Komar Buton, Pemuda Asal Maluku Keliling Danau Toba dengan Solu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Danau Toba memang tidak ada habisnya. Setiap sudut pasti menyajikan nuansa yang menarik. Sudah pasti menjadidaya tarik untuk siapapun berkunjung.
Toba pun membuat Komar Buton, pemuda asal Kabupaten Buru, Provinsi Maluku untuk menjelajahinya. Marko –sapaan akrabnya— melakukan ekspedisi lingkar luar Danau Toba.
1. Marco keliling Danau Toba dengan perahu tradisional Solu
Ekspedisi itu dimulai Marco sejak 1 Juni 2021 lalu. Dia memprediksi, perjalanannya akan rampung pada 20 Juli 2021 mendatang.
Untuk mengelilingi Toba, Marco hanya menggunakan Solu. Perahu tradisional berukuran kecil. Solu sampai sekarang masih dimanfaatkan masyarakat sekitar Toba.
Marco tampaknya tidak mengalami banyak kesulitan untuk mengayuh Solu. Lantaran, selama ini dia sudah terlatih. Dia merupakan pegiat olahraga dayung pada komunitas pencinta alam UMTALA 1988. Dia juga merupakan operator wisata arung jeram yang berada di desa Cianten Bogor Jawa Barat.
Baca Juga: Banjir Asahan, Ratusan Rumah Terendam di Sejumlah Kecamatan
2. Marco akan melintasi 16 desa di pinggiran Toba
Ekspedisi ini bertajuk Solo Solu Tao Toba Nauli 2021. Marco akan menjelajah selama 41 hari. Selama itu juga dia akan melewati 16 desa yang berada di pesisir danau Toba berjarak 300 Km.
Marco menjelaskan , kegiatan ini bertujuan untuk memberikan suatu informasi kepada khalayak luas dengan skala potensi yang sangat kompleks. Dia ingin mempromosikan Solu sebagai wahana wisata air dan juga melestarikan budaya bahari yang ada di danau Toba dan Indonesia.
"Dalam ekspedisi ini juga bertujuan mengumpulkan data potensi destinasi wisata yang berada di seputaran danau Toba serta menggali nilai-nilai luhur adat istiadat masyarakat Danau Toba. Selain itu, mengkampanyekan kelestarian lingkungan yang ada di danau Toba", ujar Marco, Minggu (11/7/2021).
3. Marco juga mengampanyekan pelestarian lingkungan Danau Toba
Dalam ekspedisi ini, Marko juga membawa misi pelestarian lingkungan Danau Toba. Dia menjelaskan, pelestarian harus dilakukan mengingat Toba adalah danau super volcano yang masih banyak menyimpan rahasia di dalamnya.
Dalam ekspedisi ini, Marco mencari pemuktahiran data kondisi perairan Danau Toba terkini serta memecahkan rasa penasarannya melihat langsung karakter masyarakat Danau Toba yang kata sebagian orang seram dan sangar.
"Saya sangat kaget saat berbaur dengan masyarakat di Danau Toba, ternyata karakternya sangat berbeda dari yang saya dengar di masyarakat luas di luar Toba , masyarkat disini sangat ramah dan alamnya yang sangat indah", ungkapnya.
Marco mengajak masyarakat di seputaran Danau Toba untuk selalu menjaga kearifan lokal dan menjaga kelestarian alam. Dalam perjalanan ekspedisi ini, Marco didukung oleh komunitas dayung PODSI Kabupaten Toba , penggiat wisata kayak dan seluruh penduduk yang berada di pinggiran Danau Toba.
Baca Juga: PPKM Darurat di Medan, Ini Aturan Wali Kota untuk Perayaan Idul Adha