Tak hanya Liga, Laga Piala Presiden 2018 Juga Dikotori Match Fixing

IB jadi orang yang meminta kendalikan perangkat pertandingan

Jakarta, IDN Times - Satgas Anti-Mafia Sepakbola telah menetapkan beberapa tersangka terkait kasus dugaan pengaturan skor Liga 2 Indonesia.

Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono pun jadi tersangka karena diduga melakukan perusakan barang bukti.

Ternyata tak hanya Liga 2, salah satu laga di di turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2018 ternyata tak luput dari kasus match fixing.

Hal itu diakui langsung oleh seorang perangkat pertandingan yang menjadi whistleblower , pelapor pelanggaran, dalam acara Mata Najwa di salah satu stasiun televisi swasta.

Seseorang yang dirahasiakan namanya itu mengungkapkan, laga antara Arema FC vs Bhayangkara FC 30 Januari 2018 lalu terindikasi ada pengaturan skor.

Menurut penuturan saksi, salah satu petinggi Arema FC berinisial IB meminta perangkat pertandingan mengamankan laga tersebut. Hal itu dilakukannya demi memuluskan langkah Arema FC melaju ke fase gugur.

"IB meminta Arema FC harus lolos. Jadi minimal ia meminta hasil imbang," kata perangkat pertandingan itu dalam kesaksiannya.

Ia melanjutkan, sehari sebelum laga berlangsung, seluruh perangkat pertandingan diundang ke rumah IB yang ada di kawasan Ijen, Malang. Mereka diberikan instruksi untuk bisa mengendalikan laga Arema FC melawan klub yang dijuluki The Guardian tersebut.

"Perangkat pertandingan tak diberikan uang secara langsung, tapi diberikan setelah pertandingan. Seperti biasa pertandingan yang berhasil dikasih Rp20 juta, itu yang saya tahu dari wasit-wasit," kata dia.

Sebagaimana diketahui, laga antara Arema FC melawan Bhayangkara FC di Piala Presiden setahun lalu berakhir sama kuat 0-0. Hasil itu membuat Arema FC lolos ke fase gugur dan berhadapan langsung dengan Sriwijaya FC.

Namun, di babak perempat final, skuat Singo Edan harus kalah dengan skor 3-1.

Baca Juga: Ingin Fokus di PSSI, Iwan Budianto Resmi Mundur dari CEO Arema FC

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya