Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Besar di PON 2024, Fondasi Karate Sumut Menuju 2028

Atlet dan pengurus FORKI Sumut bersama para pengurus cabor (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times-Tim karate Sumatera Utara menggelar syukuran keberhasilan meraih prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Le Polonia, Medan, Selasa (29/4/2025). Para karateka, pelatih, pengurus, dan orangtua atlet berkumpul bersama usai keberhasilan di PON Aceh-Sumatra Utara itu.

Pada ajang tersebut, tim karate Sumut menyabet 3 medali emas, 2 perak, dan 6 perunggu, pencapaian yang menempatkan mereka di peringkat tiga besar nasional cabang karate.

1. Prestasi yang dicapai jadi fondasi

Para atlet peraih medali PON XXI 2024 (IDN Times/Doni Hermawan)

Ketua Umum Pengprov FORKI Sumut Rahmat Shah, menyampaikan rasa bangga kepada seluruh tim. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kerja kolektif atlet, pelatih, pengurus, hingga dukungan KONI dan Dispora.

“Prestasi yang dicapai adalah fondasi. Emas harus dipertahankan, perak harus ditingkatkan, dan perunggu adalah bibit unggul masa depan,” tegasnya.

Rahmat Shah juga mengingatkan bahwa masih ada ruang untuk berkembang. Tiga atlet andalan bahkan gagal meraih emas karena cedera.

2. Perjalanan tim karate Sumut di PON 2024

Sekum FORKI Sumut Zulkarnaen Purba (IDN Times/Doni Hermawan)

Sekum FORKI Sumut sekaligus HPD Tim PON Karate Zulkarnaen Purba pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tak datang secara instan. Dia menceritakan perjalanan tim karate Sumut. 

“Perjalanan menuju PON penuh perjuangan. Tapi kerja sama FORKI, KONI, dan Dispora membuat tim bisa melampaui target,” katanya.

Perjalanan tim karate Sumut PON 2024 dimulai 22 Februari 2022. "Di sela-sela DBON (Desan Besar Olahraga Nasional) kita mengambil kesepakatan dengan Ketua KONI. Kita ingin masuk deretan elit di Sumut. Kita kemarin tergelincir di PON Papua, walaupun di sana sini bilang dicurangi. Untuk itu kita mempersiapkan ini benar-benar agar bisa mencapai target.
Target semula 4 emas. Tapi banyaknya atlet cedera membuat kita kurangi menjadi 2," kata Zulkarnaen. 

Selain itu pihaknya juga memberikan doktrin jika tidak semua atlet bisa membela nama Sumut. Membuat semboyan traning to die, champion tomorrow.

"Kita juga tidak meninggalkan ibadah, para atlet melakukan salat, kristen melakukan ibadah. Toleransi beragama kita jaga.  Kita juga membuat lagi satu ledakan dengan mengganti training yang diberikan KONI, kita upayakan sndiri satu jiwa, satu rasa. Sumut juara. Kita bersykur orangtua mendukung, kita memberikan kepada atlet juga seleksi keluar masuk," katanya.

Selain itu mereka juga mengikuti berbagai try out di luar Sumatra Utara hingga ke luar negeri. Puncaknya saat mengikuti try out di Malaysia.

"Kita mengikuti Thailand Open, setelah hasilnya dan kita evaluasi. Semangat anak-anak perlu dibangkitkan, kita berangkat ke Surabaya. Ternyata kita juara umum. sebenarnya kita mintanya ke KONI latihan di Turki. tapi tidak ada dananya. Akhirnya kita diberikan ke Malaysia, Malaka, Negeri Sembilan, puncaknya di Johor Bahru. Kita ketemu lawan seimbang," katanya.

Pada kesempatan itu Zulkarnaen juga mengingatkan pentingnya dukungan infrastruktur. Matras dan peralatan pertandingan yang dipinjam dari Dispora diminta segera dikembalikan agar bisa dimanfaatkan untuk pembinaan perguruan karate penyumbang medali

3. Tantangan menanti di PON 2028

Ketua KONI Sumut demisioner John Ismadi Lubis (IDN Times/Doni Hermawan)

Sementara itu Ketua KONI Sumut demisioner John Ismadi Lubis yang menghadiri syukuran itu memuji perjuangan karate Sumut yang menurutnya selalu allout. 

“Ini hasil luar biasa. Tim karate Sumut menunjukkan performa di atas rata-rata dan layak jadi contoh. Karate dapat 3 besar nasional melebihi prestasi Sumut di 4 besar,” ungkap John.

Ia juga mengingatkan tantangan lebih besar pada PON 2028. Sumut harus mempertahankanprestasi. 

"Kalau sekarang ada PON kita cuma 40 medali emas. Kalau kita lalai sementara provinsi lain ejar-kejaran. Kita bisa keluar dari 5 atau bahkan 10 besar. Jadikan di NTT/NTB karate juara umum," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us