Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata Terbaik

Tingkatkan kualitas desa wisata, Sandi beri pelatihan

Medan, IDN Times- Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 menyapa Desa Wisata Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara.

Program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata (Kemenparekraf) dan Ekonomi Kreatif tahun kedua ini mengangkat tema ’Kebangkitan Ekonomi untuk Indonesia Bangkit’.

Dalam sambutannya, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan ketakjubannya terhadap keindahan alam hingga kekayaan budaya lokal di Desa Hilisimaetano.

Sandi juga menyampaikan Kemenparekraf akan memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan sarana prasarana dan kualitas destinasi wisata tersebut.

Hilisimaetano terpilih menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik yang terjaring melalui proses seleksi tahun ini. Seleksi tersebut berdasarkan tujuh kategori penilaian.

1. Hilisimaetano, desa adat tertua di Nias Selatan

Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata TerbaikMenparekraf, Sandiaga Uno mengunjungii Desa Wisata Hilisimaetano (Dok.Istimewa)

Hilisimaetano terbentang sepanjang sekitar 500 meter. Itu menjadikan permukiman tradisional Desa Hilisimaetano ini sebagai kampung terpanjang di seluruh kepulauan Nias.

Desa ini juga merupakan salah satu desa adat tertua di Kabupaten Nias Selatan dengan sejumlah peninggalan sejarah. Seperti, batu megalitik, rumah adat, serta tradisi-tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Untuk mencapai Desa Wisata Hilisimaetano diperlukan waktu tempuh sekitar 2,5 jam dari Bandar Udara Binaka, dengan menggunakan kendaraan roda empat.

2. Di desa ini terdapat hutan, gua, serta air terjun

Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata TerbaikAjarkan Anak tentang Budaya Nias pada Pembukaan Sail Nias 2019, Nias Selatan, Sumatera Utara (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Bicara potensi, Desa Wisata Hilisimaetano memiliki segudang kekayaan alam dan seni budaya. Dari sisi keindahan alam, desa tersebut memiliki wilayah seluas 10 hektar yang merupakan dataran dengan beberapa perbukitan.

Mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian petani. Hilisimaetano menjadi salah satu lumbung padi terbesar yang ada di Kepulauan Nias. Di Hilisimaetano juga terdapat hutan, gua, serta air terjun.

Baca Juga: Sandiaga Bantu Perbaiki Gubuk Perempuan Sebatang Kara di Nias Selatan

3. Desa ini juga kaya akan tarian adat

Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata TerbaikAntara Foto/Septianda Perdana

Bicara seni dan budaya, Desa Wisata Hilisimaetano kaya akan tarian adat. Di antaranya Tarian Maluaya Si'oligo. Tarian ini menyiratkan persatuan seluruh masyarakat desa.

Selain itu, ada Tari Fogaele, atau yang lebih dikenal dengan tarian penyambutan di mana para penari wanita membawa Bola Nafo - tas anyaman berisi sirih - untuk diberikan pada tamu kehormatan.

Tarian ini menunjukan kelembutan para wanita. Kemudian, Tari perang - Faluaya, seperti namanya. Tarian tersebut menunjukan keperkasaan para pejuang. 

4. Miliki tradisi lompat batu

Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata Terbaiktradisi lompat batu di Pulau Nias (helloindonesia.id)

Sementara itu, Desa Wisata Hilisimaetano memiliki tradisi Mame Afo. Itu adalah tradisi pemberian sirih untuk para tamu yang di dalamnya terdapat tarian Maluaya Si'oligo dan Fogaele Fahombo, menjadi salah satu atraksi utama. Ini adalah sebuah tradisi lompat batu dengan tinggi sekitar dua meter.

Di desa ini sejak dini, anak-anak dilatih secara rutin untuk melakukan Fahombo dengan replika batu yang lebih kecil. Konon ini merupakan ujian ketangkasan seorang pemuda untuk menjadi ksatria desa.

Ada pula Famadaya Harimao. Itu adalah sebuah ritual kuno yang dulunya diadakan setiap 14 tahun sekali. Ritual ini dilakukan dengan mengarak patung menyerupai harimau - Lawolo Fatao.

Tujuannnya untuk penyucian dan pembaharuan hukum adat yang berlaku. Upaca ini dipimpin oleh Ere - imam kuno - dari Hiliamaigila kemudian patung tersebut akhirnya akan dibuang di Sungai Zumali. Fakta menariknya, di Nias sendiri sebenarnya tidak pernah ada harimau.

5. Ada juga kuliner khas hingga homestay berbentuk rumah tradisional

Mengenal Hilisimaetano di Nias Selatan, Masuk 50 Desa Wisata TerbaikRumah adat Nias (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Soal kuliner, Desa Wisata Hilisimaetano memiliki Babae, kofo- kofo, kopi, dan jajanan pasar yang bahan bakunya diambil dari hasil pertanian dan pekebutan desa.

Sedangkan potensi kriya, ada ukiran patung, aksesoris tradisional seperti kalabubu - kalung yang berfungsi penangkal pedang ketika musuh hendak menebas leher, pedang tradisional, baju zirah, dan kerajinan anyaman.

Di desa ini, wisatawan juga dapat bermalam di homestay sederhana. Tersedia dua unit. Bentuknya unik berupa rumah tradisional dan ada pula rumah yang sudah modern. 

Sebelumnya, ADWI 2021 terjaring 1.831 desa wisata yang ada di Indonesia, dan target di tahun 2022 adalah 3.000 desa wisata yang diharapkan terjaring. Sehingga, itu dapat mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia.

Dalam pengembangan desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan mitra strategis yaitu Astra, BCA, dan BNI. Hilisimaetano sendiri akan menjadi peserta Desa Sejahtera Astra (DSA).

Baca Juga: 6 Rekomendasi Hotel di Nias Selatan yang Ramah Budget

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya