasi kontak yang jelas

Sebuah kesalahan fatal apabila pelamar tidak mencantumkan informasi kontak yang jelas. Informasi kontak ini bertujuan agar memudahkan perekrut untuk menghubungi pelamar apabila dinyatakan diterima atau berhak ke tahap selanjutnya. Oleh karena itu, pencantuman informasi kontak ini harus ada dan jelas.
Informasi kontak yang dapat dicantumkan dalam CV tidak hanya nomor telepon atau email, tetapi juga dapat menyertakan akun LinkedIn. Pastikan tautan yang disertakan sudah sesuai dan terbaru. Dengan menyertakan informasi kontak yang beragam, perekrut memiliki banyak pilihan untuk menghubungi pelamar.
5. Desain CV yang berlebihan

Dalam mendesain CV, hindari penggunaan terlalu banyak warna yang mencolok, font tidak lazim, atau elemen grafis berlebihan. Hal-hal tersebut justru berkemungkinan memberikan kesan yang tidak profesional. Desain yang sederhana dan bersih akan membuat CV lebih mudah dibaca dan memberikan kesan yang lebih profesional.
Akan tetapi, dalam mendesain CV harus disesuaikan pula dengan industri yang dilamar. Desain yang kreatif dan modern mungkin cocok untuk industri kreatif semacam desain grafis atau semacamnya. Sebaliknya, desain yang lebih formal dan sederhana akan lebih sesuai untuk industri yang lebih konservatif, seperti perbankan atau hukum.
Dengan menyusun CV yang profesional dan menarik, akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang inginkan. Ingatlah, CV adalah kesan pertama kepada perekrut, jadi pastikan CV memberikan kesan yang terbaik.