Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut 

Polisi sebut ada rencana kerusuhan yang disengaja

Medan, IDN Times – Terungkap fakta baru dalam  aksi unjuk rasa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di DPRD Sumut pada Jumat (24/5) lalu. Polisi mendapati sebuah mobil ambulans yang membawa bambu runcing.

Fakta ini diungkapkan polisi saat merilis kasus dugaan makar dengan tersangka Rabualam Syahputra, Pimpinan GNKR Sumut.

1. Bambu runcing dibawa dengan ambulans

Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut IDN Times/Prayugo Utomo

Katim Sidik Pelanggaran Dugaan Makar Satreskrim Polrestabes Medan AKP Rafles Marpaung menjelaskan, saat aksi unjuk rasa GNKR di DPRD Sumut ambulans diketahui membawa bambu runcing. Ambulans itu diduga milik salah satu masjid  di Kecamatan Marelan.

“Ada yang mempersiapkan bambu runcing di dalam mobil Ambulan yang diparkirkan di seputaran DPRD Sumut,” kata Rafles, Jumat (31/5).

Baca Juga: Rabualam Ditangkap, Sebut Polisi PKI saat Pimpin Demo GNKR di DPRD

2. Bambu diduga disiapkan untuk kericuhan

Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut IDN Times/Prayugo Utomo

Rafles juga menyebut jika bambu itu diduga akan digunakan saat kericuhan terjadi. “Bambu itu diperuncing dalam keadaan baru. Yang diduga akan dibagikan saat kerusuhan,” ungkapnya.

Saat unjuk rasa, sempat terjadi kericuhan saat malam hari. Massa yang tersulut emosi merusak security barrier (kawat berduri) dan melakukan pelemparan ke arah DPRD Sumut. Akibat aksi lemparan itu, personel Provost Polda Sumut AKBP Triadi terluka di bagian lengan.

3. Rabualam disebut sengaja memprovokasi massa untuk berbuat ricuh

Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut IDN Times/Prayugo Utomo

Polisi meringkus Pimpinan GNKR Sumut Rabualam Syahputra. Dia dianggap melakukan pidana makar dan penghasutan.

Polisi juga mengungkap, ada unsur kesengajaan untuk membuat kericuhan saat unjuk rasa di DPRD Sumut. “Dari handphone yang kami amankan dari tersangka, ada bahasa itu memang sudah direncanakan. Pertama itu dimulai oleh Rabualam, menggunakan kata-kata yang provokatif sehingga memancing polisi untuk melakukan tindakan represif. Sehingga muncul reaksi masyarakat akan membalas. Ternyata aparat kepolisian tidak terpancing,” ujar Rafles.

4. GNKR sudah siapkan makanan sahur supaya massa bertahan namun batal

Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut IDN Times/Prayugo Utomo

Aksi unjuk rasa di DPRD Sumut berlangsung hingga larut malam. Aksi itu rencananya akan dilakukan hingga sahur. Namun malam itu, kata polisi, massa terpecah. Sebagian pulang dan ada yang bertahan.

“Sudah dipersiapkan 700 nasi untuk sahur. Untuk bambu runcing ini, jika pada saat dibubarkan polisi karena sudah melewati batas unjuk rasa, itu mereka tidak akan terima. Dan diduga akan menggunakan bambu runcing itu,” tukasnya.

5. Polisi sedang dalami penyandang dana untuk konsumsi

Polisi Sebut Ambulans Bawa Bambu Runcing saat Demo GNKR di DPRD Sumut IDN Times/Prayugo Utomo

Rafles juga mengatakan ada sejumlah orang yang diduga mendanai aksi itu. Pendanaan diduga diberikan untuk konsumsi sepanjang unjuk rasa.

“Namun keterkaitaannya apakah hanya untuk konsumsi atau makar masih kita dalami. Itu atas nama perorangan,” pungkasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Pentolan GNKR Sumut Ditangkap saat Santap Malam

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya