Labusel dan Binjai Genggam Medali Emas Tenis Meja Nomor Tunggal

Atlet Labusel, Husni Hidayat meraih medali emas kategori putra usai mengalahkan Ahmad Suhaimi asal Tebingtinggi dengan skor 4-2 melalai pertandingan enam set (9-11,13-11,11-6, 8-11, 11-8, 11-7). Ini sekaligus membalaskan kekalahan atlet berusia 40 tahun itu di final nomor beregu putra.

Usai laga Husni Hidayat cukup legah. Fokus bertanding diakuinya menjadi kunci sukses kali ini.

"Kami sering ketemu di setiap event. Kami ibaratnya satu guru, pernah latihan sama di Jawa Timur juga. Bersyuku bisa menang, main lepas da tanpa beban aja," ucap atlet yang terakhir bermain di PON 2008 Kaltim ini.

Pihak KONI dan pengcab Pengurus Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Labusel tidak menarget agar emas, kata Husni. Hal itu justru membuat dia tampil lebih tenang.

"Karena soal kalah atau menang biasa. Kami itu satu tipe, jadi kami tahu kelemahan dan kelebihan masing - masing," ujar Husni.

Husni pun masih akan bermain di nomor ganda putra. Dia akan berduet dengan Faisal. Keduanya juga sudah latihan bersama sejak Porwilsu 2018.

"Dalam latihan dan pertandingan, beban mental itu beda. Kuncinya itu persiapan. Kalau target tidak ada, saya tidak terlalu mikirkan target," ucap dia.

Pelatih tenis meja putra Labusel, M Rosyad mengaku puas dan bangga atas prestasi yang diukir Husni. Torehan medali emas di sektor tunggal putra memang sudah sesuai prediksi sang pelatih.

"Di nomor beregu putra kita target medali emas, tapi maksimal juga dapat perak. Kebetulan hari ini keberuntungan ada di tangan Husni dapat emas di nomor tunggal. Pastinya sangat puas karena selama ini mereka latihan dan ikut event Husni selalu kalah atas Suhaimi," ucapnya.

Di sektor ganda putra, pihaknya tidak targetkan apapun bagi atlet. Namun, ia menginstruksikan untuk bermain lepas dan tampil dalam performa terbaik.

"Saya pribadi tidak ingin target itu malam menjadi beban mereka. Intinya, bermain maksimal saja," pesannya.