Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Museum Perkebunan Indonesia Medan, Edukatif dan Seru!

Pemeran seni jejak tanam di Museum Musperin, Sabtu (28/9/2025) malam (IDN Times/Doni Hermawan)
Pemeran seni jejak tanam di Museum Musperin, Sabtu (28/9/2025) malam (IDN Times/Doni Hermawan)

Kota Medan selalu punya cara unik untuk bercerita tentang masa lalunya. Di balik hiruk pikuk jalan besar dan gedung-gedung kolonial yang menawan, ada satu tempat yang diam-diam menyimpan kisah panjang tentang bagaimana Sumatra pernah jadi pusat kejayaan perkebunan di dunia. Tempat itu adalah Museum Perkebunan Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan nama Musperin.

Berbeda dari museum pada umumnya, Musperin bukan sekadar ruang penuh benda tua. Di sini, sejarah disajikan lewat pengalaman visual, interaktif, dan bahkan futuristik. Setiap sudutnya membawa pengunjung menjelajahi kisah tentang tembakau Deli yang mendunia, kebun sawit yang menopang ekonomi negeri, hingga cerita kerja keras para peladang dan peneliti yang mengubah wajah pertanian Indonesia.

Diresmikan pada tahun 2016, museum ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang khusus membahas dunia perkebunan dari masa kolonial hingga era modern. Tak heran kalau Musperin kini jadi destinasi favorit bagi pelajar, peneliti, dan wisatawan yang ingin mengenal akar industri perkebunan sekaligus menikmati bangunan bersejarah di jantung Kota Medan. Dengan uniknya bangunan peninggalan ini, mari kita simak lima fakta unik Museum Perkebunan Indonesia yang bakal buatmu takjub.

1. Cuma ada satu di Indonesia

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Museum ini benar-benar satu-satunya yang berfokus pada dunia perkebunan di Tanah Air. Di sini, kamu bisa mengenal sejarah tembakau Deli, karet, kopi, teh, hingga kelapa sawit komoditas yang dulu menggerakkan ekonomi Indonesia.

Setiap benda yang dipamerkan berasal dari perusahaan perkebunan tua di Sumatra, jadi kamu gak cuma lihat barang antik, tapi juga jejak sejarah industri besar yang membentuk wajah ekonomi negeri ini.

2. Berdiri di gedung riset berumur lebih dari seabad

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Bangunan tempat museum berdiri dulunya adalah kantor Algemeene Proefstation der AVROS, pusat penelitian perkebunan pertama di Sumatra yang berdiri sejak 1916.

Gaya arsitekturnya masih kental dengan nuansa kolonial Belanda. Karena itu, museum ini juga diakui sebagai bangunan cagar budaya. Jadi, berkunjung ke sini bukan cuma belajar soal perkebunan, tapi juga menikmati arsitektur heritage yang masih kokoh sampai sekarang.

3. Ada pesawat dan lokomotif di halaman depannya

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Di halaman museum ini,  kamu bisa lihat langsung pesawat pertanian asli! Pesawat Piper Pawnee buatan tahun 1958 ini dulu digunakan PTPN II buat menyemprot hama di perkebunan tembakau Deli selama hampir 50 tahun.

Selain pesawat, ada juga lokomotif mini buatan Belanda tahun 1940 dan kepala lokomotif “Scoma” buatan Jerman tahun 1982. Dua alat transportasi klasik ini dulu berperan penting mengangkut hasil sawit dan tembakau.

4. Bisa belajar bikin cokelat, lilin, dan kosmetik

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Museum ini gak cuma soal sejarah, tapi juga edukasi interaktif! Kamu bisa ikut workshop membuat cokelat dari biji kakao, belajar bikin lilin dari minyak kelapa sawit, sampai mencoba meracik kosmetik alami dari bahan perkebunan.

Kegiatan ini sering diikuti pelajar dan mahasiswa, karena selain seru, mereka bisa tahu bagaimana komoditas pertanian bisa diolah jadi produk bernilai tinggi.

5. Ada ruang imersif 360° pertama tentang sawit di Indonesia

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Museum ini terus berinovasi. Pada 2024, mereka membuka ruang imersif 360 derajat yang menampilkan film edukatif berjudul A Story of the Seed that Changes the World.”

Film berdurasi 30 menit ini menampilkan perjalanan sawit dari biji sampai jadi produk siap pakai dengan visual yang memukau.
Ruang ini jadi favorit pengunjung muda karena pengalaman menontonnya terasa nyata, seolah berada di tengah kebun sawit sungguhan.

6. Tiketnya murah dan lokasinya strategis

IDN Times/Masdalena Napitupulu
IDN Times/Masdalena Napitupulu

Museum Perkebunan Indonesia buka setiap hari Selasa–Minggu, mulai pukul 08.30 sampai 16.00 WIB. Tiket masuknya cuma Rp8 ribu, bahkan lebih murah lagi kalau datang berombongan. Letaknya pun strategis, sekitar 10 menit dari pusat kota dan gak jauh dari Istana Maimun.

Museum ini jadi bukti bahwa sektor perkebunan punya sejarah panjang yang layak dikenang. Kalau kamu lagi ke Medan, sempatkan mampir ke sini. Siapa tahu, dari melihat masa lalu perkebunan, kamu bisa dapat inspirasi untuk masa depan yang lebih hijau .

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest Travel Sumatera Utara

See More

5 Rekomendasi Hotel Murah Jika Berlibur ke Simalungun

06 Okt 2025, 10:05 WIBTravel