10 Komoditas Pertanian Ini Rutin Diekspor ke Luar Negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Ekspor komoditas pertanian kian membaik. Para eksportir rutin melakukan pengiriman ke luar negeri.
Ini terpantau dari data Balai Karantina Pertanian Belawan. Ada 10 komoditas pertanian yang rutin berlayar ke luar negeri.
1. Minyak kelapa sawit dan kopi mendominasi dengan nilai ekspor yang tinggi
Data IQFAST Badan Karantina Pertanian menunjukkan, kelapa sawit masih mendominasi selama Januari hingga Oktober 2021. Total ekspor minyak kelapa sawit sebanyak 832,14 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 12,5 triliun. Kemudian disusul kopi biji sebanyak 53 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 3,1 triliun.
Selanjutnya pinang biji sebanyak 90,16 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 2 triliun, ampas sawit sebanyak 154,68 ribu ton dengan nilai ekonomis 315 miliar, RBD palm olein dengan volume 46,65 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 742,8 miliar, karet lempengan sebanyak 21,61 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 522 miliar, kayu karet sebanyak 10,64 ribu m3 dengan nilai ekonomis Rp 375,7 miliar, kayu oak putih sebanyak 15,63 ribu m3 dengan nilai ekonomis Rp 400,7 miliar, kelapa parut sebanyak 16,13 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 348 miliar, dan RBD palm stearin sebanyak 33,46 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 445,7 miliar.
"Kami mengapresiasi semua pihak yang turut mendukung ekspor komoditas pertanian unggulan Sumut ini sehingga bisa rutin dilakukan selama tahun 2021,” ungkap Andi PM Yusmanto Kepala Karantina Pertanian Belawan melalui keterangan persnya (15/11).
Baca Juga: Gubernur Edy Dorong UKM di Sumut Berorientasi ke Ekspor
2. Gratieks mendukung upaya peningkatan ekspor
Kata Andi, 10 komoditas ini merupakan komoditas yang rutin diekspor dan juga lebih besar volumenya dibandingkan yang lain. Dan dengan mengekspor 10 komoditas pertanian tersebut secara rutin, otomatis akan meningkatkan ekspor komoditas pertanian asal Sumut.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, untuk dapat mengekspor secara rutin, pihaknya selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Sumut mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian.
3. Sistem perkarantinaan terus diperkuat
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang menyebutkan bahwa keberhasilan Sumut mengekspor 10 komoditas pertanian secara rutin merupakan pencapaian penting. Karena negara tujuan ekspor tersebut membuat persyaratan yang ketat harus memenuhi persyaratan Import Health Standar (IHS).
Menurut Bambang, sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan SYL untuk mengawal Gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat, pihaknya akan melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.
“Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan,“ pungkas Bambang.
Baca Juga: Wisata Sawah Punden Rejo Hadirkan Program Edukasi Bagi Anak