TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vakum 15 Tahun, Klub Judo Jigoro Kano Kwai Siap Bangkit Lagi

Klub tertua, sudah ada sejak tahun 1953

Klub judo Jigoro Kano Kwai (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Klub judo Jigoro Kano Kwai (JKK) tak bisa dilepaskan dari sejarah judo di Indonesia. Soalnya ini adalah klub tertua di tanah air. Bahkan sebelum lahirnya Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI).

Klub ini cikal bakal awalnya di Jakarta didirikan orang Belanda, J.D. Schilder tahun 1949 yang lalu membawanya ke Medan tahun 1953. Namun keberadaannya menghilang seiring vakum selama hampir dua dekade. Kini Jigoro Kano Kwai mengakhiri kevakumannya dan siap bangkit lagi untuk melahirkan pejudo-pejudo andal.

Kini JKK dipimpin Muhammad Arief Fadhillah, mantan pejudo yang juga dulu dibesarkan di klub ini. "Ya ini panggilan jiwa, saya lihat klub ini vakum, dan dulu saya berlatih di sini. Jadi saya ingin klub ini bangkit lagi agar lahir pejudo-pejudo andal karena sudah lama Sumut tak mengirim atlet ke timnas," kata Arief, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Ketua Jigoro Kano Kwai Terima DAN Kehormatan Judo

1. Jigoro Kano Kwai siap kembali lahirkan atlet untuk timnas

Ketua Jigoro Kano Kwai, Arief Fadhillah memperagakan salah satu teknik judo (IDN Times/Doni Hermawan)

Disebut Arief, sudah lama judo Sumut tak menyumbang atlet ke nasional. Terakhir eranya almarhum Deni Zulfendri, Ruri Prihatini hingga Eka Setia Wirawan. "Makanya JKK hadir lagi sebagai klub tertua untuk melakukan pembinaan lagi sejak dini," kata Arief.

Sementara itu Eka Setia Wirawan selaku wakil ketua dan pelatih di JKK mengatakan ini merupakan sinyal kebangkitan judo di Sumut. "JKK vakum sekitar 15 tahun, dan sekarang kembali aktif. Ini merupakan kebangkitan judi di Sumut. Cikal bakal pejudo yang ada sekarang, pelatih-pelatihnya semua dari Jigoro Kano Kwai. Tidak ada klub lain saat kami dididik dulu," kata 

"Aktifnya kembali ketua JKK untuk menghidupkan judo di Sumut khususnya Medan, termasuk klub tertua. Tahun 1953 kita sudah hadir. Termasuk tanah Padepokan ini juga milik Yayasan JKK," tambah mantan pelatih judo Indonesia Asian Games 2002 ini.

 

2. Pendaftaran dibuka untuk atlet yang mau bergabung

Pengurus dan pelatih Jigoro Kano Kwai (IDN Times/Doni Hermawan)

JKK kembali membuka pendaftaran untuk yang ingin berlatih judo dan dididik untuk menjadi calon juara. "Kita membuka pendaftaran untuk anak-anak yang dididik untuk juara. Kita targetkan dari umur 10 tahun, 12 tahun, mencapai puncak prestasinya di umur 20. Butuh 5 tahun untuk juara nasional," tambah peraih perak PON 1993 ini.

Jigoro Kano Kwai akan berlatih tiga kali sepekan di Padepokan Judo Jalan Gaharu. "Latihannya pukul 4 hingga 6 sore. Kita buat latihannya Selasa, Kamis, Sabtu," tambahnya.

Untuk jangka panjang, Eka mengatakan menargetkan untuk PON 2024 di mana Sumut jadi tuan rumah. JKK ingin menyumbang atlet. "Kalau saya pribadi sebagai pelatih targetnya ke SEA Games, atau Asian Games. Kalau kita pasang PON targetnya kejurnas. Jadi harus lebih tinggi," bebernya.

Baca Juga: Mengenang Deni Zulfendri, 2 Emas Terakhir Judo Sumut dari Tangannya

Berita Terkini Lainnya