Kisah Bonatua, Gagal Tes Masuk Polisi Malah Sukses di Cabor Kickboxing

Medan, IDN Times - Pengurus Pusat KickBoxing Indonesia merilis nama-nama atlet yang akan masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Surat tersebut pun telah sampai ke Sekretariat Pengprov KickBoxing Indonesia (KBI) Sumut untuk memangggil Bonatua Lumban Tungkup. Masuknya nama Bonatua berdasarkan hasil Kejuaraan nasional (Kejurnas) II/2019 PP KBI di Jakarta Selatan yang berakhir 3 Agustus lalu. Atlet asal Samosir ini merebut emas di nomor low kick 60 kg putra.
Yuk simak perjalanan karier Bonatua hingga sukses jadi atlet.
1. Bisa lewati adangan senior, Bonatua akui ada kuasa Tuhan
Bonatua tak menyangka bakal masuk pelatnas kickboxing ke SEA Games tahun ini. Padahal bila bicara Kejurnas yang baru saja usai awal Agustus lalu, Bonatua dihadapkan pada lawan-lawan yang sangat berat.
"Saya memang incar nomor tersebut karena dipertandingkan di SEA Games. Saya tahu, semua atlet pasti incar nomor itu. Lawan-lawan pasti berat dan sudah senior, sedangkan saya baru naik dari junior ke senior," ungkap atlet asal Kabupaten Samosir ini kepada IDN Times, Minggu (11/8).
Meski demikian, Bonatua tetap memberanikan diri walau diakui bakal sulit bersaing. Fokus latihan terus dilakukan.
"Puji Tuhan saya bisa melewati itu semua dengan baik dan lancar sehingga bisa dapat emas. Itu semua karena kuasa Tuhan," ungkap kickboxer kelahiran 18 November 1999 ini.
Baca Juga: Arungi Liga 3 Indonesia, Berikut 24 Nama Pemain Karo United FC
2. Tidak lolos Pra-PON Wushu, gagal tes masuk polisi, dan akhirnya berlabuh di Kickboxing
Bonatua sempat tercatat sebagai pewushu andalan Sumut. Bahkan dia pernah mencatatkan namanya di pentas nasional. Namun kegagalan tembus tim Pra-PON menjadi penyebab dia meninggalkan wushu dan memilih kickboxing.
Bahkan ia pernah mencoba masuk Polisi. Namun ternyata langkanya tidak menuju kesana.
"Dulu saya ikut tes masuk polisi. Sementara jadwal tesnya tabrakan sama seleksi kejurda wushu untuk Pra-PON. Jadi saya gak bisa masuk, sedangkan tes polisi juga gagal," katanya.
"Setelah gagal tes masuk polisi. Saya cari kegiatan lain. Ketemunya sama kickboxing. Saya juga merasa nyaman di sana makanya saya sampai saat ini terus berlatih kickboxing," bebernya.
3. Selalu dapat dukungan penuh keluarga
Bonatua juga tak bisa memungkiri, bahwa kariernya sebagai atlet berkat doa dan dukungan keluarga tercintanya. Termasuk saat memutuskan untuk meninggalkan wushu dan memilih kickboxing, keluarga tetap memberi dukungan.
"Keluarga selalu mendukung setiap kegiatanku. Selama itu positif, orangtua dan keluarga semua selalu setuju," terang anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Hulman Lumban Tungkup dan Rindu Anni Lumban Gaol.
4. Target tinggi di SEA Games 2019
Bonatua sadar, kompetisi level SEA Games akan jauh lebih sulit. Untuk itu, dia bertekad untuk latihan lebih keras lagi. Dia ingin mengharumkan nama Indonesia, keluarga, terutama membuat bangga kedua orangtuanya.
"Saat ini saya hanya fokus berlatih semaksimal mungkin supaya saya nantinya punya senjata pada saat pertandingan di SEA Games. Saya yakin aja dengan teknik yang akan diberikan pelatih saya nantinya di pelatnas," jelasnya.
"Pokoknya saya akan berlatih giat. Selebihnya saya serahkan lagi kepada Tuhan," tambah Bonatua yang kini menempuh semester V kampus Unimed ini.
Baca Juga: Dikeroyok Geng Narkoba, Ginanjar Kaget Dijenguk Kapolrestabes Medan