5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan Tahun

Jejak sejarah perkembangan Islam di tanah Deli

Medan, IDN Times - Jejak perkembangan Islam di Medan ditandai dengan masjid-masjid berusia lebih dari seratus tahun. Masjid-masjid ini tak sekadar tempat ibadah. Tapi kini juga menjadi ikon kota Medan. 

Maka masjid-masjid ini juga dijadikan tempat wisata religi. Mereka menyimpan sejarah panjang di tanah deli. Berikut 5 Masjid tertua di kota Medan, yuk Simak!

1. Masjid Al Osmani

5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan TahunIDN Times/Doni Hermawan

Masjid Al Osmani berada di Jalan KL Yos Sudarso kilometer 19,5 Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang dibangun pada tahun 1854.

Sedikit sejarahnya, Masjid ini dibangun oleh Raja Deli, Sultan Osman Perkasa Alam, yang saat ini usia masjid telah ratusan tahun.

Warna masjid ini dominan dengan warna kuning dan hijau, serta bagian dalam masjid juga berwarna kuning keemasan. Kalau untuk arsitekturnya, bangunan masjid ini banyak mengkolaborasikan negara luar.

Seperti terlihat pada pintu yang berornamen Tiongkok, dengan ukiran bangunan bernuansa India, dan arsitektur bernuansa Eropa, serta ornamen-ornamennya bernuansa Timur Tengah.

Di pekarangan masjid ini juga terdapat lima makam raja Deli, yaitu Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

2. Masjid Raya Al-Mashun

5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan TahunIDN Times/Doni Hermawan

Masjid ini sering dikenal dengan nama Masjid Raya, yang terletak di Jalan S.M Raja. Masjid dibangun pada tahun 1906, yang merupakan salah satu masjid termegah di Medan.

Singkat ceritanya, Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam yang sebagai pemimpin Kesultanan Deli waktu itu, membangun masjid kerajaan dengan megah, dan lebih megah dari istananya sendiri, yaitu Istana Maimun.

Arsitektur dengan perpaduan gaya Timur Tengah, India dan Spanyol. Walaupun Masjid ini sudah berusia ratusan tahun, tapi masjid ini masih tetap berdiri kokoh dengan ornamen aslinya.

Nah, ternyata tak hanya itu saja. Para pengunjung juga bisa melihat keindahan Masjid yang masih mempertahankan ciri khasnya.

Baca Juga: Indahnya Masjid Raya Kejuruan Selesai Langkat yang Berusia 117 Tahun

3. Masjid Lama gang Bengkok

5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan TahunIDN Times/Doni Hermawan

Masjid Lama gang Bengkok, dari namanya yang unik ini Masjid tersebut berasal dari sebuah gang yang memiliki bentuk bengkok di depan Masjid, sehingga dari situ nama rumah ibadah ini berasal.

Masjid ini telah didirikan pada tahun 1880-an yang dibangun diatas tanah yang diwakafkan oleh Datuk Kesawan Haji Muhammad Ali.

Singkat sejarahnya, ternyata selain tanahnya pendanaan bangunan masjid ditanggung oleh Tjong A Fie, saudagar Tionghoa.

Jika membahas arsiktektur bangunan masjid ini, banyak perpaduan dari berbagai budaya. Terlihat pada sejumlah ornamen berwarna kuning dan hijau bergaya Melayu, atap masjid khas Tiongkok, dan bagian gapura serta mimbar bergaya Timur Tengah.

4. Masjid Agung Medan

5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan Tahunilustrasi Masjid Agung Medan (medanwisata.com)

Masjid Agung terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Masjid ini dibangun sekitar tahun 1969.

Mengalami beberapa kali renovasi tahun 1994 lalu.  Masjid ini direnovasi lagi sejak 2016 lalu dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Menara masjid sedang dibangun setinggi 199 Meter. Konon merupakan menara tertinggi ke tiga di dunia.

Selain itu masjid juga akan diperindah dengan warna dominan putih dan hijau. Bakal jadi salah satu masjid termegah.

5. Masjid Badiuzzaman Surbakti

5 Masjid Tertua di Kota Medan yang Sudah Berusia Ratusan TahunMasjid Badiuzzaman di Kecamatan Medan Sunggal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Masjid Raya Kedaulatan Sunggal atau dikenal juga dengan Masjid Badiuzzaman didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630-an yang kemudian direnovasi pada tahun 1885, dimana saat itu Kedatukan Sunggal Serbanyaman dipimpin oleh Datuk Diraja Badiuzzaman.

Sehingga, banyak yang mengira Masjid ini berdiri tahun 1885. Padahal sudah ada tahun 1630an.

"Didirikan oleh Datuk Adir pada tahun 1630-an, kemudian seiring berjalanannya waktu pada tahun 1885 dibugarkan jadi sebesar ini, jadi dulunya mesjid ini kecil hanya sepetak dari 4 tiang yang ada di dalam masjid. Kemudian direnovasi konon katanya menggunakan putih telur, karena ketika itu tidak ada semen," ucap Ketua Badan Kenaziran Masjid (BKM) Masjid Badiuzzaman, Datuk Indra Jaya atau Datuk Panglima.

Baca Juga: Masjid Raya Kedatukan Sunggal Sejak 1630, Butuh Perhatian Pemerintah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya