Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Unik Hotel Madani, Pelopor Hotel Syariah di Medan

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Intinya sih...
  • Masri Nur, pendiri Hotel Madani, berasal dari profesi dasar dan membangun bisnisnya dari nol hingga mencapai kesuksesan.
  • Hotel Madani adalah hotel syariah pertama dengan standar bintang 4 di Kota Medan, menawarkan konsep syariah dan adat ketimuran.
  • Hotel ini melarang minuman beralkohol dan mewajibkan tamu yang datang berpasangan untuk menunjukkan bukti surat nikah yang sah saat check-in
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Warga Medan pasti sudah tidak asing dengan hotel yang satu ini. Berdiri megah di salah satu sudut strategis kota, Hotel Madani bukan cuma tempat menginap biasa. Posisinya yang berseberangan langsung dengan Masjid Raya Al-Mashun menjadikan hotel ini salah satu tengara paling dikenal di area tersebut.

Namun, di balik hotelnya yang familiar, Hotel Madani menyimpan sejarah panjang dan filosofi bisnis yang unik. Hotel ini bukan dibangun untuk bersaing secara langsung dengan hotel-hotel konvensional, melainkan untuk menciptakan sebuah kategori pasar yang benar-benar baru di Medan.

Dari kisah pendirinya yang luar biasa inspiratif hingga aturan-aturan internalnya yang sangat ketat, hotel ini memiliki banyak fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Penasaran? Yuk, simak 5 fakta unik Hotel Madani Medan!

1. Kisah Pendiri yang Menginspirasi

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)

Di balik kemegahan Hotel Madani, ada kisah inspiratif sang pendiri, H. Masri Nur. Kisah hidupnya digambarkan sangat dramatis, mencerminkan perjalanan "from zero to hero" yang sesungguhnya. Ia bukanlah seseorang yang mewarisi bisnis, melainkan seorang perantau yang datang seorang diri ke Medan untuk mengadu nasib.

Perjalanan kariernya dimulai dari profesi paling dasar. Tercatat, H. Masri Nur pernah bekerja sebagai seorang kuli penjual tiket bus, sebuah pekerjaan yang membuatnya memahami denyut nadi mobilitas warga.

Tak berhenti di situ, ia kemudian beralih profesi menjadi seorang tukang jahit. Akumulasi kerja keras dan keuletan selama bertahun-tahun inilah yang menjadi modalnya membangun berbagai bisnis, dengan Hotel Madani sebagai salah satu simbol pencapaian puncaknya.

2. Pelopor Hotel Syariah Bintang 4 Pertama di Medan

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)

Di saat hotel lain berlomba menawarkan konsep modern-minimalis ala Barat, Hotel Madani mengambil langkah yang sangat berani. Hotel ini secara spesifik sebagai "hotel syariah berbintang pertama" dengan standar bintang 4 yang ada di Kota Medan.

Konsep intinya bukan hanya "Syariah", tetapi "Syari'ah Management and Eastern orientation", atau yang diterjemahkan sebagai "konsep syariah dan adat ketimuran". Pilihan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang celah pasar di Medan, yang memiliki populasi Muslim besar yang menginginkan akomodasi berkualitas tinggi tanpa harus mengorbankan nilai-nilai agama.

3. Punya aturan ketat! wajib tunjukkan bukti nikah

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)

Menjadi pelopor hotel syariah tentu bukan sekadar label pemasaran. Manajemen Hotel Madani menerapkan konsep ini secara tegas ke dalam kebijakan operasional sehari-hari, yang mungkin akan mengejutkan bagi tamu yang tidak terbiasa.

Ada dua aturan paling ketat yang konsisten diberlakukan. Pertama, hotel ini secara eksplisit memberlakukan kebijakan "No alcohol drinks allowed" (Minuman beralkohol tidak diizinkan). Kedua, bagi tamu yang datang berpasangan, mereka wajib "show proven marriage certificate at check-in time" (menunjukkan bukti surat nikah yang sah saat check-in).

4. Dikelilingi 3 Ikon Utama Kota Medan

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)

Salah satu keunggulan terbesar Hotel Madani yang tidak bisa ditiru oleh pesaing adalah lokasinya. Hotel ini berada tepat di jantung "Segitiga Emas" wisata religi dan budaya Kota Medan, membuatnya menjadi favorit wisatawan yang ingin mengeksplorasi sejarah kota.

Lokasinya benar-benar strategis. Tamu hanya perlu berjalan kaki 5 menit untuk sampai ke Istana Maimun dan hanya beberapa langkah saja (tercatat 60 meter) menuju Masjid Agung Medan (Masjid Raya Al-Mashun). Tepat di seberangnya, terhampar Taman Sri Deli, menjadikannya paket lengkap untuk wisata jalan kaki.

5. Interiornya dipercantik ukiran asli Jepara

Hotel Madani (Mangara Wahyudi)
Hotel Madani (Mangara Wahyudi)

Untuk melengkapi konsep "adat ketimuran", manajemen hotel tidak memilih desain interior minimalis yang umum. Sebaliknya, saat memasuki area hotel, tamu akan disambut dengan nuansa kemewahan yang sangat tradisional dan artistik.

Desain hotel ini disebut "menarik dan indah," yang secara khusus menampilkan "berbagai bentuk ukiran". Uniknya, ukiran-ukiran kayu yang mendominasi interior tersebut bukan ukiran biasa, melainkan didatangkan langsung dari Jepara, Jawa Tengah, yang sudah termasyhur sebagai pusat seni ukir kayu terbaik di Indonesia.

Kelima fakta tersebut menunjukkan bahwa Hotel Madani bukan cuma sekadar akomodasi. Hotel ini adalah manifestasi dari visi, nilai, dan strategi yang matang. Dari kisah pendirinya, hotel ini mengajarkan tentang kerja keras, sementara dari konsepnya, hotel ini membuktikan keberanian untuk tampil beda.

Saat ini, hotel ini terus berevolusi, menjadi tuan rumah bagi berbagai acara penting dan bahkan menjajaki kolaborasi dengan pemerintah kota untuk mengembangkan wisata religi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest Travel Sumatera Utara

See More

5 Fakta Unik Hotel Madani, Pelopor Hotel Syariah di Medan

08 Nov 2025, 08:52 WIBTravel