Pameran Multifinance 2021, BFI Finance Tawarkan Cashback 

Pameran berlangsung sejak 3-5 Desember

Medan, IDN Times- Pameran Multifinance 2021 digelar Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dimulai sejak 3-5 Desember 2021 di Atrium Plaza Medan Fair. Dari puluhan booth yang hadir, BFI Finance adalah satu di antaranya.

Dalam pameran itu, BFI Finance hadir menawarkan dan memberikan beragam produk pembiayaan dan kemudahan proses, serta promosi dan hadiah yang perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat Medan dan sekitarnya.

Mulai dari cashback dan hadiah atau voucher senilai Rp500 ribu untuk setiap produk pembiayaan mobil yang disetujui dengan nilai pembiayaan minimal Rp85 juta, ada juga hadiah langsung senilai Rp150 ribu untuk pembiayaan motor.

1. Ada juga hadiah saldo e-wallet dengan total Rp3,5 juta untuk pengunjung umum yang diundi secara acak

Pameran Multifinance 2021, BFI Finance Tawarkan Cashback Pexels.com/Artem Bali

Selain itu, hadiah saldo e-wallet dengan total Rp3,5 juta untuk pengunjung umum yang diundi secara acak, sampai dengan promo bebas biaya administrasi dan provisi untuk produk alat berat dan mesin.

“Tidak ada target khusus yang kami tetapkan dalam acara pameran kali ini. Promosi dan hadiah kami berikan adalah sebagai apresiasi dan dukungan kami untuk turut berkontribusi terhadap roda perekonomian masyarakat Medan dan sekitarnya, di mana secara umum produk pembiayaan kami diberikan untuk digunakan sebagai modal usaha masyarakat,” ujar Sudi. 

Sampai dengan akhir tahun 2021, BFI Finance Regional Sumatra menargetkan untuk mencapai pertumbuhan sekitar 10 persen. “Kami optimis dapat meraih target yang telah ditetapkan dan menutup tahun dengan baik,” kata Sudi.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Ini 2 Program BSI Scholarship 

2. Secara spesial, Pulau Jawa dan Sumatra sebagai kontributor perekonomian nasional yang tinggi

Pameran Multifinance 2021, BFI Finance Tawarkan Cashback Istimewa/IDN Times

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 dilaporkan berhasil tumbuh positif dan terus mencatat perbaikan di berbagai sektor. Hal ini seiring dengan respons dan langkah pemerintah dalam mengendalikan lonjakan COVID-19 melalui sebaran program vaksinasi di berbagai wilayah dan pengendalian mobilitas sementara masyarakat.

Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa perekonomian nasional tumbuh sebesar 3,51 persen year-on-year (yoy) atau 1,55 persen quarter-on-quarter (qoq), melanjutkan pertumbuhan positif sebelumnya pada kuartal II 2021.

Percepatan realisasi dari hasil refocusing anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan menyesuaikan diri pada dinamika pandemi juga telah mendorong konsumsi pemerintah untuk tumbuh mencapai 0,66 persen (yoy).

Secara spasial, Pulau Jawa dan Sumatra sebagai kontributor perekonomian nasional yang tinggi dengan masing-masing mampu tumbuh positif sebesar 3,03 persen (yoy) dan 3,78 persen (yoy), diikuti dengan area-area lainnya. Hanya Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang masih mengalami kontraksi sebesar -0,09 persen (yoy) yang diakibatkan belum pulihnya sektor pariwisata sebagai dampak pembatasan aktivitas masyarakat.

3. BFI Finance Indonesia optimis dengan kinerja yang sangat baik dan produktif pada 2022

Pameran Multifinance 2021, BFI Finance Tawarkan Cashback pexels.com/pixabay

Menyambut optimisme itu, General Manager Business PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) Regional Sumatra Sudi Hartono menyampaikan bahwa pihaknya optimis dapat menutup tahun 2021 dan mengawali tahun 2022 dengan kinerja yang sangat baik dan produktif, sebagai titik balik dari penurunan yang terjadi di tahun 2020 kemarin.

“Peningkatan ekspor barang komoditas seperti karet, batu bara, minyak sawit turut mengerek pertumbuhan bisnis pembiayaan Perusahaan di Regional Sumatra dengan peningkatan booking sebesar 72,7 persen yoy dan 11 persen qoq per 30 September 2021,” ujar Sudi dalam acara Pameran Multifinance 2021 “Mendorong Inklusi Keuangan di Sumatra Utara” berlokasi di Medan, Sumatra Utara.

Secara komposisi produk, sebesar 75,9 persen dari nilai booking terkontribusi dari pembiayaan mobil bekas, disusul 13,4 persen dari pembiayaan alat berat, 9,3 persen dari pembiayaan motor bekas, dan sisanya secara berturut-turut adalah pembiayaan mesin dan syariah. 

Baca Juga: Bank Bukan Bank: Pengertian dan Contohnya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya