Isu Pengusiran Rohingya, Pemerintah Minta Masyarakat Tahan Diri

Beredar video emak-emak perbaiki perahu pengungsi Rohingya

Medan, IDN Times – Isu pengusiran pengungsi etnis Rohingya semakin gencar. Di Kabupaten Deliserdang Sumatra Utara, beredar video yang mengisyaratkan untuk mengusir pengungsi yang mendarat di desa Karang Gading, Kecamatan Labuhandeli beberapa waktu lalu.

Di dalam video terlihat sejumlah emak-emak menguras air dan memperbaiki perahu yang dipakai pengungsi saat mendarat. Video itu viral di lini masa media sosial. Peristiwa disebutkan terjadi di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (9/1/2024) pukul 14.00 Desa Karang Gading merupakan tempat 157 pengungsi Rohingya mengungsi sementara, sejak terdampar Sabtu (30/12/2023).

1. Memperbaiki perahu agar pengungsi bisa pergi

Isu Pengusiran Rohingya, Pemerintah Minta Masyarakat Tahan DiriWarga Desa Karang Gading dan Kuala Besar berbondong-bondong lihat kondisi pengungsi Rohingya, Senin (1/1/2023). (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dari akun Instagram @medanku, sejumlah emak-emak itu menyebut dirinya merupakan warga Desa Kualabesar. Lokasi desa ini berbeda dengan pengungsi Rohingya ditempatkan sementara.

Setelah hampir selesai menguras air di kapal, para emak- emak ini berharap agar pengungsi Rohingya segera meninggalkan Desa Karang Gading.

"Air sudah mulai habis kami kuras, siap-siap saja Rohingya kami berangkatkan lagi, ayo semangat-semangat," ujar salah seorang wanita dalam video.  

2. Pemerintah belum bisa memastikan maksud masyarakat perbaiki perahu

Isu Pengusiran Rohingya, Pemerintah Minta Masyarakat Tahan DiriSebanyak 147 pengungsi asal Rohingya terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut. Kini mereka tinggal di penampungan sementara. (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kepala Desa Karang Gading Agus Sanjaya mengonfirmasi aksi emak-emak yang menguras air dan memperbaiki perahu pengungsi Rohingya.  

"Yang menguras bukan (warga) Desa Karang Gading tapi Kuala Besar," ujar Agus Sanjaya saat kepada awak media, Rabu (10/1/2024).

Pun begitu, Agus belum bisa memastikan, apa tujuan warga melakukan hal itu. Termasuk soal isu yang meminta pengugsi untuk meninggalkan lokasi.

"(Soal pengusiran) Kalau itu kita belum pasti. Karena mungkin bisa saja (aksi warga karena peduli), kapal itu terdampar di sana terlalu jauh, (jadi) takut hilang mesin-mesinnya, jadi kapal dibawa ke dekat pantai, airnya dikuras, kapal diperbaiki," katanya.

3. Masyarakat diimbau menahan diri

Isu Pengusiran Rohingya, Pemerintah Minta Masyarakat Tahan DiriSebanyak 147 pengungsi asal Rohingya terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut. Kini mereka tinggal di penampungan sementara. (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Agus mengimbau agar masyarakat yang menolak kehadiran pengungsi bisa menahan diri. Jangan sampai masyarakat malah membuat tindakan yang merugikan.

"Ini kita kan sedang dalam pembicaraan (soal relokasi pengungsi Rohingya) bahwa segala sesuatu itu (kita selesaikan dengan) kepala dingin, jangan emosi ini kan lagi proses penanganan, ini kita menunggu keputusan (pemerintah)," katanya.

Namun Agus juga berharap agar pemerintah mempertimbangkan keinginan masyarakat yang meminta pengungsi Rohingya segera direlokasi dari Pantai Mercusuar. "Harapan kita juga pemerintah segera menindaklanjuti keberadaan pengungsi Rohingya, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," harapnya.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Mengaku Dijanjikan Hidup Damai di Indonesia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya