Percepat Penanganan PMK Jelang Idul Adha, Edy: Hanya 0,5 Persen Mati

Pemkab dan Pemko diminta lakukan deteksi dini hewan tertular

Medan, IDN Times – Dalam upaya mempercepat penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Pemerintah Provinsi (Pemprov) membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK Sumut. Satgas tersebut juga akan melibatkan Polri dan TNI.

"Saya melibatkan POLDA dan TNI ini agar cepat kita tangani ini, segera ini kita jalan, " kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, pada Selasa (28/6/2022).

1. Meski relatif terkendali, Edy minta seluruh pihak harus dilibatkan

Percepat Penanganan PMK Jelang Idul Adha, Edy: Hanya 0,5 Persen MatiGubernur Sumut, Edy Rahmayadi memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sumut (Dok. Diskominfo Provinsi Sumut/ Alexander AP Siahaan).

Menurut Edy, seluruh pihak harus dilibatkan mengingat penyebaran PMK masih terjadi, meski relatif terkendali. Saat ini jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Sumut sebanyak 11.717 kasus di 16 kabupaten/kota di Sumut. Dengan jumlah sembuh 6.594 dan sakit 5.065, serta mati 17 ekor.

Satgas Provinsi nantinya akan diketuai oleh Sekretaris Daerah Sumut. Susunan Satgas juga akan memedomani bentuk Satgas yang dibentuk Pemerintah Pusat.

“Saya mau ini cepat selesai, mari kita bersama-sama cepat menanganai ini, apalagi ini sudah dekat Iduladha,” kata Edy, kepada Pemkab/Pemko yang hadir pada saat rapat tersebut.

Baca Juga: Kasus PMK di Sumut Bertambah Jelang Idul Adha, Edy: Sudah Ada Rambunya

2. Pemkab dan Pemko diminta untuk lakukan deteksi dini dan penanganan isolasi hewan tertular

Percepat Penanganan PMK Jelang Idul Adha, Edy: Hanya 0,5 Persen MatiGubernur Sumut, Edy Rahmayadi memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sumut (Dok. Diskominfo Provinsi Sumut/ Alexander AP Siahaan).

Edy juga meminta kepada Pemkab dan Pemko untuk melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan isolasi terhadap hewan yang tertular. Juga meminta agar Instruksi Mendagri Nomor 31 tahun 2022 tentang penanganan wabah PMK serta kesiapan hewan kurban jelang Hari Raya Iduladha dipedomani.

Kepada masyarakat, Edy juga meminta agar tidak panik, terkait dengan penyebaran PMK. Menurutnya, PMK bisa disembuhkan dan jumlah hewan ternak yang mati sangat kecil.

“Rakyat jangan stres, hanya 0,5 persen ternak yang mati,” kata Edy.

Selain itu, Edy meminta petugas yang mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan agar tidak mempersulit masyarakat. Karena, jika sulit mendapatkan surat, akhirnya ada yang menjual hewan ternaknya secara sembunyi-sembunyi menghindari petugas yang berjaga di jalan. Sehingga akhirnya tidak terkontrol.

3. Kapolda Sumut akui pihaknya akan bekerja keras untuk membantu menangani PMK tersebut

Percepat Penanganan PMK Jelang Idul Adha, Edy: Hanya 0,5 Persen MatiGubernur Sumut, Edy Rahmayadi memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sumut (Dok. Diskominfo Provinsi Sumut/ Alexander AP Siahaan).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut, RZ Panca Putra Simanjuntak siap ikut terlibat dalam penanganan wabah PMK di Sumut. Menurutnya, seluruh pihak harus kerja cepat mengatasi permasalahan tersebut.

“Kita harus bekerja dengan cepat meminimalisir kerugian masyarakat akibat PMK, apalagi seperti yang disampaikan Gubernur dalam waktu dekat kita akan melaksanakan perayaan Iduladha, yang berkaitan dengan ketersediaan hewan kurban,” ujar Panca.

Menurut Panca, usai ditetapkan, Satgas harus segera turun dan mengatasi PMK. Pihaknya akan bekerja keras untuk membantu menangani PMK tersebut.

“Saya akan all out membantu bapak ibu sekalian. Ini akan teratasi kalau kita bekerja sama,” kata Panca.

Baca Juga: Cerita Minum Kopi Lintong di Paris, Edy: Saya Heran Kok dari Thailand

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya