Ulama Mengaku Ongkos Haji Paling Murah saat Masa Kepemimpinan Jokowi
IDN Times/Prayugo Utomo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Menjelang penutupan masih kampanye Pemilu 2019, masing-masing kubu calon presiden terus melancarkan strateginya di lapangan. Masa Kampanye yang berakhir hari ini dimanfaatkan betul oleh masing-masing kubu.
Di menit-menit terakhir, ulama-ulama di Medan mendeklarasikan diri. Mereka mendoakan pasangan Jokowi-Ma,ruf Amin menang dalam Pilpres 17 April 2019.
1. Doa bersama dengan jemaah supaya Jokowi memimpin lagi
IDN Times/Prayugo UtomoSeratusan ulama di Kota Medan berkumpul di Hotel Saka Medan, Sabtu (13/4). Dalam acara deklarasi itu, para ulama dengan jemaah mendoakan Jokowi-Ma’ruf Amin supaya memimpin lagi.
Deklarasi itu dinamai, Forum Ulama Bersatu.
Baca Juga: Prananda: Dari Desa Bukum Suara NasDem Bergema ke Pelosok Tanah Air
2. Ustaz Sangkot Saragih sebut selama Jokowi memimpin, biaya haji makin murah
IDN Times/Prayugo UtomoUstaz Sangkot Saragih dalam kesempatan itu membeberkan kinerja Joko Widodo. Yang paling disorotinya adalah soal ibadah haji.
“Teorinya, kalau bukan kita siapa lagi. Ada kedekatan batin apa yang Pak Jokowi kerjakan,” kata Sangkot.
Lebih jauh lagi, Sangkot memaparkan selama Jokowi menjabat, ibadah haji lebih mudah.
“Karena menurut saya, Haji itu ongkos paling murah sekarang ini. Saya melihat dan merasakan, keyakinan kita kepada Pak Jokowi dan Ma’ruf Amin,” ungkapnya.
3. Mantan Gubernur Sumut sentil ulama yang suka buka aib orang
IDN Times/Prayugo UtomoDalam kesempatan deklarasi itu hadir juga Syamsul Arifin, mantan Gubernur Sumut. Dalam sambutannya dia mengajak agar kalangan ulama terus istiqomah dalam menyampaikan syiar Islam.
“Yang saya pelajari, para ustaz selalu mengakarkan untuk tidak mengungkit aib orang lain. Itu sama saja memakan bangkai saudara sendiri. Lantas ulama macam apa seperti itu. Sebagai ulama harusnya menasehati dengan lembut,” pungkasnya.
Baca Juga: Ini 4 Poin Kata-kata Penutup dari Ma'ruf Amin pada Debat Pamungkas
