Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini Alasannya

Simpan potensinya yang luar biasa

Toba Samosir, IDN Times – Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali meninjau progres pembangunan destinasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape Tourism di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kata Arief, lokasi ini mengunggulkan sisi amenitas sebagai wisata kembara.

Kedatangannya juga untuk menindaklanjuti hasil rapat dengan presiden yang membahas tentang percepatan pembangunan destinasi super prioritas termasuk Danau Toba.

Dari banyak tempat yang dikunjungi Arief, Danau Toba ternyata jadi favoritnya. Tak heran jika setiap kali berkunjung ke Sumut, laki-laki kelahiran Banyuwangi 1961 silam itu, selalu menyempatkan diri ke Danau Toba. Selain dalam rangka kerja, sekaligus memanjakan mata dengan keindahan alam Toba yang aduhai.

“Kalau saya sih pilih Danau Toba,” ungkap Arief sambil tersenyum.  

Baca Juga: Sertifikat Geopark Tidak Akan Terbit Jika Keramba Ada di Danau Toba

1. Arief terus dorong Danau Toba jadi wisata kelas dunia

Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini AlasannyaIDN Times/Prayugo Utomo

Dari sekian banyak destinasi wisata di Sumut, Danau Toba yng dipilih masuk dalam kategori super prioritas. Dirinya ingin, Sumut punya destinasi yang berkelas dunia .

“Kenapa Danau Toba, untuk Jawa Tengah dan Yogyakarta berdebat habis-habisan, kita pilih Borobudur. Banyak di sana destinasi. Tapi kita harus memilih. Branding itu tidak murah.  Jadi kalau di sini ada yang protes boleh. Ngambil keputusan itu diprotes. Tapi kalau tidak ambil keputusan maka akan semakin buruk untuk Sumut. Tidak akan pernah kamu punya yang berkelas dunia. Danau Toba pilihan terbaik yang kita punya,” jelas Arief, Jumat (19/7).

Sebelumnya Arief juga mendorong agar Danau Toba terus menggenjot even berkelas dunia. Dia mencontohkan bagaimana Mandalika, Lombok berani menggelar ajang balap bergengsi sekelas Moto GP. Dia mendorong agar Pemerintahan Provinsi Sumut juga berani. Itu dilakukan tak lain untuk mendatangkan wisatawan yang menghasilkan devisa bagi negara.

 “ Pak gubernur ini pasti bisa. Wong Ketua PSSI, kok ya kan ?,” ujar Arief.

2. Pemkab sekawasan Danau Toba juga harus bikin even untuk sedot wisatawan

Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini AlasannyaIDN Times/Prayugo Utomo

Danau Toba saat ini dikelilingi oleh delapan kabupaten. Masing-masing kabupaten punya keunggulan dalam hal pariwisata khususnya dari kebudayaan. Jika pengembangan destinasi dan even itu dilaksanakan, dia meyakini wisatawan akan hadir. Perekonomian masyarakat juga akan meningkat.  

Arief mendorong agar setiap kabupaten menggelar even yang menjadi ciri khas. Bahkan dia menjamin jika even itu diusulkan ke Kemenpar dan dianggap bagus, maka pihaknya akan membantu.

“Misalnya Taput ngusulin, saya garap. Tapi ada catatannya. Jangan sama (pembangunannya). Dari awal sudah saya katakan. Masing–masing destinasi harus punya pebedaan atau diferensiasi,” ungkap Alumni Institute Teknologi Bandung itu.

3. Optimis 1 juta Wisman tercapai, dampaknya ?

Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini AlasannyaIDN Times/Prayugo Utomo

Arief juga optimis kunjungan  target kunjungan 1 juta Wisawatan Mancanegara (Wisman) ke Sumut bisa tercapai. Dengan pembangunan yang terus dikebut, perlahan kunjungan wisata khususnya ke Danau Toba semakin meningkat.

“Target kunjungannya satu juta. Kalau sekarang di bulat-bulatkan itu 300 ribu. Teman –teman juga harus menerima target satu juta. Logikanya begini, kalau targetnya tidak satu juta,  Danau Toba tidak akan kita bangun seperti ini. Karena 1 juta ada proyeksi devisa 1 miliar. Kalau USD 1 miliar berarti Rp14 triliun,” ungkapnya.

Untuk di kawasan Danau Toba dia mencontohkan pembangunan Bandara Silangit di Tapanuli Utara yang sempat dianggap sebelah mata. Dulunya banyak orang yang menganggap tidak akan ada wisatawan yang masuk dari Silangit. Namun sekarang, kata Airef, pintu masuk ke Danau Toba itu mencapai ekspektasinya.

“Dulu orang gak percaya bandara Silangit itu. Dibangun (untuk)100 ribu saja. Maaf yah, sudah sinis orang. Saya bilang, saya maunya 200 ribu. Kalau Menpar yang harus tanggung jawab, saya tulis saya yang akan menghadirkan wisatawan 200 ribu,” ungkapnya.

Sekarang kunjungan yang melewati Silangit, kata Airef sudah mencapai 420 ribu. Tmbuh 300 persen sejak  2016 lalu.

4. Danau Toba dapat suntikan dana Rp1,6 triliun untuk bangun infrastruktur

Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini AlasannyaIDN Times/Istimewa

Pemerintah menunjukkan keseriusannya untuk membangun empat destinasi superprioritas. Dana segar sebesar Rp6,4 triliun baru saja digelontorkan untuk mendukung pembangunan.

Khusus Danau Toba mendapat jatah Rp1,6 triliun. Bahkan kata Arief, Danau Toba membutuhkan dana Rp2 triliun untuk membangun infrastrukturnya.

“Kita  akan perjuangkan,” ungkap Arief.

Perkembangan  aksesibilitas menuju Danau Toba  kini sudah semakin baik, terlebih setelah Silangit didapuk sebagai Bandara Internasional. Begitu juga dengan akses perjalan darat, yang biasanya membutuhkan 5 jam kini menjadi lebih cepat dengan pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi

5. Kemenpar mulai lirik pasar Wisman milenial

Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini Alasannyabackpackerbanter.com

Untuk menggenjot kujungan, Kemenpar juga mulai menyasar pasar Wisman milenial. Kata dia, saat ini kunjungan wisman milenial yang datang ke Indonesia mencapai 51 persen.

"(Wisman) 73 persen menggunakan digital. Saya sebagai Menteri Pariwisata intropeksi,” ungkapnya.

Arief bakal melakukan evaluasi perkembangan pemasaran pariwisata di Indonesia. Termasuk membuat Clander of Event untuk Wisman Milenial. Paling tidak 20 persen dari keseluruhan even yang ada.

Baca Juga: Rapat dengan Jokowi, Edy Rahmayadi Bahas Pencemaran Danau Toba 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya