Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Aceh Dulang 4 Emas dan 2 Perunggu dari Selancar Ombak PON 2024

Peselancar Aceh, Dhany Widianto, saat beraksi di Cabor Selancar Ombak PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Peselancar Aceh, Dhany Widianto, saat beraksi di Cabor Selancar Ombak PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Cabang Olahraga (Cabor) Selancar Ombak Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) telah selesai. Aceh dipastikan keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi enam medali.

Venue selancar ombak berada di Pantai Riting, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Perlombaan digelar sejak 10-14 September 2024.

Aceh menurunkan empat peselancar untuk Cabor Selancar Ombak, yakni Dhany Widianto, Arip Nurhidayat, Dhiya Izdhiar, dan Dhea Natasya Novitasari. Mereka bermain di lima nomor, yakni shortboard putra, shortboard putri, longboard putra, longboard putri, dan aerial.

1. Mengawinkan dua emas dari longboard

Peselancar Aceh, Dhanny Widianto, saat beraksi di Cabor Selancar Ombak Aerial Putra PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Peselancar Aceh, Dhanny Widianto, saat beraksi di Cabor Selancar Ombak Aerial Putra PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dua medali emas diraih Aceh dari nomor longboard putra maupun putri, Sabtu (14/9/2024). Medali tersebut disumbang Arip Nurhidayat dan Dhea Natasya Novitasari.

Arip Nurhidayat menyumbang emas usai mengalahkan Dhany Widianto yang juga mewakili Aceh di babak final longboard putra.

Ia meraih total skor 13,66 poin dari dua skor tertinggi yakni 6,33 poin di gelombang pertama dan 7,33 poin di gelombang kelima. 

Sedangkan Dhanny harus puas sedikit di bawahnya dengan total skor 13,00 poin dari dua skor tertinggi, yakni 6,20 poin di gelombang keempat dan 6,80 poin di gelombang kesembilan.

Sementara itu di putri, Dhea berhadapan dengan Reni Andini dari Jawa Barat di final. Ia meraih total skor 12,10 poin dari dua skor tertinggi yakni 6,67 poin di gelombang kedua dan 5,43 poin di gelombang kelima. 

Sedangkan Reni harus puas dengan total skor 6,67 poin. Dua skor tertinggi dari gelombang kesembilan 3,57 poin dan gelombang kesebelas 3,10 poin.

2. Mengoleksi empat emas dan dua perak

Salah seorang peselancara beraksi di Cabor Selancar Ombak Aerial Putra. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Salah seorang peselancara beraksi di Cabor Selancar Ombak Aerial Putra. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Emas pertama Aceh di cabor tersebut dipersembahkan Danny Widianto melalui nomor aerial, Jumat (13/9/2024). Ia memiliki skor tertinggi dibandingkan tiga peselancar lain yang bermain di final, yakni 7,17 poin.

Tidak hanya itu, di hari terakhir perlombaan, Danny kembali menyumbang emas untuk Aceh melalui nomor shortboard putra, Sabtu, sore. Ia berjumpa I Made Darma Yasa dari Bali di final.

Dhanny memiliki total skor 17,17 poin yang diperoleh dari dua skor tertinggi yakni 8,00 poin di gelombang keempat dan 9,17 di gelombang ketujuh. Sedangkan I Made mengumpulkan total skor 9,53 poin dengan dua poin tertinggi yakni 4,33 poin di gelombang ketiga dan 5,20 poin di keenam.

Selain itu, Dhea kembali menyumbang satu medali perak dari nomor shortboard putri. Ia menghadapi Jasmine Studer dari DKI Jakarta. 

Jasmin mendapatkan total skor 10,47 poin dari dua skor tertinggi. Gelombang pertama 7,00 poin dan 3,47 poin di gelombang kedelapan. Sementara Dhea memiliki total skor 8,34 poin. Dua skor tertinggi didapat dari gelombang kedua 3,67 poin dan gelombang ketiga 4,67 poin.

3. Danny menjadi peselancar yang paling banyak menyumbang medali untuk Aceh

Peselancar Aceh, Dhany Widianto, diangkat para pendukung usai memenangkan nomor aerial Cabor Selancar Ombak PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Peselancar Aceh, Dhany Widianto, diangkat para pendukung usai memenangkan nomor aerial Cabor Selancar Ombak PON 2024 Aceh-Sumut. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Danny menjadi peselancar yang paling banyak menyumbang medali untuk Aceh di Cabor Selancar Ombak. Ia memberi dua emas dan satu perak. Baginya, hal itu merupakan keberuntungan karena mendapatkan ombak yang bagus saat bermain.

“Ini beruntung saja dapat ombak yang terbaik. Jadi bersyukur,” ujar Danny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
Muhammad Saifullah
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us