5 Oleh-oleh Khas Batubara yang Wajib Dibawa Pulang

Sebagai salah satu warisan budaya yang masih terjaga eksistensinya hingga saat ini, kerajinan tenun Songket Melayu tetap memiliki kualitas yang baik serta corak yang bervariasi dengan menggunakan bahan yang beragam. 

Tersedia banyak pilihan bahan jika Anda ingin membeli songket Melayu, di antaranya  rayon, katun, polyester dan juga yang menjadi favorit para pembeli songket yang menggunakan kain sutra. Harga songket melayu berbahan sutra tentunya lebih mahal.

Kerajinan anyam memiliki jenis yang sangat beragam. Pada kerajinan anyam melayu ini terdapat beberapa jenis anyaman, diantaranya anyam bambu, anyam rotan dan juga pandan.

Berbagai jenis bahan anyaman itu dirangkai menjadi kerajinan yang dimanfaatkan untuk caping, kursi, bakul nasi atau karya seni lainnya sesuai dengan kreativitas pengrajin. 

Kulit Kayu Lantung di tangan pengrajin masyarakat Batubara berhasil disulap menjadi berbagai macam jenis kerajinan yang berdaya guna seperti tas, dompet, kopiah dan topi. Proses pemanfaatan Kulit Lantung ini dimulai dari pemotongan sesuai pola yang diinginkan dan direbus. 

Agar produk yang dihasilkan tidak berjamur, saat direbus ditambahkan zat kimia yang berfungsi sebagai pengawet. Produk kerajinan yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang tinggi serta tampak eksotis dan menarik. Sehingga tidak heran jika produk ini diminati oleh wisatawan lokal maupun asing. Oleh-oleh khas Batubara ini sangat direkomendasikan untuk Anda beli.

Batubara tak hanya populer akan karya seninya saja. Dari sisi kuliner, ada Kue Dangai yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh khas Batubara. Kue yang berbahan dasar kelapa ini diolah bersama gula, tepung ketan serta garam.

Kue ini memiliki cita rasa gurih dari parutan kelapa dan memiliki tekstur yang kering. Penasaran? Jangan ragu untuk mencobanya ya

Jika Anda mencari jajanan khas Melayu yang tahan lama untuk dibawa sebagai oleh-oleh, mungkin Kue Karas salah satu alternatifnya. Jajanan ini merupakan olahan dari santan dan tepung terigu yang diolah menggunakan teknik tradisional dengan memanfaatkan batok kelapa. 

Bentuknya menyerupai serabut kelapa, ada juga yang menyebut mirip seperti sarang burung walet. Rasanya merupakan perpaduan antara manis dan gurih serta memiliki tekstur yang kering dan mudah hancur, jadi hati-hati ya saat membawanya.