Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan Menjerit

Kompetisi liga 2 sudah berakhir, gaji menunggak tiga bulan

Medan, IDN Times - Kompetisi Liga 2 Indonesia sudah berakhir sejak November lalu. Partai final yang mempertemukan PSS Sleman Vs Semen Padang dimenangkan oleh tim asal Sleman dengan skor 2-0.

Tiga tim berpesta karena lolos ke Liga 1, yakni PSS Sleman, Semen Padang, dan Kalteng Putra.

Namun sayang, meski liga 2 sudah usai, masih ada pemain yang menjerit meminta haknya dibayar oleh tim.

Satu di antaranya adalah Syaiful Ramadhan. Eks pemain PSPS Riau ini mengaku ada 10 pemain yang gajinya belum dibayarkan.

1. Gaji menunggak sejak putaran pertama Liga 2

Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan Menjerittwitter.com/PSSleman

Syaiful mengungkapkan manajemen PSPS Riau sudah menunggak pembayaran gaji pemain sejak tiga bulan sebelum putaran pertama selesai.

"Janji manajemen mau diselesaikan. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan dan kepastian," ungkap Syaiful, Senin (17/12).

Hingga saat ini eks pemain PSMS Medan ini berharap manajemen menepati janjinya. Pasalnya gaji yang harus diterimanya cukup besar. Yakni berkisar Rp 50 juta, itupun belum belum termasuk sisa DP yang belum dibayarkan.

Terlebih saat ini kompetisi sudah berakhir dan belum tahu kapan akan dimulai lagi. Jelas dana tersebut sangat dibutuhkan Syaiful untuk menghidupi anak istrinya.

2. Ternyata ada 10 pemain yang gajinya belum dibayar

Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan MenjeritDok PSPS Riau

Permasalahan krisis finansial ini ternyata memang sudah diakui PSPS Riau sejak pertengahan kompetisi.

Selain pemain, bahkan pelatih pun gajinya sempat tidak dibayarkan selama tiga bulan.

"Benar, semua pemain dan pelatih PSPS belum gajian tiga bulan ini," ujar Muhammad Teza Taufik, Humas PSPS Riau seperti dilansir Antara beberapa waktu lalu.

Namun hingga kompetisi usai, Syaiful mengatakan selain dirinya masih ada sembilan pemain lain yang gajinya belum dibayarkan. Antara lain Zamroni, Andrew Abubakar, Ponda, Andhika, Abanda Rahman, Tegar Hening, Effraim, Sulaiman, Renggur.

3. Hengkang massal dari PSPS Riau

Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan MenjeritDok PSPS Riau

Akibat persoalan gaji yang belum dibayar pada putaran pertama, ke-10 pemain tersebut memilih hengkang ke tim lain pada putaran kedua.

Syaiful Ramadhan bersama Abanda Rahman dan Tegar berlabuh ke ke Persis Solo.

"Itu sebabnya putaran kedua saya pindah ke Persis Solo," tambah pemain kelahiran Kota Medan ini.

Selama di Persis mereka sama sekali tidak mengalami tunggakan gaji.

Sedangkan Ponda, Andhika, Zamroni, Andrew Abubakar dan Renggur memilih pindah ke Persiraja.

Meski sudah hengkang, Syaiful Dkk tetap menuntun pembayaran gaji yang menunggak selama tiga bukan pada putaran pertama Liga 2. 

4. APPI sudah melayangkan surat peringatan

Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan MenjeritDOk PSPS Riau

Ke-10 eks pemain PSPS Riau sudah mengadukan permasalahan ini kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

APPI pun sudah melayangkan dua kali surat peringatan kepada PSPS Riau. Teranyar, pada 29 November lalu, PSPS membalas surat peringatan kedua dari APPI.

PSPS beralasan tunggakan gaji pemain dikarenakan belum cairnya dana dari sponsor, subsidi dari PT LIB, dan match fee laga Piala Indonesia 2018.

Berikut isi suratnya:

"Pada dasarnya kami tidak akan lalai dengan sengaja/menghindar atas kewajiban pemberian hak pemain tersebut berupa gaji selama waktu yang sudah disebutkan. Namun kondisinya saat ini keuangan kas klub sedang minus setelah menjalani kompetisi Liga 2 Indonesia 2018 dikarenakan beberapa faktor. Antara lain belum cairnya beberapa fresh money dari beberapa sponsor yang bekerja sama dengan kami musim ini dan belum kami terimanya 3 tahap subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), dan tidak lupa pula belum kami terimanya hingga saat ini match fee dari PSSI atas keikutsertaan di Piala Indonesia 2018 sebagaimana tertuang di regulasi Piala Indonesia 2018. Demikian surat ini kami sampaikan dengan harapan dapat dimengerti bersama oleh semua pihak. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih."

5. Suporter sudah pernah berunjuk rasa

Klub PSPS Riau Tunggak Gaji, Anak Medan MenjeritDok Kompas.com

Permasalahan tunggakan gaji ini ternyata juga mendapat respon positif dari suporter Persatuan Sepakbola Pekanbaru dan Sekitarnya (PSPS) Riau.

Para suporter pernah melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman pada September lalu untuk menuntut pembayaran gaji para pemain yang sudah empat bulan tertunggak.

Dolly Sandavid selaku koordinator aksi mengatakan, suporter yang melakukan demo ini yakni Kurva Nord 1955 dan Ultras yang ada di Tribun Utara.

"Ini murni Suporter PSPS. Tidak ada kelompok atau suporter yang lain," kata Dolly.

Dia menjelaskan, aksi ini terkait gaji pemain PSPS yang sudah empat bulan belum dibayar.

"Kondisi PSPS sudah genting. Gaji pemain, staf dan pelatih belum dibayar," tutur Dolly.

Menurutnya, "penyakit" yang ada saat ini adalah kurangnya koordinasi manajemen bersama Pemerintah Provinsi Riau dan juga DPRD Riau.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya