Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes Medan

Warga berdesakan ingin masuk hingga ada yang pingsan

Medan, IDN Times – Vaksinasi masal di Gedung Olahraga (GOR) Serbaguna  Pemprov Sumatra Utara menuai kericuhan, Selasa (3/8/2021). Masyarakat berdesakan di luar gedung. Kerumunan di lokasi kegiatan bertajuk Gebyar Vaksin Presisi yang diselenggarakan Polri itu tidak terelakkan. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono juga sempat meninjau vaksinasi di sana bersama beberapa pejabat lainnya.

Masyarakat dikabarkan sudah datang sejak pagi. Mereka mengantre untuk mendapatkan giliran untuk divaksin. Antrean sama sekali tidak menjaga jarak. Video soal kerumunan itu pun viral di lini masa media sosial. Tak sedikit netizen yang mengecam soal penyelenggaraan vaksinasi yang berujung pada kerumunan.

1. Warga sampai pingsan karena berdesakan

Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes MedanWarga berdesakan di pintu masuk GOR Pemprov Sumut yang digunakan sebagai lokasi vaksinasi masal yang diselenggarakan oleh Polri, Selasa (3/8/2021). (Istimewa)

Informasi yang dihimpun, warga yang ada di luar gedung protes kepada penyelenggara karena tidak diizinkan masuk. Bahkan mereka sampai berteriak-teriak supaya penyelenggara membuka gerbang untuk akses ke dalam.

Karena aksi desak-desakan itu, sampai ada warga yang pingsan. Masyarakat yang ada di sana sampai  berteriak minta tolong kepada petugas yang berjaga. Hingga akhirnya beberapa polisi datang mengevakuasi warga yang pingsan. Dia langsung diberikan perawatan.

2. Petugas kewalahan membendung warga yang memaksa masuk

Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes MedanSuasana vaksinasi masal di GOR Pemprov Sumut, Selasa (3/8/2021). (Istimewa)

Kerumunan warga di luar gedung terus terjadi. Warga tetap mendesak untuk masuk. Bahkan sejumlah warga dikabarkan sampai nekat menjebol akses masuk ke gedung.

Petugas kelimpungan menghalau warga. Mereka terus berteriak supaya pintu akses masuk dibuka. Aksi saling dorong kembali terjadi.

Petugas yang jumlahnya tidak sebanding tetap berupaya menghalau warga. "Jangan masuk. Jangan masuk. Vaksin habis," teriak petugas.

Yuk tonton juga videonya di Instagram @idntimes.sumut:

Baca Juga: Kemiskinan di Sumut Terus Naik Selama Pandemik, Meningkat 9 Persen

3. Warga menyebut dimobilisasi Polsek untuk datang

Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes MedanWarga berdesakan di pintu masuk GOR Pemprov Sumut yang digunakan sebagai lokasi vaksinasi masal yang diselenggarakan oleh Polri, Selasa (3/8/2021). (Istimewa)

Tyas, salah seorang warga yang ikut hadir ke GOR Pemprov Sumut mengatakan, sebelumnya mereka diminta untuk berkumpul di Polsek Percut Seituan. Pihak Polsek yang melakukan mobilisasi massa yang sudah terdaftar untuk vaksinasi.

“Kita kumpul Polsek Percut Sei Tuan jam 12.00 WIB. Kemudian diantar ke sini pukul 13.00 WIB. Sampai sini di suruh nunggu di atas. Kemudian dikabari vaksinnya habis,” ujar Tyas.

Menurut informasi yang didapat Tyas, vaksin habis karena banyak orang yang tidak terdaftar juga ikut melakukan vaksinasi. “Katanya banyak penyusup,” tukasnya.

Meski sudah menunggu lama, Tyas akhirnya tidak jadi melakukan vaksinasi. Petugas hanya mengatakan kepadanya  akan memberikan kabar lebih lanjut jika vaksin nantinya tersedia.

4. Polrestabes beralasan jika membludaknya warga karena ada yang menjual formulir vaksinasi

Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes MedanIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Polrestabes Medan akhirnya memberikan klarifikasi terkait kerumunan yang terjadi. Kapolrestabes Medan Komisaris Besar Riko Sunarko mengatakan pihaknya hari ini menyediakan vaksin sebanyak tiga ribu orang untuk vial pertama. Dan sekitar seribu orang untuk vial kedua lanjutan dari vaksinasi Gebyar Bhayangkara sebelumnya.

“Bukan kekurangan vaksin. Karena petugas kita juga sudah kita setting untuk jumlah vaksinnya, gak mungkin kita lebih. Sekarang saja dari 4.000 sampai jam sekian. Gak mungkin lagi nambah sekian ribu,” kata Riko.

Soal kerumuanan yang terjadi, Riko berdalih soal temuan masyarakat yang menjual formulir vaksinasi. Formulir untuk vaksinasi itu, kata Riko dijual seharga Rp5 ribu. Namun dia tidak menyebut soal bagaimana penindakan temuan itu.

“Sementara tadi dari Kabag Sumda sudah difotokopi sekitar 4 ribu untuk dibagikan. Sama masyarakat itu dijual Rp5 ribu. Merasa sudah membayar 5 ribu mereka komplain. Namun tetap kita akomodir. Mereka yang sudah mengisi formulir, tadi kita kumpulkan, nanti datanya kita masukkan. Jika ada kegiatan vaksin lagi mereka akan kita hubungi. Dari SMS,” kata Riko.

5. Polisi juga membantah soal kericuhan

Vaksinasi Massal di GOR Pemprov Ricuh, Ini Alasan Polrestabes MedanKapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Riko juga membantah soal kericuhan yang terjadi. Kata dia, itu hanya merupakan bentuk antusias yang tinggi dari masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Soal warga yang berdesakan, Riko mengatakan bahwa masyarakat takut kehabisan vaksin.

“(Antusiasnya) sangat tinggi. Jadi ada berita kerusuhan apa, gak ada itu. Di sini lihat gak ada apa-apa,” ungkapnya.

Riko juga mengatakan jika selama proses vaksinasi pihaknya terus menerus mengingatkan supaya masyarakat menjaga jarak.

Baca Juga: Wakapolri Imbau Pasien COVID-19 OTG untuk Isolasi di Eks Hotel Soechi 

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya