7 Masjid di Medan dengan Arsitektur Megah dan Bersejarah

Medan, IDN Times - Setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki masjid yang bersejarah dengan segudang cerita, dan arsitekturnya yang mewah. Bahkan, sebagian masjid menjadi tempat wisata religi.
Di Kota Medan, ada banyak masjid yang berarsitektur mewah dan ada juga yang memiliki nilai sejarahnya sesuai ciri khas sendiri. Berikut 7 masjid dengan arsitektur megah dan bersejarah.
1. Masjid Lama Gang Bangkok

Masjid Lama Gang Bangkok dibangun pada tahun 1874. Terletak di Jalan Mesjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Corak dan ornamen yang ada dalam Masjid Lama Gang Bangkok menjadi bukti Kota Medan sejak ratusan tahun silam sudah merupakan kota multi etnis. Sebab atapnya tidak berbentuk terlihat seperti kubah, melainkan lebih mirip seperti khas China yang seperti kelenteng
2. Masjid Raya Al-Mashun Medan

Terletak di Jalan Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan merupakan salah satu masjid bersejarah di Medan. Masjid Raya Medan diketahui dibangun pada 1906 dan selesai pada 1909.
Masjid Raya Medan memiliki gaya arsitektur dari gabungan Timur Tengah, India, dan Spanyol. Bentuk Masjid Raya Medan juga dibangun dengan segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, barat, dan utara.
Masjid Raya Medan juga dikenal sebagai saksi kehebatan suku Melayu dan Kesultanan Deli.
3. Masjid Ghaudiyah Medan

Berada di Jalan KH. Zainul Arifin, Petisah Tengah, Kota Medan. Masjid ini didirikan oleh Yayasan India Muslim.
Masjid Ghaudiyah berdiri pada tahun 1908. Pembangunan awal masjid adalah dari swasembada dan swakelola yang dikutip dari infak, sedekah masyarakat dan etnis India Muslim. Menariknya, terdapat bukti sejarah yang masih terlihat sampai saat ini adalah komplek pemakaman etnis India Muslim yang berada di belakang masjid.
4. Masjid Al-Osmani

Dibangun tahun 1854. Masjid Al-Osmani tercatat dibangun oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam. Pada awal pembangunannya, masjid ini dibangun dengan kayu. Sejak Sultan Mahmud Perkasa Alam yakni anak dari Sultan Osman Perkasa Alam menjadi raja, pembangunan masjid ditetapkan permananen.
Masjid ini berada di Jalan Kol Yos Sudarso, Km. 19, 5, Labuhan, Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan. Selain shalat nantinya, detikers juga bisa melihat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.
5. Masjid Baiduzzaman

Masjid ini terletak di Jalan Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid tertua yang ada di kota Medan. Masjid Baiduzzaman didirikan sejak tahun 1885.
Pendiri yang menjadi saksi sejarah Masjid Baiduzzaman adalah Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Menariknya detikers, masjid ini menggunakan putih telur sebagai pengganti semen. Sebab, pembangunan masjid ini sempat ditentang oleh Kolonial Belanda sehingga material semen sengaja tidak diizinkan untuk membangun masjid tersebut.
6. Masjid Jamik

Masjid Jamik diibangun sejak tahun 1887, memiliki letak yang tak jauh dari Masjid Ghaudiyah Medan yakni di Jalan Taruma (Simpang Jalan Kejaksaan) Medan. Pembangunan masjid ini juga tidak terlepas dari Yayasan India Muslim.
Masjid ini berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh Sultan Deli. Masjid Jamik memiliki luas tanah sekitar 5.407 m2.
7. Masjid Al-Jihad

Masjid Al-Jihad Medan adalah masjid yang didirikan pada tahun 1958 di Jalan Abdullah Lubis Medan dengan luas 8.677 m2 dan dapat menampung 2000 jamaah. Masjid ini didirikan oleh 17 orang pendiri yayasan.
Saat memasuki ruang utama masjid, pasti akan langsung merasakan kenyamanan untuk beribadah. Semua fasilitas tersedia dan terawat dengan baik.
Dinding masjid didominasi oleh warna coklat dan keemasan yang elegan, serta hiasan kaligrafi yang menempel di dinding. Terdapat mihrab dan mimbar di bagian depan, yang digunakan oleh imam untuk berkhutbah. Di shaf terdepan, terdapat rak-rak Al-Qur’an yang bisa dibaca.
Masjid Al Jihad menawarkan keindahan dalam penampakan mihrab dan langit-langitnya. Jika pemgunjuk melihat ke atas, maka akan terpesona dengan langit-langit berwarna biru muda dan lafadz kaligrafi Arab yang mengelilingi bagian atas masjid. Lampu gantung yang berwarna emas semakin menambah keindahan masjid ini.
Selain keindahan visualnya, masjid ini juga dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan. Hal ini akan merasa sejuk dan khusyu saat beribadah, tanpa merasakan kepanasan.
Salah satu hal menarik dari Masjid Al Jihad adalah rutinitas kajian keislaman yang diselenggarakan di sana. Masjid ini bisa dikatakan sebagai pusat dakwah di Kota Medan. Setiap hari, terdapat berbagai macam kajian yang diadakan di masjid ini, seperti kajian Fiqih, Al-Qur’an, dan lain-lain. Karenanya, masjid ini selalu dipenuhi oleh jamaah yang ingin mendapatkan pengetahuan dan memperdalam pemahaman agama.