Selama Lebaran, Ada Kapal Patroli Pantau Kawasan Wisata Danau Toba

Demi meningkatkan kenyamanan wisatawan

Simalungun, IDN Times - Dalam rangka memberi kenyamanan bagi masyarakat yang hendak menikmati keindahan kawasan Danau Toba saat libur lebaran, koordinator Basarnas yang ada di Ajibata, Parapat, Sumatera Utara menurunkan tim pemantau.

Tugasnya berpatroli di setiap objek-objek wisata.

Koordinator Basarnas, Okto Tambunan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan empat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang bersentuhan dengan kawasan Danau Toba, yaitu Pemkab Toba Samosir, Pemkab Samosir, Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Pemkab Simalungun.

1. Kapal SAR Patroli diturunkan meningkatkan sistem keselamatan wisatawan

Selama Lebaran, Ada Kapal Patroli Pantau Kawasan Wisata Danau TobaDok. IDN Times/IStimewa

Sejauh ini kapal SAR telah siaga berpatroli guna meningkatkan sistem keselamatan setiap pengunjung, baik yang menggunakan kapal Feri, kapal stadisional maupun kapal speed boot. Selain itu, SAR juga berpatroli di darat, seperti mengunjungi posko-posko yang disediakan pihak kepolisian.

"Secara administrasi kita rapat dengan Pemkab Toba Samosir. Di sana melibatkan polisi, TNI, Dinas Perhubungan dan stakeholder lainnya. Tapi untuk tiga Pemkab yang lain kita komunikasi via telepon. Sejauh ini tim sudah siap menjalankan tugas menyambut libur lebaran tahun 2019 ini," ucapnya.

Baca Juga: Pesta Adat Ulaon Manganjab, Lestarikan Kembali Ritual Kuno Adat Batak

2. Semua pihak harus ikut aturan dan Dishub harus tegas

Selama Lebaran, Ada Kapal Patroli Pantau Kawasan Wisata Danau TobaDok. IDN Times/IStimewa

Bagi setiap orang atau instansi yang terlibat dalam hal berlayar di kawasan Danau Toba diharapkan tidak melanggar ketentuan khususnya dalam hal kapasitas muatan karena ini sangat rentan memunculkan kecelakaan.

"Jangan sampai ada yang kelebihan muatan biar kita tidak mengalami lagi kejadian seperti KM Sinar Bangun" harapnya.

Ia menilai, ujung tombak mengenai kapasitas muatan berada ditangan Dinas Perhubungan dari masing-masing Pemkab. Untuk itu sangat dia harapkan jangan sampai ada yang terabaikan karena semua ini bicara nyawa atau keselamatan manusia.

"Jadi, pihak dari Dishub itu harus tegas. Misalnya ada kelebihan muatan tolong dilarang. Harapan kita juga kapal tradisional tidak diberi izin mengangkut kenderaan roda dua karena hal itu tidak layak. Pergunakanlah kapal Feri seperti Ihan Batak yang layak untuk mengangkut," tutupnya.

3. Dishub Pemkab Simalungun siagakan 24 orang petugas

Selama Lebaran, Ada Kapal Patroli Pantau Kawasan Wisata Danau Tobainstagram.com/pleechern

Dishub Pemkab Simalungun telah menempatkan petugas mengawasi regulasi berlayar angkutan di Danau Toba. Tugasnya mengecek laik atau tidaknya kapal untuk diberangkatkan, baik dalam hal urusan penyeberangan maupun kapal yang akan membawa wisatawan ke objek wisata tertentu.

Kadishub Pemkab Simalungun, Ramadani Purba menegaskan tidak boleh lagi terjadi ada kecelakaan di Danau Toba. Sejarah kelap di tahun lalu dijadikan pelajaran berharga. Dan sejauh ini, kapal yang akan berlayar di wilayah Pemkab Simalungun hanya yang telah mengantongi izin beroperasi. 

Berdasarkan data yang ada, jumlah kapal tradisional yang laik operasi hanya 70 unit.

4. Sebelumnya 20 Kapal dinyatakan laik beroperasi

Selama Lebaran, Ada Kapal Patroli Pantau Kawasan Wisata Danau TobaDok. IDN Times/IStimewa

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Sumut Putu Sumarjaya telah menyerahkan sebanyak 20 sertifikat tanda layak beroperasi Kapal Motor di Kawasan Danau Toba.

Sertifikat tahap pertama tersebut merupakan Surat Ukur Kapal yang dikeluarkan oleh Kesyahbandaran Sumut dan penerbitan sertifikat ini sebagai upaya mencegah terjadinya masalah transportasi di kawasan Danau Toba, salah satunya tragedi KM Sinar Bangun yang menimbulkan ratusan korban jiwa.

Keamanan berlayar kapal motor angkutan massal menjadi perhatian penting di mata pemerintah. Sejauh ini ada 153 kapal tradisional diperiksa tetapi yang dinyatakan layak sesuai standar baru 20 unit. Bagi pengusaha kapal lainnya didorong untuk segera mempersiapkan kelengkapannya.

Putu juga mengimbau, semua pengusaha kapal jelang liburan lebaran agar melengkapi manifest dan life jacket. Life Jacket juga dihimbau agar dipakai sebelum keberangkatan kapal.

Ada pun tolak ukur kelayakan kapal bermotor beroperasi dinilai dari kelengkapan surat-surat, masing masing kapal harus memiliki 125 persen life jacket dari jumlah kursi ditambah 10 persen untuk anak anak. Harapannya, kejadian seperti Sinar Bangun jangan sampai terjadi lagi di Danau Toba.

Baca Juga: Kapal Motor di Danau Toba Wajib Miliki Sertifikat Kelayakan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya